Kamis, 17 Juni 2010

SOLASI KAFEIN DARI TEH

A. Judul Percobaan :
ISOLASI KAFEIN DARI TEH
Isolasi Alkaloid dengan Efek Salting-Out

B. Tujuan Percobaan : Mengisolasi alkaloid kafein dari teh dengan prinsip salting-out

C. Dasar Teori :
Teh dan kopi telah menjadi salah satu minuman terpopuler selama berabad-abad, terutama karena mengandung kafein. Kafein dapat merangsang kerja pernafasan, hati, dan system saraf pusat. Kafein juga dikenal sebagai suatu diuretic (pencetus urinasi), dan dapat menyebabkan insomnia dan kecanduan.
Teh merupakan sumber alami kafein, teofilin dan antioksidan dengan kadar lemak, karbohidrat atau protein mendekati nol persen. Teh bila diminum terasa sedikit pahit yang merupakan kenikmatan tersendiri dari teh.

Teh adalah minuman yang mengandung kafein, sebuah infusi yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman semak Camellia sinensis dengan air panas. Teh yang berasal dari tanaman teh dibagi menjadi 4 kelompok: teh hitam, teh oolong, teh hijau, dan teh putih.
Kafein termasuk kelompok senyawa yang dikenal sebagai alkaloid. Alkaloid adalah salah satu senyawa bahan alam yang mempunyai struktur dasar bernitrogen, biasanya mempunyai rasa yang pahit, berstruktur kompleks, dan mempunyai aktifitas fisiologi tertentu. Umumnya mempunyai nama berakhiran “in”, seperti nikotin, kokain, morfin, dll.


Daun teh juga mengandung tannin. Tannin merupakan suatu asam dan larut dalam pelarut organic seperti diklorometana, seperti halnya beberapa senyawa berwarna yang lain. Untuk meyakinkan bahwa senyawa asam ini terdapat dalam fasa air, dan kafein berada dalam bentuk basanya, maka natrium karbonat atau basa lainnya ditambahkan ke dalam medium pengekstrak.
Kelarutan kafein dalam air adalah 2,2 gr/ml pada 25 oC, 180 gr/ml pada 80 oC, dan 670 mg/ml pada 100 oC. Kafein larut dalam diklorometana, kloroform, dan alcohol.
Khasiat Teh
Teh yang biasa kita konsumsi, khususnya teh hijau, banyak mengandung khasiat. Sebuah riset Erasmus University Medical School, Rotterdam mengungkapkan pembuluh darah balik besar (aorta) para responden yang gemar meminum teh hijau, memiliki lapisan yang melindungi terjadinya penggumpalan darah. Kondisi ini menyebabkan menurunnya kemungkinan terjadinya serangan jantung koroner.
Selain itu, penelitian The American Journal of Clinical Nutrition belum lama ini menemukan khasiat teh hijau untuk melangsingkan tubuh. Ternyata, paduan kafein dan teh hijau yang sesuai takaran mampu membakar 4% kalori lebih banyak dibandingkan dengan orang yang berdiet dengan menggunakan placebo. Di samping itu, ternyata teh hijau pun diakui ampuh mencegah gigi berlubang, lantaran mengandung fluoride alami.
Teh jelas memiliki berbagai manfaat positif terhadap kesehatan, terutama pembuluh darah. Sekalipun demikian perlu diingat juga bahwa teh mnegandung kafein. Jika dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan, seperti insomnia, kecemasan, dan ketidakteraturan detak jantung. Oleh karena itu, 2 cangkir teh yang diminum secara teratur sudah bisa memberikan dampak baik bagi kesehatan tubuh kita.
2. Bahan
1. Teh Celup
Teh adalah minuman yang mengandung kafein.
Teh merupakan sumber alami kafein, teofilin dan antioksidan dengan kadar lemak, karbohidrat atau protein mendekati nol persen.

2. Natrium Klorida (NaCl)
Memiliki berat molekul 58,44 gr/mol, tidak berwarna, rasa asin, mudah larut dalam air, sedikit lebih larut dalam air mendidih, larut dalam gliserin dan sukar larut dalam etanol.
Natrium klorida, juga dikenal dengan garam dapur, atau halit, adalah senyawa kimia dengan rumus kimia NaCl. Senyawa ini adalah garam yang paling mempengaruhi salinitas laut dan cairan ekstraselular pada banyak organisme multiselular. Sebagai komponen utama pada garam dapur, natrium klorida sering digunakan sebagai bumbu dan pengawet makanan.

