Minggu, 18 April 2010

SEGMEN BARU INDUSTRI AGROPOLITAN MELALUI TEROBOSAN Binthe Biluhuta INSTANT

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya alam berlimpah, negara mi merupakan negara agraris dilihat dari sumber utama mata pencaharian masyarakat pada umumnya terletak pada sektor pertanian. Indonesia memiliki potensi yang sebenarnya cukup menjamin kehidupan niasyarakatnya namun sayangnya banyak petani kita yang kini tengah hidup dibawah garis kemiskinan.

Selain padi sebagai komoditi utama dari pertanian, kini jagung pun menjadi pilihan program pertanian saat ini, khususnya di provinsi Gorontalo. Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakaii jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (Hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari biji), dibuat tepung (dari biji, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung biji dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan Pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi. (Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Jagung)



Dibawah pemerintahan Gubernur lr. Fadel Muhammad Provinsi Gorontalo dikenal sebagai provinsi "Agropolitan". Program ini mampu memperkenalkan provinsi Gorontalo ke tingkat nasional bahkan sampai tingkat internasional terbukti dengan berbagai penghargaan yang diperoleh baik dari tingkat nasional hingga internasional diantaranya kunjungan dan Study Banding beberapa provinsi ke Provinsi Gorontalo Tahun 2005, Pemerintah Provinsi Gorontalo menerima Penghargaan Ketahanan Pangan dari Presiden RI yang diterima secara langsung oleh Ir. Fadel Muhammad selaku Gubemur Gorontalo Tahun 2004, Ditetapkannya Gorontalo sebagai salah satu Pilot Project Revitalisasi Pertanian, Perikanan Peternakan dan Kehutanan dari 6 (enam) Provinsi di Indonesia (Gorontalo, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Selawesi Selatan dan Jambi) Tahun 2005 . (sumber /http://www.gorontalofamily.org/mirror/download/lkpj/BAB%20IV.pdf).

Kegiatan eksport jagung memang cukup membawa dampak positif bagi masyarakat Gorontalo khususnya para petani karena kegiatan ini merupakan kegiatan ekonomi yang secara otomatis meningkatkan pendapatan perkapita sampai pada pendapatan daerah.

Akan tetapi kegiatan eksport ini hanya berkisar pada eksport jagung mentah yang kemudian dikelolah oleh negara atau daerah lain, sehingga keuntungan yang didapatkan oleh daerah kita tidak seberapa dibandingkan jika kita mampu memanfaatkannya dalam bentuk olahan industri rumah tangga kecil sehingga mampu menambah nilai ekonomis.

Realitasnya pemanfaatan olahan jagung dalam bentuk industri rumah tangga kecil sangatlah minim. Hal. ini disebabkan minimnya pengetahuan serta keterampilan dan pelatihan masyarakat tentang pengolahan jagung dalam bentuk industri rumah tangga. Adapun yang menjadi olahan industri jagung antara lain dalam bentuk kripik jagung, bakwan jagung, sayur jagung, nasi jagung, dan bahkan yang merupakan makanan khas Gorontalo yakni Binthe Biluhuta atau Jagung Siram.

Binthe Biluhuta merupakan makanan khas daerah Gorontalo yang cukup unik dan merupakan warisan budaya Gorontalo yang patut dilestarikan dan diperkenalkan kepada masyarakat luar bahkan dengan penyajian yang praktis melalui olahan jagung industri rumah tangga. Tentunya makanan ini memiliki potensi nilai jual ekonomis yang mampu membantu peningkatan pertumbuhan ekonomi baik masyarakat maupun daerah.

Dewasa ini makanan khas daerah Gorontalo yakni Binthe Biluhuta sudah jarang ditemui, makanan ini cenderung hanya terdapat pada tempat-tempat tertentu seperti pedesaan. Disamping itu banyak masyarakat yang tengah di sibukkan dengan rutinitasnya sehingga memaksa mereka untuk hidup serba instant didalam memenuhi kebutuhan hidup diantaranya persoalan memenuhi kebutuhan makanan, apalagi bagi mereka yang mencintai masakan daerah seperti Binthe Biluhuta. Oleh karenanya kami berusaha memberikan sebuah alternatif untuk mengatasi masalah di atas dengan menghadirkan Segmen Baru Industri Agropolitan melalui Terobosan Binthe Biluhuta Instant dalam bentuk pelatihan yang nantinya akan dilaksanakan di Desa Labanu, Kec. Tibawa, Kab. Gorontalo.


