Selasa, 15 Juni 2010

Analisis kualitatif unsur-unsur dalam senyawa organik

Judul : Analisis kualitatif unsur-unsur dalam senyawa organik
Tujuan : Melalui percobaan ini, diharapkan mahasiswa memiliki kemampuan melakukan uji untuk menentukan unsur-unsur yang terkandung dalam suatu senyawa organik.


Dasar Teori
Senyawa organik adalah golongan besar senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon. Studi mengenai senyawaan organik disebut kimia organik. Banyak di antara senyawaan organik, seperti protein, lemak, dan karbohidrat, merupakan komponen penting dalam biokimia.
Di antara beberapa golongan senyawaan organik adalah senyawa alifatik, rantai karbon yang dapat diubah gugus fungsinya; hidrokarbon aromatik, senyawaan yang mengandung paling tidak satu cincin benzena; senyawa heterosiklik yang mencakup atom-atom nonkarbon dalam struktur cincinnya; dan polimer, molekul rantai panjang gugus berulang.
Pembeda antara kimia organik dan anorganik adalah ada/tidaknya ikatan karbon-hidrogen. Sehingga, asam karbonat termasuk anorganik, sedangkan asam format, asam lemak pertama, organik.
Nama "organik" merujuk pada sejarahnya, pada abad ke-19, yang dipercaya bahwa senyawa organik hanya bisa dibuat/disintesis dalam tubuh organisme melalui vis vitalis - "life-force".
Kebanyakan senyawaan kimia murni dibuat secara artifisial
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ada dua cara yang relatif sederhana menentukan secara kualitatif apakah dalam suatu senyawa terdapat nitrogen, belerang atau halogen. Dalam metode ini, senyawa organik yang tidak diketahui diuraikan dengan menggunakan logam natrium, sehingga nitrogen, belerang atau halogen penyusun senyawa tersebut berturut-turut diubah menjadi natrium sianida, natrium sulfida atau natrium halida. Senyawa-senyawa anorganik ini kemudian diuji dengan cara seperti dibawah ini
Untuk pengujian nitrogen, larutan direaksikan dengan besi (ii) dan besi (iii) jika terdapat sianida, akan terbentuk endapan biru gelap yang ditunjukan dengan persamaan reaksi:
18 CN + 3 Fe+2 +4 Fe+3 Fe4[Fe(CN)6]3

Kimia organik adalah percabangan studi ilmiah dari ilmu kimia mengenai struktur, sifat, komposisi, reaksi, dan sintesis senyawa organik. Senyawa organik dibangun terutama oleh karbon dan hidrogen, dan dapat mengandung unsur-unsur lain seperti nitrogen, oksigen, fosfor, halogen dan belerang. Definisi asli dari kimia organik ini berasal dari kesalahpahaman bahwa semua senyawa organik pasti berasal dari organisme hidup, namun telah dibuktikan bahwa ada beberapa perkecualian. Bahkan sebenarnya, kehidupan juga sangat bergantung pada kimia anorganik; sebagai contoh, banyak enzim yang mendasarkan kerjanya pada logam transisi seperti besi dan tembaga, juga gigi dan tulang yang komposisinya merupakan campuran dari senyama organik maupun anorganik. Contoh lainnya adalah larutan HCl, larutan ini berperan besar dalam proses pencernaan makanan yang hampir seluruh organisme (terutama organisme tingkat tinggi) memakai larutan HCl untuk mencerna makanannya, yang juga digolongkan dalam senyawa anorganik. Mengenai unsur karbon, kimia anorganik biasanya berkaitan dengan senyawa karbon yang sederhana yang tidak mengandung ikatan antar karbon misalnya oksida, garam, asam, karbid, dan mineral. Namun hal ini tidak berarti bahwa tidak ada senyawa karbon tunggal dalam senyawa organik misalnya metan dan turunannya
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Hasil Pengamatan
1.Uji Karbon Dan Nitrogen
Putih telur ditambahkan tembaga (ii) oksida kurang lebih, tidak menghasilkan perubahan warna, tetapi larutan menjadi sedikit encer
Pada saat putih telur + tembaga (ii) oksida dilepaskan gas dan putih telur dan pada dinding gelas terdapat bintik-bintik cairan. Dan airnya keruh, hal ini menunjukan adanya unsur karbon dalam putih telur dan berubah warna yang menunjukan adanya air.
2.Uji peleburan mengguanakan natrium
Phnya larutan =14
Pada saat larutan sampel putih telur ditambahkan kedalam logam natrium lalu dipanaskan, ternyata timbul menyala, hal ini menandakan putih telur sangat volatil
3.Uji untuk belerang
Larutan sampel + asam asetat dikocok menghasilkan endapan berwarna coklat yang menunjukan bahwa sampel mengandung belerang
4.Uji nitrogen
Larutan sampel + NaOH + besi (ii) amonium sulfat dipanaskan lalu ditambahkan 5% lar.besi (ii) klorida dan asam sulfat 3M menghasilkan perunbahan warna biru, yang menandakan larutan mengandung nitrogen ph larutan 13
5.Untuk uji halogen
PH larutan 13
Terdapat endapan, yang menandakan larutan sampel + mengandung halogen.



PEMBAHASAN
Pada percobaan dilakukan dengan menggunakan sampel putih telur sebagai sebagai senyawa organik yang akan diamati pada saat putih telur dimasukan kedalam logam natrium yangt sudah dipanaskan kedalam tabung reaksi bukan pirex, larutan langsung menguap, karenanya adanya pengaruh dair logam natrium itu sendiri yang mudah bereaksi, sehingga ketika larutan ditambahkan serbuk sukrosa, timbul nyala dalam tabung reaksi yang kemudian tabung reaksi tersebut pecah dalam beaker yang telah disediakan. Hal ini menandakan bahwa putih telur bersifat sangat volatil atau sebaliknya logam natrium bersifat sangat volatil sehingga mudah terbakar ketika dimasukan kedalam natrium itu sendiri.
Untuk uji karbon dan nitrogen sendiri, pada pengamatan yang dilakukan ketika putih telur dipanaskan lalu ditambahkan tembaga (ii) oksida kering lalu dipanaskan menuju tabung reaksi lainnya yang berisi air kapur dan melewati pipa penghubung.
Putih telur mengandung protein dengan kandungan protein dalam tiap butir telur adalah 15% - 18%. Protein sendiri tersusun atas unsur-unsur C,H,O dan N juga mengandung unsur-unsur lain, seperti belerang dan fosfor.
Untuk uji belerang dilakukan sederhana pengamatan terhadap 1-2 ml lebih larutan sampel putih teluryang ditambahkan tembaga tembaga (ii) oksida berlebih. Juga uji halogan dengan penambahan pada sampel putih telur, yaitu asam nitrat dan perak nitrat encer.
Protein merupakan sumber asam amino dimana protein sendiri merupakan zat yang mempunyai berat molekul yang besar, yang terdapat dalam semua jaringan hidup, termasuk dalam putih telur dan merupakan senyawa organik.
Untuk tes belerang, protein-protein aik mengandung baik sistem bila dipanaskan dengan NaOH akan terurai emnjadi sulfida dan memberikan endapan. Hal ini terbukti, reaksi-reaksi :
Uji belerang
Pb2+ + Na Pb5 + 2Na+
Uji Nitrogen
18 CN- + 3Fe2+ + 4Fe3+ Fe (Fe(CN)6)3
Halogen
Ag+ + Na ag+ + Na+

KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
Untuk menentukan unsur-unsur yang terkandung dalam senyawa organik dapat dilakukan dengan cara sederahana
Unsur-unsur yang terkandung dalam putih telur adalah :
Karbon : 50 – 5%
Hidrogen : 6,5 – 7,3
Oksigen : 20 -24%
Nitrogen : 15 – 18%
Belerang : 0,4 – 2,5%
Fosfor : 0,1 – 1,0%
Putih telur positif mengandung unsur karbon, oksigen dan nitrogen, halogen serta belerang.


DAFTAR PUSTAKA

Team teaching modul praktikum kimia organik ii. 2008. Jurusan pendidikan kimia ung
http:// www.chems-is-try.org
underwood. A.l . 2003. Analisis kimia kuantitatif edisi keenam emy university. Erlangga

0 komentar:

Posting Komentar