3. Kalsium Hidroksida (Ca(OH)2)
Memiliki berat molekul 74,09 gr/mol, serbuk puith, bersifat basa, rasa agak pahit, larut dalam gliserin dan sirop, sukar larut dalam air, sangat sukar larut dalam air mendidih, serta tidak larut dalam etanol.
Kalsium hidroksida adalah senyawa kimia dengan rumus kimia Ca(OH)2. Kalsium hidrokida dapat berupa kristal tak berwarna atau bubuk putih. Kalsium hidroksida dihasilkan melalui reaksi kalsium oksida (CaO) dengan air. Senyawa ini juga dapat dihasilkan dalam bentuk endapan melalui pencampuran larutan kalsium klorida (CaCl2) dengan larutan natrium hidroksia (NaOH).
4. 1-propanol (CH3CH2CH2OH)
Memiliki berat molekul 60,10 gr/mol, cairan jernih tak berwarna, berbau seperti etanol, dapat bercampur dengan air dan hampir semua pelarut organic lainnya.
5. Aseton (C3H6O)
Memiliki berat molekul 58,08 gr/mol, cairan transparan, tak berwarna, mudah menguap, dapat bercampur dengan air, etanol, eter, dan kloroform.
F. Hasil Pengamatan

NO.
Waktu
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1.
09.45
Air dipanaskan di atas kompor listrik

2.
10.00
12 kantung teh dicelupkan ke dalam 200 ml air mendidih
Beberapa menit kemudian, larutan berwarna hitam kemerah-merahan
3.
10.10
Teh celup diangkat dan ditekan-tekan
Larutan berwarna hitam
4.
10.11
Teh dicelupkan kembali ke dalam 50 ml air mendidih
Larutan berwarna coklat
5.
10.18
Larutan 1 (teh + 200 ml air mendidih) ditambahkan Larutan II (teh + 50 ml air mendidih)
Larutan berwarna hitam pekat
6.
10.20
Teh dicelupkan kembali ke dalam 50 ml air mendidih dan ditambahkan larutan sebelumnya
Larutan berwarna merah kecoklatan
7.
10.50
Ditambahkan 57,2 gr NaCl dan 1 gr Ca(OH)2 ke dalam larutan sebelumnya
Larutan berwarna coklat
8.
11.30-11.39
Larutan yang telah ditambahkan NaCl dan Ca(OH)2 disaring dengan kertas saring dan corong Buchner
Larutan berwarna coklat tua
Terbentuk filtrat
9.
13.25-13.46
Filtrat yang diperoleh diekstaksi 3x dengan 1-propanol masing-masing 45,35 dan 35 ml
Larutan berwarna kuning muda
Larutan terpisah (1-propanol diatas dan filtrate dibawah)
10.
13.50-14.45
1-propanol diuapkan dengan rotary evaporator, hingga terbentuk kristal
- Pelarut terpisah
- Terbentuk kristal berwarna kuning muda
11.
14.46
Kristal yang terbentuk dibilas dengan aseton sebanyak 10 ml
Terbentuk endapan berwarna coklat muda
12.
14.48
Endapan yang diperoleh dibilas kembali dengan aseton 10 ml
Terbentuk endapan berwarna coklat muda
13.
15.10
Kristal kafein yang telah dibilas dengan aseton ditambahkan dengan endapan yang telah dibilas dengan aseton
Larutan berwarna kuning
Terdapat endapan berwarna putih
14.
15.15
Endapan + Larutan (kafein dan aseton) disaring dengan corong Buchner dan kertas saring
Terbentuk fltrat berwarna kuning muda
15.
15.23
Filtrat yang diperoleh sebelumnya dipanaskan diatas kompor listrik dengan pemanasan yang kecil
16.
16.10
Kristal ditampung dalam cawan penguap dan dipanaskan dengan lampu spritus
Terbentuk kafein kasar


Data Hasil Pengamatan :
Berat botol kosong = 9,3585 gr
Berat botol + kristal = 10,5889 gr
Jadi, berat Kristal = (Berat botol + kristal) – (Berat botol kosong)
= 10,5889 gr – 9,3585 gr
= 1,2304 gr

