Minggu, 20 Juni 2010

Perkembangan Hubungan Social Remaja

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Permasalahan
Perkembangan Bermakna perubahan yang tejadi pada semua mansia petumbuhan dan perkembanan secara alamiah mengkuti suatu keteraturan sbagai hukum atau prinsip pertumbuhan atau perkembangan. hukum- hukum pertumbuhan atau perkembangan adalah pola- pola umum dalam proses pertumbuhan atau perkebangan manusia yang bersifat universal. menrut Sinolungan (1992) bahwa perkembanan adalah proses perubahan kualitatif pada berbagai aspek kepribadian yag membawa seseorang pada kematangan kemampuan. kualitas kemampuan berubah dari sederhana mejadi semakin kompleks atau rumit, semakin intensif eksentif, berdiferensi, serta beritegrasi.
Remaja yang sedang berkembang mengalami tantangan lingkungan terutama stimuli budaya yng meningkatkan sasana emosianalnya. perilaku emaja adalah hasi teraksi factor- factor fisik, bologis, dinamika pskis individu serta kemampuan sosial sesuai antangan budaya lingungannya. ditengah perubahan-perubahan dan pergeseran nilai yang sedang terjadi dalam proses yang cepat dalam bebagai bidang, dan ini tentu memberikan hadap perkembanbangan remaja. mesipun banyak remaja tak bermasalah yang melalui masa remaja dengan penuh kegembiraan, megalami pola perkembangan yang sehat secara fisik, mental dan social ditengah lingkungannya, teta cukup bayak pula remaa yang mengalami keadaan sebaliknya. proses hubungan siosial remaja dimulai sejak anak belajar menyesuaikan diri dengan aturan- aturan dalam keluarga sebagai keomok social pertama. meluasnya hubungan sisal anak sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangannya. kemampuan mengadakan hubungan social kelompok yang lebih yang lebih luas dapat diperoleh karena kematangan atau proses belajar. megadakan huubungan social iteraksi dengan sesama merupakan salah satu kebutuhan. berdasarkan permasalahan diatas maka penulis berinisiatif, menyusun karya ilmiah yang difrmulasikan dalam judul “Perkembangan Hubungan Social Remaja”


1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam malakalah ini ataralain sbb :
1.Menjelaskan pengertian hubungan sosial remaja ?
2.Menguraikan factor- factor yang mempengaruhi perkembangan hubungan social .
3.Apa implikasi perkembangan hubungan social remaja alam pembelajaran ?.

