Selasa, 15 Juni 2010

Memodifikasi Kimia Belerang

Judul : Memodifikasi Kimia Belerang
Tujuan :
Mempelajari:
a)Beberapa modifikasi belerang
b)Sifat hidrogen sulfida dan sifat H2SO4
Dasar Teori
Belerang memiliki sifat alotropi yaitu kemampuan suatu zat untuk terdapat lebih dari satu macam bentuk. Sifat fisika dari bentuk alotropi suatu unsure itu sama. Tetapi berbeda dengan kimianya.

1200
S 960C S 1200C S 4450C S 4450C S
Rombik Monoklin Mobil Viscous Gas




S
Plastik
(dibawah 960C)

Belerang rombik atau disebut juga belerang - terdiri dari molekul S8. Belerang rombik ini melarut dalam alcohol, eter dan karbon disulfide dan hasil penguapan perlahan- lahan dari larutan belerang dalam pelarut- pelarut ini menghasilkan kristal octahedral.
Belerang monoklin disebut juga belerang -. Belerang bentuk ini mengkristal dari leburan belerang diatas 95,60C berbentuk jarum- jarum prisma. Molekul belerang - terdiri dari cincin S8.
Jika belerang dipanaskan perlahan- lahan dalam tabung reaksi akan meleleh menjadi cairan kuning terdiri dari molekul S8. titik leleh S  1130C dan titik leleh S . 1190C dan suhu transisi kedua modifikasi adalah 95,60C, dan titik leleh yang diamati bergantung pada kecepatan pemanasan. Jika suhu dinaikkan warna akan menjadi gelap, dan cairan menjadi kental karena cincin S8 mulai putus dan membentuk rantai. Kekentalan bertambah sampai mencapai maksimum pada 2000C ketika cairan menjadi hitam. Jika suhu terus dinaikkan kekentalan berkurang sampai pada titik didih 444,60C. uap terdiri dari S6, S4, dn S2.
Apabila cairan belerang yang mendidih dituangkan kedalamair dingin, akan diperoleh belerang plastic atau disebut juga belerang - berbentuk rantai spiral. Jika didiamkan bentuk rantai berubah menjadi belerang rombik bercincin S8.
Belerang koloid dapat diperoleh dari
a)Mencampurkan larutan hidrogensulfida dingin dan belerang dioksida.
2H2O + SO2 2 H2O + S
b)Mereaksikan larutan natrium thiosulfat dengan klorida pekat
S2O32- + 2 H+ H2O + SO2 + S

Hydrogen Sulfda, H2S
Gas H2S yaitu senyawa yang penting dalam analisis kuantitatif konvensional dapat dibuat dari reaksi antara FeS dan asam, pemanasan campuran belerang, hidrokarbon dan asbes, serta hidrolisis thiosianida, CH3CSNH2.

Belerang dioksida SO2
Belerang dioksida dapat dibuat dengan cara mereaksikan tembaga dengan asam sulfat pekat.
Cu(s) + 2 H2SO4(l) CuSO4(s) + 2 H2O(l) + SO2(g)

Belerang dioksida melarut dalam air membentuk asam sulfat
SO2(g) + H2O(l) H2SO4(ag)

Asam sulfat, H2SO4
Asam sulfat dapat dibuat dengan proses kamar timbale dan proses kontak.
Sifat asam sulfat antara lain sebagai berikut
1.sebagai zat pengoksidasi
asam sulfat pekat dapat mengoksidasi tembaga (lihat reaksi diatas) karbon dan belerang sedang pada reaksi ini asam sulfat direduksi menjadi belerang dioksida.
2.sebagai zat pengering
biasanya, gas sebelum ditampung dialirkan melalui asam sulfat pekat. Cara ini tidak dapat digunakan untuk gas yang dapat bereaksi H2SO4 seperti ammonia dan H2S.
3.sebagai zat dehidrasi yaitu zat yang dapat menghilangkan air dari senyawa.
H2SO4(l)
CuSO4 . 5 H2O CuSO4 + 5 H2O (g)