G. Pembahasan
Langkah awal yang dilakukan dalam percobaan ini adalah memanaskan 200 ml air sampai mendidih. Setelah itu, 10-12 kantung teh celup dimasukkan ke dalamnya. Beberapa menit kemudian, larutan akan berubah warna dari putih menjadi hitam kemerah-merahan. Setelah itu, teh celup diangkat dan ditekan-tekan perlahan-lahan untuk memaksimalkan penghilangan pelarut. Dari perlakuan ini, diperoleh larutan yang berwarna hitam. Kemudian teh dicelupkan kembali ke dalam 50 ml air yang telah dididihkan sebelumnya, dan larutan berwarna coklat. Larutan I (200 ml air + teh) ditambahkan larutan II (50 ml air + teh), dan diperoleh larutan yang berwarna hitam pekat. Kemudian teh dicelupkan lagi (untuk yang kedua kalinya) ke dalam 50 ml air mendidih dan ditambahkan larutan sebelumya, diperoleh larutan berwarna merah kecoklatan.
Setelah itu, ke dalam larutan yang ada ditambahkan NaCl sebanyak 57,2 gram, karena dalam percobaan ini diperoleh 220 ml ekstak teh (untuk setiap 100 ml ekstrak teh ditambahkan 26 gram) dan 1 gram Ca(OH)2, diperoleh larutan berwarna coklat. Penambahan NaCl berfungsi agar kristal kafein mudah terbentuk, sedangkan penambahan Ca(OH)2 berfungsi agar kafein tidak bercampur dengan tannin yang merupakan kandungan dari teh. Larutan yang telah ditambahkan NaCl dan Ca(OH)2 kemudian disaring dengan kertas saring dan corong Buchner. Dari proses ini diperoleh filtrat dan residu (residu dibuang) dan larutan berwarna coklat tua.
Filtrat yang diperoleh diekstraksi 3x dengan 1-propanol, masing-masing sebanyak 45, 35, dan 35 ml. Diperoleh larutan yang berwarna kuning muda dan larutan akan terpisah (1-propanol di atas dan filtrat dibawah). Dalam percobaan ini digunakan 1-propanol karena kafein mudah larut dalam kloform dan alcohol (misalnya 1-propanol). Kemudian 1-propanol diuapkan dengan rotary evaporator, hingga pelarutnya terpisah dan terbentuk kristal. Kristal yang dihasilkan berwarna kuning muda.
Kristal yang terbentuk pada proses sebelumnya dibilas dengan 10 ml aseton dan terbentuk endapan berwarna coklat muda. Endapan yang dihasilkan, kemudian dibilas kembali dengan 10 ml aseton, endapan tetap berwarna coklat muda. Kristal kafein yang telah dibilas sebelumnya ditambahkan dengan endapan yang juga telah dibilas dengan aseton. Larrutan ini berwarna kuning dan terbentuk endapan berwarna putih.
Setelah itu, endapan ditambahkan larutan yang terdiri dari kafein dan aseton, disaring dengan menggunakan kertas saring dan corong Buchner. Hasilnya terbentuk filtrat yang berwarna kuning muda. Filtrat yang diperoleh, dipanaskan diatas kompor listrik dengan pemanasan yang kecil, sedangkan residu (kristal) ditampung dalam cawan penguap dan dipanaskan dengan lampu spritus. Hasilnya terbentuk kafein kasar dengan berat 1,2304 gram.

H. Kesimpulan
Dari hasil percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa praktikan dapat mengisolasi alkaloid kafein dari teh dengan prinsip salting-out.


I. Jawaban Pertanyaan
1. Apa fungsi NaCl ?
Jawab : Fungsi penambahan NaCl kedalam larutan adalah agar kristal kafein lebih mudah terbentuk.
2. Apa fungsi Ca(OH)2 ?
Jawab : Fungsi penambahan Ca(OH)2 agar kafein tidak bercampur dengan tannin yang merupakan kandungan dari teh
3. Mengapa untuk mengekstrak kafein menggunakan 1- propanol ?
Jawab : Karena kafein mudah larut dalam kloroform dan alcohol dalam hal ini 1-propanol.


DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jendral POM. 1995. Farmakope Indonesia, edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan RI
Tim Asistensi Kimia Organik II. 1993. Penuntun Praktikum Kimia Organik. Bandung: Fakultas MIPA Bandung
http://www.google.co.id/search?hl=id&q=isolasi+kafein+dari+teh&btnG=Telusuri&me=
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/65/Caffeine_molecule.png/220px-Caffeine_molecule.png
http://bungakehidupan.files.wordpress.com/2007/10/125px-tea_bags.jpg
http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:HCAM13.jpg
http://id.wikipedia.org/wiki/Natrium_klorida
http://id.wikipedia.org/wiki/Kalsium_hidroksida

0 komentar:

Posting Komentar