Minggu, 13 Juni 2010

RPP alkohol dan eter

IDENTITAS MATA PELAJARAN
Satuan pendidikan : SMA
Mata pelajaran : Kimia
Kelas / semester : XII / II
Waktu : 2 x 45 menit

STANDAR KOMPETENSI
Memahami senyawa organik, benzene dan keturunannya dan makromolekul.

KOMPETENSI DASAR
Mendeskripsikan struktur, cara penulisan, tata nama, sifat, kegunaan dan identifikasi senyawa karbon (haloalkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat).

INDIKATOR
Mengidentifikasi gugus fungsi senyawa eter
Menuliskan struktur dan nama senyawa eter
Menentukan isomer-isomer senyawa eter
Menjelaskan sifat fisik senyawa eter
Mendeskripsikan kegunaan senyawa eter

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran ini siswa diharapkan dapat:
Mengidentifikasi gugus fungsi senyawa eter
Menentukan struktur dan tata nama senyawa eter
Menentukan isomer-isomer senyawa eter
Menjelaskan sifat fisik senyawa eter
Mendeskripsikan kegunaan senyawa eter

MATERI POKOK
Alkohol dan eter

MODEL PEMBELAJARAN
Model kooperatif tipe STAD


LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Tatap Muka

Langkah-langkah Kegiatan guru Kegiatan siswa waktu
Apersepsi

Kegiatan inti

Penutup -1 memberikan salam
-2 menyampaikan tujuan pembelajaran
-3 menghubungkan materi yang akan dipelajari dengan kehidupan sehari-hari
-4 mempersilahkan siswa duduk sesuai kelompok masing-masing yang telah dibagi pada pertemuan sebelumnya
-5 membagikan materi dan tugas kelompok
-6 menjelaskan pokok-pokok materi
-7 memberikan instruksi agar setiap kelompok membaca materi kemudian mendiskusikan soal yang ada pada materi tersebut serta menuliskan hasil diskusi kelompok pada lembar jawaban
-8 mempersilahkan kepada salah masing-masing kelompok untuk mempersentasekan hasil diskusi
-9 memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi hasil persentase
-10 memberikan kuis

-11 menyimpulkan materi

-12 menyampaikan materi yang akan dipelajari selanjutnya
-13 menutup proses pembelajaran -14 menjawab salam
-15 mencermati penyampaian guru

-16 duduk berdasarkan kelompok masing-masing

-17 mencermati penjelasan guru
-18 melaksanakan diskusi kelompok

-19 melakukan persentase jawaban soal hasil diskusi

-20 aktif memberikan tanggapan atas hasil persentase

-21 mengerjakan soal kuis

-22 menyimpulkan materi bersama guru
10 menit
70 menit

10 menit

Tugas Terstruktur
Menyelesaikan latihan soal eter

Tugas Mandiri
-

MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
Media : LKS
Sumber Belajar :
Purba, Michael. 2007. Kimia Untuk SMA Kelas XII. Erlangga: Jakarta.
Purba, Michael. 2004. Kimia Untuk SMA Kelas XII Jilid 3B. Erlangga: Jakarta.
Winarti, Wiwik. 1995. Kimia 2. Pabelan: Jakarta.

PENILAIAN
Penilaian : penilaian pada proses KBM

Format penilaian
Kriteria penilaian aspek afektif :
Kesungguhan dalam mengikuti pelajaran = 30
Mengajukan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan = 30
Aktif dalam diskusi kelompok = 40

Kriteria penilaian aspek kognitif :
Kemampuan dalam menjawab soal-soal yang diberikan = 40

Kriteria penilaian aspek psikomotor :
Penulisan = 40
Ucapan = 30
Ketepatan = 30

Penilaian hasil : penilaian kuis


Tugas Diskusi :
Tentukan nama IUPAC berikut :
C2H5 – O – CH – CH2 – CH3

CH2 – CH3
Tentukan isomer eter untuk senyawa yang memiliki rumus molekul C4H10O !
Eter sangat sukar larut dalam air. Sifat ini berbeda dengan alkohol yang merupakan isomer fungsional dari eter. Apakah yang membedakannya ?
Salah satu senyawa eter yang sangat penting adalah dietil eter. Kemukakan kegunaan senyawa eter ini dan tuliskan rumus strukturnya !

Soal Kuis :
Tuliskan rumus struktur dari dipropil eter !
Tentukan 2 isomer dari senyawa eter C6H14O !

Uraian Materi
ETER

Senyawa dengan gugus fungsi – O – disebut eter. Eter mempunyai struktur
R – O – R’.

Tata Nama Alkoksialkana (Eter)
Nama IUPAC
Nama IUPAC atau nama sistematis eter adalah alkoksialkana. Dalam hal ini eter dianggap sebagai turunan alkana dengan satu atom H alkana itu diganti oleh gugus alkoksi (—OR).
R—H R—OR
alkana eter
Jika gugus alkilnya berbeda, maka alkil yang terkecil yang dianggap sebagai gugus alkoksi, sedangkan gugus alkil lainnya sebagai alkana (sebagai induk). Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk, sehingga letak gugus alkoksi mendapat nomor terkecil. Perhatikanlah beberapa contoh berikut :
CH3 – O – CH3 metoksimetana
CH3—CH2—O—CH3 metoksietana
CH3—CH2—CH2—O—CH3 1-metoksipropana
CH3—CH—O—CH3 2-metoksipropana