C. PERUMUSAN MASALAH

  1. Bagaimana cara mengolah jagung menjadi produk Binthe Biluhuta instant dalam industri rumah tangga untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian di Provinsi Gorontalo khususnya di Desa Labanu, Kec. Tibawa, Kab. Gorontalo?

  2. Bagaimana cara memperkenalkan makanan khas daerah Gorontalo Binthe Biluhuta dengan penyajian yang instan sehingga lebih mudah untuk di perkenalkan?


D. TUJUAN PROGRAM

Adapun tujuan program ini yaitu memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat petani jagung khususnya ibu-ibu PKK pada daerah sasaran dalam mengolah jagung mentah menjadi Binthe Biluhuta instant sehingga dapat memberi nilai tambah terhadap komoditas jagung untuk peningkatan perekonomian Provinsi Gorontalo, sekaligus wujud dari upaya untuk memperkenalkan makanan khas Gorontalo Binthe Biluhuta dengan penyajian yang instant atau mudah.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Masyarakat diharapkan mampu mengembangkan pengetahuan dan keterarnpilan serta kemandirian dalam mengolah jagung mentah menjadi Binthe Biluhuta instant untuk menjadi suatu usaha dalam skala kecil (rumah tangga).

F. KEGUNAAN PROGRAM

  1. Bagi masyarakat, program ini dapat memberikan pengetahuan dan kepada masyarakat petani jagung khususnya ibu-ibu PKK pada daerah sasaran agar dapat mengolah jagung mentah menjadi suatu komoditi ekspor industri olahan rumah tangga dalam bentuk Binthe Biluhuta instant yang memiliki nilai tambah ekonomis dibandingkan diekspor dalam bentuk jagung mentah.

  2. Bagi pemerintah, program ini dapat membantu upaya peningkatan pertumbuhan perekonomian serta upaya pengentasan pengangguran yang ada di Provinsi Gorontalo, khususnya di Desa Labanu, Kec. Tibawa, Kab. Gorontalo.

  3. Dalam Ilmu Pengetahuan, program ini dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan, dalam bidang teknology industri pangan beserta cara pengaplikasiannya.

G. GAMBARAN DAERAH SASARAN

Tibawa merupakan kecamatan yang terletak di kabupaten Gorontalo dan merupakan salah satu daerah penghasil jagung terbesar khususnya di desa Labanu. Pada umumnya masyarakat Desa Labanu berprofesi sebagai petani jagung, dan jenis jagung yang banyak di produksi di daerah ini adalah jagung varietas Pulut. Sehingga hal inilah yang menjadi alasan yang mendasari daerah ini menjadi tempat pelaksanaan kegiatan pelatihan pengolahan jagung mentah menjadi Binthe Biluhuta instant.

Sejauh ini masyarakat Gorontalo khususnya para petani yang ada di Desa Labanu hanya mengekspor jagung mentah tanpa mengolahnya menjadi sesuatu yang memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Akibatnya pendapatan penduduk di daerah ini masih minim, tetapi sesungguhnya komoditi jagung dapat dibuat menjadi berbagai macam produk dengan pemanfaatan jagung sebagai bahan baku untuk contohnya dalam bidang industri nimah tangga, sekaligus pemberdayaan para ibu rumah tangga di daerah setempat.

Dari masalah di atas kami berinisiatif untuk memberikan sebuah terobosan kepada masyarakat Kelurahan Labanu terutama petani jagung sebagai inovasi awal pengolahaan jagung mentah agar menghasilkan suatu produk yang memiliki nilai ekonomis. Adapun produk yang akan dibuat adalah Binthe Biluhuta instan yang dalam proses pengolahannya memerlukan keterampilan dan pengetahuan yang cukup.

Kandungan Gizi Jagung

(Sumber: http://vvww.bkpjatim.or.id/pages/penganekaragaman-pangan/aneka-

pangan/jagung.php)

Kandungan gizi Jagung per 100 gram bahan adalah:

Kalori : 355 Kalori Fosfor : 256 mg

Protein : 9,2 gr Ferrum : 2,4 mg

Lemak : 3,9 gr Vitamin A : 510 SI

Karbohidrat : 73,7 gr Vitamin Bl : 0,38 mg

Kalsium :10 mg Air : 12 gr

Manfaat Jagung

Sebagai tanaman pangan yang mengandung manfaat untuk kesehatan, khasiat jagung antara lain sebagai pembangun otot dan tulang, baik untuk otak dan sistem syaraf, mencegah konstipasi, menurunkan risiko kanker dan jantung, mencegah gigi berlubang, serta minyaknya dapat menurunkan kolesterol darah. (sumber: http://www.tempo.co.id/medika/arsip/'092002/hor-l.htm)


H. METODOLOGI PELAKSANAAN PROGRAM

Program dilaksanakan dalam bentuk sosialisasi dan pelatihan mengolah jagung menjadi Binthe Bilnhuta instan dalam industri rumah tangga. Jenis jagung yang digunakan adalah varietas Pulut {Binthe Pulo).


Langkah-langkah pembuatan Binthe Biluhuta instant sebagai berikut:

  1. Pemilihan Bahan Baku

Bahan baku utama yang digunakan dalam pembuatan makanan ini adalah jagung varietas Pulut. Adapun yang menjadi alasan pemilihan jenis jagung ini karena:

  1. Berdasarkan survei Lokasi, jagung Pulut merupakan komoditas terbesar di daerah Desa Labano, Kec. Tibawa.

  2. Jagung Pulut memiliki tekstur yang unik mulai dari bentuk dan warna .

  3. Selera Masyarakat lebih cenderung pada cita rasa jagung Pulut.

  4. Memiliki berat bersih 1,6% kandungan Amilosa

b. Bumbu

Adapun bumbu-bumbu yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Cabe rawit merah 5. Kelapa parut

2. Bawang merah 6. Ikan cakalang kering

3. Daun bawang 7. Garam

4. Kemangi 8.MSG

Semua bumbu dikeringkan kecuali garam dan ajinomoto yang siap digunaka

c.Persiapan

Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk membuat olahan jagung menjadi suatu produk yang bernilai ekonomis yakni rnakanan Binthe Biluhuta instan. Peralatan yang digunakan dalam pengolahan jagung yaitu:

  1. Oven

Oven digunakan untuk mengeringkan olahan contohnya bumbu agar lebih mudah dalam mengolahnya menjadi bubuk.

  1. Panci untuk pengukusan

Panci digunakan dalam proses pengukusan.

  1. Pengaduk

Pengaduk digunakan untuk mengaduk larutan Natrium Bisulfit pada saat blansir.

  1. Loyang

Loyang disesuaikan dengan kapasitas bahan baku yang akan diolah.

  1. Alat peniris

Dalam pembuatan Binthe Biluhuta, peniris digunakan untuk meniriskan bawang merah, daun bawang dan daun kemangi,

  1. Meja tempat kompor

Meja tempat kompor berfungsi untuk menjaga kebersihan dan memudahkan proses pengerjaan.

  1. Kompor

Kompor digunakan untuk memasak olahan dalam proses pembuatan Binthe Biluhuta. Penggunaan kompor disesuaikan dengan kapasitas produk.

  1. Tempat pengeringan

Tempat digunakan untuk mengeringkan olahan yang telah diblansir ataupun yang telah direndam.

  1. Meja pengemasan

Meja pengemasan secara khusus dibuat untuk memudahkan saat

melakukan pengemasan.

  1. Blender

Blender digunakan untuk menghaluskan bumbu-bumbu yang digunakan dalam Binthe Biluhuta.

  1. Baskom

Baskom digunakan untuk penampungan sementara olahan yang telah diolah.

  1. Timbangan

Timbangan yang digunakan untuk menimbang bahan baku dan penunjang dalam pembuatan produk agar komposisinya tepat, sehingga, produk yang dihasilkan lebih baik.

  1. Pisau

Pisau digunakan untuk memotong, mengiris, maupun memipil dalam proses pembuatan olahan.

  1. Parutan Kelapa

Parutan digunakan untuk memarut kelapa sebagai bahan dalam pembuatan Binthe Biluhuta.

  1. Natrium Bisulfit

Natrium Bisulfit merupakan larutan yang salah satunya dapat menjaga keaslian wama olahan yang akan di olah.

  1. Tepung Maizena

Tepung Maizena digunakan untuk mengikat zat-zat senyawa yang ada pada olahan yang menguap contohnya bawang merah.

  1. Air

Dalam pembuatan Binthe Bihihuta, air berfungsi untuk pembersihan jagung, pengukusan, dan bahkan pelarutan zat Natrium Bisulfit.

  1. Blender

Untuk menghaluskan bumbu-bumbu agar lebih mudah penyajiannya. Adapun komposisi dalam pembuatan Binthe Biluhuta adalah:

Kelapa..........................................2.5 gr

Cabe............................................ l.0 gr

Bawang Merah..............................2.0gr

Ikan Cakalang.............................. 3.0gr

Kemangi ......................................0.5gr

Daun Bawang...............................0.5gr

Garam.......................................... l.0gr

Natrium Bisulfit................ ………2 gr

MSG.............................................0,2 gr


c. Cara kerja

Pengolahan Binthe Bihihuta adalah sebagai berikut:

  1. Tongkol jagung dicuci dengan air bersih

  2. Tongkol jagung yang telah di cuci kemudian dipipil

  3. Jagung yang telah di pipil kemudian di kukus selama 30 menit

  4. Didinginkan di udara kemudian di kemas dalam plastik, yang selanjutnya proses pembekuan yakni di masukkan dalam frezzer kurang lebih 48 jam

  5. Selanjutnya di thawing atau dilelehkan,

  6. Setelah itu kemudian dikeringkan dengan menggunakan oven dengan suhu 60°c - 70°c

Langkah selanjutnya adaiah pembuatan bumbu bumbunya. Langkah-langkahnya adalah:

Bawang Merah dengan pengolahanya adalah :

  1. Pengupasan dan pencucian

  2. Pengirisan

  3. BIansir dalam larutan Na-bisulfit 0.2%, 20

  4. Penambahan maizena, 5% dari berat bawang

  5. Pengeringan (suhu 70°C, 6 jam)

  6. Penggilingan

Bawang merah bubuk Daiin Bawang dengan pengolahannya adalah:

  1. Pencucian dan Pengirisan

  2. Blansir (suhu 80°C),

  3. Pendinginan (suhu 25-30°C

  4. Pembekuan

  5. Pengeringan


Daun bawang kering Daun Kemangi dan pengolahannya adalah:

  1. Pencucian dan Penirisan

  2. Pembekuan

  3. Pengeringan

  4. Daun kemangi kering

Buah Kelapa dan pengolahanya adalah:

  1. Pembuangan sabut dan testa, potong 4 bagian

  2. Perendaman dalam larutan Na-bisulfit 2000 ppm 15

  3. Penirisan

  4. Pemarutan

  5. Kelapa parut basah

  6. Sterilisasi dengan uap, suhu 88°C, 5

  7. Pengeringan (suhu 80°C, 10 jam)

  8. Kelapa parut kering

Jika semuanya telah siap maka proses penyajiannya seduh jagung hingga mengembang dan kemudian campurkan bumbu-bumbu penyedap yang telah di buat sebelumnya dan tidak lupa tambahkan garam dan ajinomoto sebagai pelengkap penyedap rasa.

I. JADWAL KEGIATAN PROPOSAL

Tabel 1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

No.


Kegiatan


Bulan I


Bulan II


Bulan III


1


Penyusunan proposal




v






















2


Perizinan dan Persiapan






v


v


















3


Persiapan alat dan bahan












V


V












4


Pelaksanaan intervensi
















V










5


Evaluasi


















V










J. ANGGARAN BIAYA

Tabel 2 Rekapitulasi Anggaran

No.


Jenis Anggaran


Jumlah Biaya


1.


Bahan habis pakai


Rp. 3.496.500


2.


Peralatan penunjang PKM


Rp. 5.397.000


3.


Perjalanan


Rp. 500.000


4.


Konsumsi


Rp. 600.000



Total

Rp. 9.993.500,-


Terbilang : Sembilan Juta Sembilan Ratus Tiga Ribu Lima Ratus Rupiah.


K. LAMPIRAN

1. Biodata Ketua Serta Anggota Kelompok

Ketua Kelompok

Nama Lengkap : Wulandari M. Suleman

Nama panggilan : Wulan

Tempat Lahir : Gorontalo

Tanggal Lahir : 3 Desember 1990

Alamat Sekarang : Kel. Libuo, Kota Gorontalo

Asal Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Gorontalo

Jurusan : Akuntansi

Program studi : D III

Pengalaman organisasi : Ketua Bidang Penalaran Dan Keilmuan

Kepanitian :


Anggota Kelompok

Nama Lengkap : Yulianti Mobilingo

Nama panggilan : Ulin

Tempat Lahir : Gorontalo

Tanggal Lahir : 2 Juli 1990

Alamat Sekarang : Kel. Hepuhuluwa, kec. Limboto

Asal Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Gorontalo

Jurusan : Akuntansi

Program studi : D III

Pengalaman organisasi : - Anggota HMI cab. Gorontalo

Kepanitian : - Koordinator peng. penalaran dan keilmuan

Anggota

Nama Lengkap : Febriyanti

Nama panggilan : Ebhy

Tempat Lahir : Telaga

Tanggal Lahir : 7 Februari 1991

Alamat Sekarang : Desa Tenilo, Kec. Telaga

Asal Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Gorontalo

Jurusan : Biologi

Program studi : S 1

Pengalaman organisasi :

Kepanitian : anggota panitia Mimbar HMJ Biologi 2009/2010


Anggota

Nama Lengkap : Eko Cahyono

Nama panggilan : Eko

Tempat Lahir : Tirta Kencana

Tanggal Lahir : Jl. Tadulako No.68 kec. Toili - SULTENG

Alamat Sekarang : Kel. Limba U1 kec. Kota Selatan - Gorontalo

Asal Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Gorontalo

Jurusan : Kimia

Program studi : S 1 Pend. Kimia

Pengalaman organisasi :

  1. Anggota Sentra Kerohanian Islam

  2. Anggota Bidang Penalaran dan Keilmuan 2007-2008

  3. Ketua Bidang Pengembangan Potensi Anggota 2008 – 2009

  4. Ketua Bidang Kesejahteraan Anggota FKMT 2008 - 2009

  5. Sekretaris KPLI Gorontalo 2008 – 2009

  6. Dewan Pengarah Organisasi HIMKA 2009 - 2010

  7. Sekretaris MAPERWA 2009 - 2010

Kepanitian :

  1. Ketua panitia OPJ Kimia 2007 - 2008

  2. Sekretaris panitia Olimpiade Kimia Se Prov. Gorontalo thn 2008

  3. Studi Banding ke Universitas Brawijaya – Malang thn 2010


Anggota

Nama Lengkap : Icin Sulingo

Nama panggilan : Icin

Tempat Lahir : Lakeya

Tanggal Lahir : 30 November 1990

Alamat Sekarang : Jl. Marotai Tama, Perum Pulubala

Asal Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Gorontalo

Jurusan : Biologi

Program studi : S 1

Pengalaman organisasi :

Kepanitian : anggota panitia Mimbar HMJ Biologi 2009/2010



2.Biodata Dosen Pembimbing

  1. Nama : Marleni Limonu, S.P, M.Si

  2. Golongan dan pangkat : III b / Penata Muda Tingkat I

  3. Jabatan dan fungsional :

  4. Jabatan structural :

  5. Fakultas / program studi : Pertanian / THP

  6. Perguruan tinggi : Universitas Negeri Gorontalo

  7. Bidang keahlian : Ilmu Pangan

  8. Waktu untuk kegiatan PKM : 10 jam / Minggu



3. Rancangan biaya

a.Biaya Pembelian Alat Dan Bahan

Tabel 3 Pembelian Alat dan Bahan

N


Nama Alat dan Bahan


Spesifikasi/ Ukuran


Harga Satuan


Estimasi Biaya


1.


Jagung


10 Kg


@ 2.500


Rp. 25.000


2.


Bawang merah


0,25 kg


@ 13.000


Rp. 7.500


3.