4.sebagai katalis dalam pembentukan ester
H2SO4(l)­
CH3COOH + C2H5OH CH3COOC2H5 + H2O

5.jika dicampur dengan garam nitrat atau klorida akan menghasilkan asam
NaNO3 (s) + H2SO4 (l) KHSO4 (s) + HNO3 (g)
NaCl (s) + H2SO4 (l)­ NaHSO4 (s) + HCl (g)









Alat dan Bahan
Alat
Beker gelas 1000 ml Bahan: gelas borosilikat. Volume : 1000 ml. Berskala teratur dan permanen warna putih, tingkatan untuk percobaan siswa. Kegunaan Tempat untuk percobaan, proses difusi osmosis.


Batang pengaduk Batang gelas, dengan ujung bulat dan ujung yang lain pipih. Panjang 15 cm. Kegunaan Pengocok larutan


Pembakar spirtus Kapasitas 100 ml, bertutup untuk mencegah penguapan, bahan kaca. Kegunaan Untuk membakar zat atau memanasi larutan.

Penjepit tabung reaksi Bentuk rahang: persegi. Pegas : dipoles nikel dengan diameter: 10 -25 mm. Kegunaan Untuk menjepit tabung reaksi

Pipet tetes Bahan:Gelas. Panjang: 150 mm dengan karet kualitas baik. Kegunaan Untuk meneteskan larutan dengan jumlah kecil.
Tabung reaksi Bahan: gelas borosilikat, Ukuran: 15 x 150mm. Per pak 50 buah. Kegunaan Untuk mereaksikan zat.

Rak tabung reaksi Bahan: Plastik , jumlah lubang: 40 , diameter: 16 mm Kegunaan Tempat tabung reaksi

Gelas ukur 100 ml Gelas dengan penutup. Dasar bundar, Tingkatan: untuk siswa. Kapasitas: 100 ml. Kegunaan Untuk mengukur volume larutan

Bahan

Parapin K2Cr2O7 1 M
Belerang H2SO4 2 M
Asbes air brom
Fes gula pasir
HCl 2 M CH3COOH
(CHCOO)2 C2H5OH
Pb 1 M Na2SO3 1 M
Tembaga BaCl2 1 M
H2SO4
Hasil Pengamatan

a.modifikasi Belerang
Perlakuan
Pengamatan
0,5 gr belerang dalam 5 mL Cs2
Dituangkan dalam cawan penguapan ditutup dgn kertas saring tetapi hanya sebagian
Serbuk belerang larut dalam CS2
Terbentuk Kristal belerang
S(s) + CS2(l) CS3(s)
1 sendok belerang dilebur dan dipanaskan dalam cawan penguapan
Hentikan pemanasan, biarkan membeku
Belerang berwarna kuning kecoklatan
Terbentuk Kristal memanjang
S(s) + O2(g) SO2(s)
Serbuk belerang dipanaskan did lam tabung reaksi sambil menggoyang tabung
Diamati warna viskositas



Saat meleleh: kuning kecoklatan
Saat mendidih : coklat
Larutan yang mendidih dituangkan ked lm gelas kimia yg berisi air
Terbentuk Kristal panjang dan spiral

b.Sifat asam sulfat
Perlakuan
Pengamatan
Sekeping Cu + 1 ml H2SO4 pekat
Dipanaskan,tidak sampai mendidih
Cu(s) + H2SO4 CuSO4(l) + H2
Meletakkan kertas saring yg dibasahi dengan K2Cr2O7 yg diasamkan di mulut tabung reaksi
Kertas saring berwarna hijau
CuSO4 + K2Cr2O7 K2SO4 + CuCr2O7
1 sendok gula + H2SO4 dipanaskan dlm penangas air
Larutan berwarna hitam
Larutkan Na2SO4 dlm air + BaCl2 + HCl encer
Saring endapan
Pd filtrate + air brom sehingga warna kuning tidak hilang lagi
Terbentuk endapan
Residu : endapan SO22-
Filtrate : larutan kuning
Larutan kuning





