
Bensin akhir-akhir ini menjadi perhatian utama karena pemakaiannya untuk bahan bakar kendaraan bermotor sering menimbulkan masalah. Kualitas bensin ditentukan oleh bilangan oktan, yaitu bilangan yang menunjukkan jumlah isooktan dalam bensin. Bilangan oktan merupakan ukuran kemampuan bahan bakar mengatasi ketukan ketika terbakar dalam mesin. Bensin merupakan fraksi minyak bumi yang mengandung senyawa n–heptana dan isooktan. Misalnya bensin premium yang beredar di pasaran dengan bilangan oktan 80 berarti bensin tersebut mengandung 80% isooktan dan 20% n–heptana. Bensin super mempunyai bilangan oktan 98 berarti mengandung 98% isooktan dan 2% n–heptana. Pertamina meluncurkan produk bensin ke pasaran dengan 3 nama, yaitu: premium (bilangan oktan 80–88), pertamax (bilangan oktan 91–92) dan pertamax plus (bilangan oktan 95). Penambahan zat antiketukan pada bensin bertujuan untuk memperlambat pembakaran bahan bakar. Untuk menaikkan bilangan oktan antara lain ditambahkan MTBE (Metyl Tertier Butil Eter), tersier butil alkohol, benzena, atau etanol. Penambahan zat aditif Etilfluid yang merupakan cam-puran 65% TEL (Tetra Etil Lead/Tetra Etil Timbal), 25% 1,2- dibromoetana dan 10% 1,2-dikloro etana sudah ditinggalkan karena menimbulkan dampak pencemaran timbal ke udara. Timbal (Pb) bersifat racun yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan seperti pusing, anemia, bahkan kerusakan otak. Anemia terjadi karena ion Pb2+ bereaksi dengan gugus sulfhidril (–SH) dari protein sehingga menghambat kerja enzim untuk biosintesis hemoglobin. Reaksinya:


Permintaan pasar terhadap bensin cukup besar maka untuk meningkatkan produksi bensin dapat dilakukan cara- cara:
1.Cracking (perengkahan), yaitu pemecahan molekul besar menjadi molekul-molekul kecil. Contoh:
C10H22(l) o C8H18(l) + C2H4(g)
2.Reforming, yaitu mengubah struktur molekul rantai lurus menjadi rantai bercabang.
3.Alkilasi atau polimerisasi, yaitu penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar. Contoh:
a.propena + butena o bensin
b.isobutana + isobutena o isooktana
Dampak pembakaran bensin dapat diatasi dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1.Produksi bensin ramah lingkungan (tanpa timbal).
2.Penggunaan converter katalitik pada sistem pembuangan kendaraan.
3.Penggunaan Electronic Fuel Injection (EFI) pada system bahan bakar.
4.Penghijauan atau pembuatan taman kota.
5.Penggunaan energi alternatif.
sumber :
Harnanto, Ari. 2009. Kimia SMA/MA Kelas X. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
0 komentar:
Posting Komentar