CH3

Nama lazim
Nama lazim dari eter adalah alkil alkil eter, yaitu nama kedua gugus alkil diikuti kata eter (dalam tiga kata yang terpisah). Eter yang kedua gugus alkilnya sama dinamai sebagai dialkil eter. Urutan penulisan gugus alkil tidak harus menurut urutan abjad. Perhatikanlah beberapa contoh berikut ini.
CH3—O—CH3 dimetil eter
CH3—CH2—O—CH3 metil etil eter
CH3—CH2—CH2—O—CH2 metil propil eter


Isomer-Isomer Senyawa Eter
Atom karbon dalam molekul eter terbagi dalam dua gugus alkil. Jumlah kemungkinan isomer sama dengan jumlah kombinasi dari kedua gugus alkil tersebut.
Contoh : menentukan jumlah isomer eter dengan rumus molekul C5H12O
CH3 – O – CH2 – CH2 – CH2 – CH3 1-metoksibutana
CH3 – O – CH2 – CH – CH3 2-metil-1-metoksipropana

CH3


CH3 – O – CH – CH2 – CH3 1-metil-1-metoksipropana

CH3

CH3 – O – C(CH3)3 1,1-dimetil-1-metoksietana
CH3 – CH2 – O – CH2 – CH2 – CH3 1-etoksipropana
CH3 – CH2 – O – CH – CH3 2-etoksipropana

CH3
Jadi, jumlah isomernya adalah 6.

Sifat Eter
Sifat-sifat eter adalah sebagai berikut.
Pada suhu rendah mudah menguap dan uapnya mudah terbakar.
Sukar larut dalam air dan berbau khas.
Titik didihnya lebih rendah daripada alkohol yang jumlah atom C-nya sama.
Tidak bereaksi dengan logam Na / K.
Tidak bereaksi dengan PCl3 / PCl5.
Dapat diuraikan oleh asam halogenida (HX) menjadi alkil halogenida dan alkohol.
Eter dapat melarutkan lemak, minyak, resin, alkaloid, bahkan zat-zat anorganik seperti misalnya brom, iod, dan beberapajenis garam

Membedakan Alkohol dengan Eter
Alkohol dan eter merupakan isomer fungsi dengan rumus umum CnH2n+2O. Namun demikian, kedua homolog ini mempunyai sifat-sifat yang berbeda nyata, baik sifat fisis maupun sufat kimia. Alkohol mempunyai titik cair dan titik didih yang jauh lebih tinggi daripada eter yang sesuai. Hal itu terjadi karena gugus fungsi alkohol (-OH) bersifat polar dan menyebabkan adanya ikatan hidrogen antarmolekul alkohol, sedangkan eter bersifat kurang polar dan tidak terdapat ikatan hidrogen.
Perbedaan yang cukup nyata juga tampak pada kelarutannya dalam air. Kelarutan alkohol dalam air jauh lebih besar daripada eter. Hal ini juga berkaitan dengan gugus fungsi alkohol yang bersifat polar. Antara alkohol dan air dapat membentuk ikatan hidrogen.
Metanol dan etanol larut sempurna dalam air. Kelarutan alkohol berkurang seiring dengan bertambah panjangnya rantai karbon. Hal itu terjadi karena rantai alkil merupakan gugus yang nonpolar, sehingga interaksi dengan air makin lemah. Hal yang serupa terjadi pada eter, tetapi kelarutan eter jauh lebih kecil.
Secara kimia, alkohol dan eter dapat dibedakan berdasarkan reaksinya dengan logam natrium dan fosforus pentaklorida.
Alkohol bereaksi dengan logam natrium membebaskan hidrogen, sedangkan eter tidak bereaksi.
Alkohol bereaksi dengan PCl5 menghasilkan gas HCl, sedangkan eter bereaksi tetapi tidak menghasilkan HCl.

Kegunaan Eter
Kegunaan eter adalah sebagai berikut.
Sebagai pelarut zat organik, misalnya lemak dan damar.
Sebagai obat bius dalam bidang kedokteran. Eter yang terpenting adalah dietil eter yang dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam perdagangan disebut eter. Kegunaan utama eter adalah sebagai pelarut dan obat bius (anestesi) pada operasi. Dietil eter adalah obat bius yang diberikan melalui pernapasan, seperti halnya kloroform atau siklopropana. Metil ters-butil eter (MTBE) digunakan sebagai aditif bensin, yaitu untuk menaikkan nilai oktan.




Jawaban tugas kelompok.
CH3 – CH2 – O – CH – CH2 – CH3 3-etoksipentana
CH2 – CH3

Terdapat 3 isomer, yaitu :
CH3 – CH2 – O – CH2 – CH3 etoksietana
CH3 – O – CH2 – CH2 – CH3 1-metoksipropana
CH3 – O – CH2 – CH3 2-metoksipropana
CH3

Hal itu terjadi karena gugus fungsi alkohol (-OH) bersifat polar dan menyebabkan adanya ikatan hidrogen antaramolekul alkohol dengan air, sedangkan eter bersifat kurang polar dan tidak terdapat ikatan hidrogen.

Kegunaan utama dietil eter adalah sebagai pelarut dan obat bius (anestesi) pada operasi. Rumus struktur dietil eter : CH3 – CH2 – O – CH2 – CH3

Mengetahui, Gorontalo, 5 Februari 2009
Guru Pamong Mahasiswa PPL II



Sriyana Ohi, S.Pd Eka Puspita sari
NIP.197112231997022002 NIM.441405001




Kepala SMA Prasetya Gorontalo Dosen Pembimbing




Dra. Hj. Zenab Kasim Drs. Mardjan Paputungan, M.Si
NIP.195911041986032012 NIP.131794061


1 komentar: