Sabtu, 05 Juni 2010

Variabel Sebagai Objek Penelitian

Apabila seorang peneliti ingin menyelidiki apakah benar bahwa susu menyebabkan badan menjadi gemuk, maka yang menjadi objek peneiitiannya adaiah susu dan berat badan orang. Maka susu dan berat badan merupakan variabel penelitian.
Dalam penelitian seperti ini, sebaiknya peneliti menggunakan pendekatan eksperimen. Kelompok eksperimen adaiah orang-orang yang minum susu, sedangkan keiompok kontrol atau kelompok pembanding adaiah orang-orang yang tidak diberi minum susu. Banyaknya susu yang diberikan kepada kelompok eksperimen ditakardengan ukuran liter, maka variabelnya berbentuk variabel kontinum. Sedangkan tambah-tidaknya berat badan, diukurdengan ukuran kilogram, variabeinyajugavariabel kontinum (ratio).


Peneliti lain ingin menyelidiki besamya kesadaran bermasyarakat bagi orang-orang yang mendapat pendapat P4. Dalam hal ini maka nilai penataran P4 dan kesadaran bermasyarakat merupakan variabel penelitian. Baik nilai penataran P4 maupun kesadaran bermasyarakat dapatdiukur, digambarkan dalam bentuk angka dan dikategorikan sebagai variabel interval.
Dari kedua contoh penelitian ini, kita tahu bahwa kesamaannya, yaitu sama-sama melihat pengaruh sesuatu treatment, maka ada variabel yang mempengaruhi dan variabel akibat. Variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel bebas atau independent variable (X), sedangkan variabel akibat disebut variabel tidak bebas variabel tergantung, variabel terikatatau dependent variable (Y).
Dalam penelitian I, susu merupakan variabel bebas dan berat badan merupakan variabel akibat. Sedangkan dalam penelitian II, nilai penataran P4 merupakan variabel bebas dan kesadaran bermasyarakat merupakan variabel terikat. Sehubungan dengan variabel dalam eksperimen ini, Fred N. Kerlingert berpendapat: All experiments have one fundamental idea behind them: to test the effect of one or more independent variables on a dependent variable (it is possible to have more than one dependent variable in experi­ments).
Dalam contoh dua penelitian di atas, susu dan penataran P4 sebagai independent variables merupakan variabel tunggal. Demikian pula berat badan dan kesadaran bermasyarakat, keduanya merupakan variabel tunggal. Sebagai contoh eksperimen yang lebih dari satu variabelnya adaiah sebagai berikut:
Independent variable lebih dari satu.
Pengaruh lingkungan belajarterhadap prestasi belajar murid.
Dalam hal ini variabel lingkungan beiajar diartikan terdiri dari lingkungan befajardi rumah sebagai satu variabel atau sub-variabel dan lingkungan belajardi sekolah sebagai variabe! (sub-variabel) lain. Barangkali kaSau akan lebih teiiti lagi kita dapat rnempeihatikan lingkungan beiajardi masyarakat atau pergauian sebagai vanabei (sub-variabel) ketsga. Apabila demikian, maka variabe! sebagai konsep dapat dimengerti sebagai sesuatu yang mempunyai nilai luas (ganda) maupun sempit (tunggal). Seperti halnya susu dan penataran P4, kelihatannya merupakan variabe! yang berniiai tunggal Tetapi lingkungan belajar merupakan variabel yang berniiai luas atau ganda.
Menurut pendapat Kerlingert selanjutnya tentang variabel:
It is posible, by definition, for a variable to have only one value. It is then called a constant. We deal almost exclucively with variables that have two or more values.
Berikut ini adalah contoh eksperimen dengan variabel terikat febih dari satu.
Pengaruh frekuensi mengikuti praktikum terhadap kemampuan mengajar. Yang menjadi variabe! terikat di dalam penelitian ini adalah kemampuan mengajar, yang nilainya diperinci atas: kemampuan membuat persiapan tertutis dan kemampuan mengajar di depan kelas. Jadi, secara terpisah adadua variabel. Apabila dikehendaki lebih teliti, kemampuan mengajar di depan kelas dapat diperinci lagi menjadi kemampuan membuka pelajaran, mengajarkan materi dalam inti mengajar, menutup pelajaran, kemampuan menggunakan alat, kemampuan mengelola kelas, mengevaluasi murid dan sebagainya.
Dari pengalaman mengajar dan membimbing mahasiswa, penulis mendapat kesan bahwa sukar sekali bagi sebagian para mahasiswa tersebut menentukan variabel. Sebagai contoh dari judul penelitian di atas, yakni:
"Pengaruh Frekuensi Mengikuti Prakiikum Terhadap Kemampuan Mengajar". Penulis menjumpai kesalahan-kesaSahan yangditentukan sebagai variabel, antara lain:
Pengaruh frekuensi,
Mengikuti praktikum,
Praktikum,
Terhadap kemampuan mengajar,
Mengajar,
Dan sebagainya.
Dari gambaran ini rupanya belum terungkap apa yang dimaksud dengan objek penelitian, yang diamati oleh peneliti atau variabel penelitian tersebut.

sumber : Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta

0 komentar:

Posting Komentar