Pembahasan
Belerang rombik atau disebut juga belerang - terdiri dari molekul S8. Belerang rombik ini melarut dalam alcohol, eter dan karbon disulfide dan hasil penguapan perlahan- lahan dari larutan belerang dalam pelarut- pelarut ini menghasilkan kristal octahedral. Belerang monoklin disebut juga belerang -. Belerang bentuk ini mengkristal dari leburan belerang diatas 95,60C berbentuk jarum- jarum prisma. Molekul belerang - terdiri dari cincin S8.
Jika belerang dipanaskan perlahan- lahan dalam tabung reaksi akan meleleh menjadi cairan kuning terdiri dari molekul S8. titik leleh S  1130C dan titik leleh S . 1190C dan suhu transisi kedua modifikasi adalah 95,60C, dan titik leleh yang diamati bergantung pada kecepatan pemanasan. Jika suhu dinaikkan warna akan menjadi gelap, dan cairan menjadi kental karena cincin S8 mulai putus dan membentuk rantai. Kekentalan bertambah sampai mencapai maksimum pada 2000C ketika cairan menjadi hitam. Jika suhu terus dinaikkan kekentalan berkurang sampai pada titik didih 444,60C. uap terdiri dari S6, S4, dn S2.
Pertama- tama yang harus dipersiapkan adlah menyiapkan alat, kemudian ambil 0,5 gr serbuk belerng dan 5 mL Cs2 dalam gelas kimia lalu masukkan serbuk belerang yang diukur tadi kedalam larutan Cs2 dan dicampurdan terjadi kristal- kristal, kemudian larutan yang sudah dicampur dituangkan kedalam kaca arloji, tutup dengan kertas saring, tetapi biarkan sebagian kecil permukaan tidak tertutup dan biarkan Cs2 menguap yang tertinggal kurang kristal- kristal. Setelah itu lebur serbuk belerang (1 sendok) dalam cawan penguapan, dipanaskan dengan hati- hati, jangan sampai belerang cair berwarna cokelat. Setelah semua belerang melebur (warna kuning cokelat), hentikan pemanasan dan. Belerang sebelum dipanaskan berwarna kuning dan setelah dipanaskan menjadi kuning cokelat. Kemudian panaskan perlahan- lahan serbuk belerang dalam tabung reaksi sambil menggoyang- goyang dan amati warna vioskositas belerang sejak meleleh sampai mendidih kemudian dimasukkan kedalam gelas kimia yang berisi air tujuannya untuk membekukan serbuk belerang yang dipanaskan tadi sampai terbentuk batang yang panjang dan tipis.
Kesimpulan
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa Belerang memiliki sifat alotropi yaitu kemampuan suatu zat untuk terdapat lebih dari satu macam bentuk. Sifat fisika dari bentuk alotropi suatu unsure itu sama. Tetapi berbeda dengan kimianya.

Refferensi
Keenan, Kleinfelter, Wood. 1992. Kimia Untuk Universitas. Jilid 2. Edisi Keenam. Erlangga. Jakarta.
Dickey, R. D. 1972. Identification and Correction of Copper Deficiency of Rhododendron Simsi ‘George Lindley Taber’ Cuttings. http://www.google.com. Diakses, 24 November 2008.
Petrucci, Ralph H, 1987, alih bahasa Suminar Ahmadi, Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern, Jilid 3, Penerbit Erlangga
Shevla, G. 1990. Analisis Organik Kualitatif Makro Dan Semimakro. PT. Kalman Media Pustaka. Jakarta.Jakarta.

0 komentar:

Posting Komentar