Daun Bawang


10 Btg


@ 1.000


Rp. 10.000


4.


Daun Kemangi


20 Ikt


@ 750


Rp. 18.750









5.


Kelapa


0,5 Kg


@ 2.500


Rp. 1.250


6.


Garam


1 Bks


@ 1.000


Rp. 1.000


7.


MSG


1 Bks


@ 1.000


Rp. 1.000


8.


Ikan cakalang kering


1kg


@ 30.000


Rp. 30.000


9.


Natrium Bisulfit


100gr


@ 25.000


Rp. 2.500.000


10.


Tepung Maizena


2 dos


@ 3.000


Rp. 6.000


11.


Pembelian Oven Listrik


1 Buah


@ 2.500.000


Rp. 2.500.000 ,


12


Kompor


2 Buah


@ 300.000


Rp. 600.000


13.


Loyang


4 Buah


@ 20.000


Rp 80.000


14.


Baskom


7 Buah


@ 17.500


Rp. 122.500


15.


Panci untiik pengukusan


1 Buah


@ 55.000


Rp. 55.000


16.


Timbangan


1 Buah


@ 60.000


Rp. 60..000


17.


Pisau


2 Buah


@ 40.000


Rp. 80.000


18.


Alat Pen iris


3 Buah


@ 5.000


Rp. 15.000


19.


Pen gaduk


3 Buah


@ 7.500


Rp. 22.500


20.


Meja Kompor


1 Buah


@ 75.000


Rp. 75.000


21.


Meja Pengemasan


1 Buah


@ 75.000


Rp. 75.000


22.


Alat peniris


3 Buah


@ 5.000


Rp. 15.000


23.


Tempat Pengeringan


1 Buah


@ 25,000


Rp 25.000


24


Sendok


1 Lusin


@ 30.000


R. 30.000


25..


Pisau


2 Buah


@ 40.000


Rp. 80.000


26.


Alat Peniris


3 Buah


@ 5.000


Rp. 15.000


27.


Pengaduk


3 Buah


@ 7.500


Rp. 22.500


28.


Meja Kompor


1 Buah


@ 75.000


Rp. 75.000


29.


Meja Pengemasan


1 Buah


@ 75.000


Rp. 75.000


30.


Alat Peniris


3 Buah


@ 5.000


Rp. 15.000


31.


Pengaduk


3 Buah


@ 7.500


Rp. 22.500


32.


Blender


2 Buah


@ 400.000


Rp. 800.000


33.


Kemasan


100bks


@ 3.500


Rp. 350.000




Jumlah






Rp7.810.500


a. Biaya Operasional

Tabel 4 Pembelian Alat dan Bahan

N


Nama Alat dan Bahan


Harga/ Satuan (Rupiah)


Jumlah (Rupiah)


1.


Pengadaan Proposal








- cuter 3 Buah


@ 4.000


Rp. 12.000




- Hekter 1 Buah


@ 15.000


Rp. 15.000




- Bolpoint 5 Buah


@ 3.000


Rp. 15.000




- Glinting 2 Buah


@ 10.000


Rp. 20.000




- Mi star


@ 5.000


Rp. 5.000




- Broesing Internet 3 jam


@ 6.000


Rp. 18.000




- Print


@ 25.000


Rp. 25.000




-Penggandaan proposal dan penjilidan


@ 35.000


Rp. 35.000


2.


Dokmnentasi


@ 200.000


Rp. 200.000


3.


Publikasi


@ 200.000


Rp. 200.000


4.


Pengadaan S.panduk








- kain 5 m


@ 10,000


Rp. 50.000




- Lem fox 2 buah


@ 9.000


Rp. 18.000


5.


Transportasi








- 5 orang


(ax 50.GOG


Rp. 250.000




- Biaya angkut bahan


@ 250.000


Rp. 250.000


6.


Pembelian Flash Disk 1 GB 1 buah


@ 120.000


Rp. 120.000


7


Penyediaan LCD 1 hari


@ 150.000


Rp. 150.000


8.


Penyediaan sound system


@ 200.000


Rp. 200.000


9.


Konsumsi


@ 600.000


Rp. 600.000




Jumlah




Rp. 2.183.000




0 komentar:

Posting Komentar