1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sbb :
1.untuk megetahui pengertian dari hubugan sosisal remaja
2.untuk mengetahui factor- factor yan mempengaruhi perkembangan hubungan social
3.untuk mengetahui implikasi perkembangan hubungan social remaja dalam pembelajaran/ pedidikan.
1.4. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini adalah sbb:
1.Pengkajian secara teoritis tentang perkembangan hubungan social remaja
2.Pengembangan ilmu pengetahuan tentang perkembangan hubungan social remaja
3.Sebagai media pembelajaran bagi anak didik.
BAB II
PEMAHASAN
2.1 Pengertian Hubungan Sosial
Menurut Sinolungan (1992), hubungan social adalah pola perilaku individu ditengah kompleksnya keterikatan bersama mausia lain., kelmpok dan masyarakat. dengan demikian perkembangan hubungan social adalah pencapaian keampuan untuk beriteraksi dengan sesamanusia. proses hubungan manusia dimulai sejak anak belajar menyesuaikan diri dengan aturan auan dalam keluarga sebagai kelompok social pertama. meluasnya hubungan social anak sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangannya. kemampuan mengadakan hubungan social dengan kelompok yang lebih luas dapat diperoleh karena kematangan atau proses belajar.
2.2 karakteristik perkembangan hubungan social remaja
pada masa remaja, daerulah hubungan sosial individu semakin meluas.pada mulanya secara gradual si remaja meninggalkan ruamah (hubungan sosialnya tiadak terbatas lagi dalam lingkungan keluarga), dan bergaul secara lebih luas dalam lingkungan sosialnya. pergaulan meluas dengan terbentuknya kelompok-kelompok teman sebaya. di dalam kelompok itu timbul persahabatan antar anggota kelompok yang merupakan cirri khas pertama dan sifat interaksinya dalam pergaulan. dalam kelompok yang lebih besar, persoalan bertambah dengan adanya pemimpin dan kepemimpinan yang juga merupakan proses pembentukan, pemilihan dan penyesuaian sosial.
hal yang penting dalam kaitan dengan hubungan sosial ini adalah gejalanya remaja mendapat pengaruh yang kuat dari teman sebaya, di mana remaja mengalamai perubahan-perubahan tingkah laku sebagai salah satu upaya penyesuaian sosial. penerimaan dan penolakan teman se pergaulan serta, akibat-akibat yang di timbulkannya, merupakan hal yang sangat penting dalam pembentukan tingkah laku yang di bawanya kemasa dewasa.
terdapat kelompok-kelompok yang terbentuk dalam interaksi sosial di masa remaja (mappiare, 1984). kelompok-kelompok itu adalah :
a.kelompok “chums” (sahabat karib).
chums adalah kelompok dengan ikatan persahabatan yang amat kuat, dengan anggota yang terdiri dari 2-3 orang, dengan jenis kelamin yang sama, memiliki minat, kemampuan, dan keinginan-keinginan yang mirip.
b.kelompok “cliques” (kelompok sahabat).
cliques terbentuk dari penyatuan dua pasang sahabat karib atau dua chums, denga jenis kelamin yang sama. dalam cirri cliques inilah remaja pada mulanya melakukan kegiatan-kegiatan bersama, nonton bersama, rekreasi, pesta, saling menelepon. sehingga menibulkan pertentangan dengan orang tua mereka.
c.kelompok “crowds” (kelompok dalam remaja).
crowds lebih besar di bandingkan dengan cliques. karena besarnya kelompok, maka jarak emosi antara anggota juga agak renggang. dengan demikian terdapat jenis berbeda, serta keragaman kemampuan, minat dan keinginan di antara para anggotanya. hal yang sama di miliki mereka adalah rasa takut diabaikan atau tidak diterima oleh teman-teman dalam crowdsnya.
d.Kelompok Yang Diorganisir
kelok ini merupkan kelompok yang segaja dibentuk da diorgaisir ole orang dewasa yang biasanya melalui lembaga lembaga tertentu misalnya sekolah dan yayasan- yayasan keagaman. umumnya kelompo ini atas kedaran orang dewasa baha rwmaja sangat mebutuhka penyesuai pribadi dan sosial.
e.Kelompok “gangs”
gangs merupaka kelompok terbentuk dengan sendirinya, yang umumnya merupakan akibat pelarian dari emat jeis kelompk yang disebutkan sebelumnya. penolakan oleh teman sepegaulan tidak mampu menyesaikan didri,menyebaban mereka mebentu kelompok sendiri. anggota gangs dapaterdiri dari jenis kelamin yang berbeda dan dapat pula ama.
3.3Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Hubungan Sosial
Perkembangan hubungan sosisal dipengaruhi oleh banyak factor baik dari dalam maupun dari luar. dari dalam diri adalah fisik dan psikis, sedagka ari lar adalah lingkungan mausia dengan budaya.
a.Faktor Fisik
kedaan fisik seseorang turut mempengaruhi perkembangan hubungan sosialnya. remaja yang sehat fisikya, umumnya tidak mengalami kesulitan dalam mengadakan hubungan sosial dengan oran lain, mudah menyesuaikan diri dan memperoleh penerimaan dalam kelompok.
b.Faktor Intelek
Remaja yang memiliki intelek tinggi pada uamunya akan diterima dalam kelompok, krena teman- temannya mebutuhkannya, misalnya untuk belajar kelompok, atau mengerjakan tugas- tugas bersama.
c.Faktor Emosi
karakteristik emosi seseorang turut mempengaruhi hubungan sosialnya. remaja yang sering memperlihatkan perilaku sebagai wujud emosi negative msalnya suka memukul apabila marah, irihati, cemburu, sering mengalami dalam penyesuain diri.
d.faktor keluarga
pengalaman dalam suasana kehidupan keluarga, akan mewarnai pola sikap sosial anak-anaknya. umumnya anak/remaja yang tumbuh dari keluarga utuh, serasi dan bahagia, mudah menerima dan di terima kelompok sesamanya, di sekolah maupun di masyarakat. anak/remaja kurang mengalami kasih sayang dalam keluarga, atau sebaliknya anak akan terlalu dimanjakan, perkembangan hubungan sosialnya sering terhambat.
e.faktor kelompok sebaya
apabila anak/remaja mendapat penerimaan dalam kelompok sebayanya, akan timbul kepuasan dan kebahagiaan, yang selanjutnya akan menunjang perkembangan hubungan sosialnya. sebaliknya remaja yang di tolak akan merasa tidak bahagia, dan akan menyalurkan kekecewaannya atau ketidak bahagiaannya itu dengan menunjukan perilaku yang menyimpang. penyimpangan perilaku itu mengakibatkan rusaknya hubungan sosialnya, dan selanjutnya akan mempengaruhi perkebangan hubungan sosialnya pada fase selanjutnya (masa dewasa).
f.faktor kelompok sekelas
hubungan antar teman sekelas terjadi karena persamaan, atau kemiripan, misalnya dalam aspek minat. dalam kelompok yang serupa, lebih mudah terjadi hubungan sosial, saling menerima, saling membantu, dan pola-pola interaksi sosial lainnya.

0 komentar:

Posting Komentar