BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Permasalahan lingkungan hidup mendapat perhatian yang besar dihampir semua negara di dunia seiring dengan perkembangan jumlah manusia. Terdapat kesan bahwa masalah lingkungan hidup adalah suatu hal yang baru. namun sebenarnya, permasalahan itu telah ada setelah manusia ada di bumi. Oleh sebab itu faktor yang sangat penting adalah permasalahan dalam lingkungan hidup adalah besarnya populasi manusia.
Pertumbuhan populsi manusia yang cepat, menyebabkan kebutuhan akan pangan, bahan bakar, tempat pemukiman dan lain kebutuhan serta libah domestik juga bertambah dengan cepat. Pertumbuhan populasi manusia telah mengakibatkan perubahan yang besar dalam lingkungan hidup.
Permasalahan lingkunan hidup menjadi besar karena kemajuan teknologi. Akan tetapi yang harus diingat bahwa teknologi bukan saja dapat merusak linkungan, melainkan diperlukan juga untuk mengatasi masalah lingkungan hidup. Contoh: mesin mobil yang tidak menggunakan bahan bakar posil (bensin),tetapi menggunakan gas- Ingat: langit biru.
Pertumbuhan populsi manusia menyebabkan timbulnya permasalahan lingkungan, seperti: kerusakan hutan, pencemaran, erosi, dan lain-lain; karena manusia selalu berinter aksi (inter-related) dengan mahluk hidup lainnya dan benda mati dalam lingkungan. Ini dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dalam upaya mempertahankan jenis dan katurunannya.
Pemenuhan kebutuhan manusia dapat terpenuhi karena adanya pemanfaatan lingkungan yang berbentuk pengolaan lingkungan hidup, terjadi hubungan timbal balik antara lingkungan biofisik dengan lingkungan sosial. Dengan demikian apabila membicarakan lingkungan hidup, maka konsep okologi akan selalu terkait, sehingga permasalahan lingkungan hidup adalah permasalahan ekologi.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yakni :
• Menjelaskan pengertian ekologi
• Prinsip – prinsip ekologi
• Pengertian ekosistem
• Komponen - komponen ekosistem
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan pembuatan makalah ini yakni :
• Untuk menambah wawasan mengenai ekologi dan ekosisem
• Untuk menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungn hidup
• Untuk memenuhi tugas kelompok
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN EKOLOGI
Istilah ekologi diperkenalkan oleh Ernset haeckhel (1869), berasal dari bahasa yunani yaitu : Oikos =Tempat tinggal (rumah), Logos = Ilmu telaah. Oleh karena itu ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara mahluk hidup dan sesamanya dan dengan lingkungannya..
Odum (1993) menyatakan bahwa ekologi adalah suatu studi atau struktur dan fungsi ekosistem alam dan manusia sebagai bagianya. Struktur ekosistem menunjukan suatu keadaan dari sistem ekologi pada waktu dan tempat tertentu termasuk keadaan densitas,organisme,biomassa,penyebaran materi (unsur hara),energi serta faktor-faktor fisik dan kimia lainya yang menciptakan keadaan sistem tersebut.
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem, disamping itu ekologi juga berhubungan dengan tingkatan-tingkatan organisasi mahluk hidup, yaitu populasi,komunitas dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukan kesatuan.
2.2 PRINSIP – PRINSIP EKOLOGI
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktora biotik antara lain suhu, air, kelembapan, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan. Adapun prinsip – prinsip ekologi,yakni :
A. FAKTOR BIOTIK
Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik tumbuhan maupun hewan.
a) Individu
Individu merupakan organisme tunggal seperti : seekor tikus, seekor kucing, sebatang pohon jambu, sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia. Dalam mempertahankan hidup, seti jenis dihadapkan pada masalah-masalah hidup yang kritis. Misalnya, seekor hewan harus mendapatkan makanan, mempertahankan diri terhadap musuh alaminya, serta memelihara anaknya. Untuk mengatasi masalah tersebut, organisme harus memiliki struktur khusus seperti : duri, sayap, kantung, atau tanduk. Hewan juga memperlihatkan tingkah laku tertentu, seperti membuat sarang atau melakukan migrasi yang jauh untuk mencari makanan. Struktur dan tingkah laku demikian disebut adaptasi.
\
Perhatikan gambar dibawah in!!
b) Populasi
b) Populasi
Kumpulan individu sejenis yang hidup padasuatu daerah dan waktu tertentu disebut populasi Misalnya, populasi pohon kelapa dikelurahan Tegakan pada tahun 1989 berjumlah 2552 batang. Ukuran populasi berubah sepanjang waktu. Perubahan ukuran dalam populasi ini disebut dinamika populasi. Perubahan ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus perubahan jumlah dibagi waktu. Hasilnya adalah kecepatan perubahan dalam populasi. Misalnya, tahun 1980 populasi Pinus di Tawangmangu ada 700 batang. Kemudian pada tahun 1990 dihitung lagi ada 500 batang pohon Pinus. Dari fakta tersebut kita lihat bahwa selama 10 tahun terjadi pengurangan pohon pinus sebanyak 200 batang pohon. Untuk mengetahui kecepatan perubahan maka kita membagi jumlah batang pohon yangberkurang dengan lamanya waktu perubahan terjadi :
700 - 500 = 200batang
1990-1980 10 tahun = 20 batang/tahun
Dari rumus hitungan di atas kita dapatkan kesimpulan bahwa rata-rata berkurangnya pohon tiap tahun adalah 20 batang. Akan tetapi, perlu diingat bahwa penyebab kecepatan rata-rata dinamika populasi ada berbagai hal. Dari alam mungkin disebabkan oleh bencana alam, kebakaran, serangan penyakit, sedangkan dari manusia misalnya karena tebang pilih. Namun, pada dasarnya populasi mempunyai karakteristik yang khas untuk kelompoknya yang tidak dimiliki oleh masing-masing individu anggotanya. Karakteristik iniantara lain : kepadatan (densitas), laju kelahiran (natalitas), laju kematian (mortalitas), potensi biotik, penyebaran umur, dan bentuk pertumbuhan. Natalitas danmortalitas merupakan penentu utama pertumbuhan populasi.
Dinamika populasi dapat juga disebabkan imigrasi dan emigrasi. Hal ini khusus untuk organisme yang dapat bergerak, misalnyahewan dan manusia. Imigrasi adalahperpindahan satu atau lebih organisme kedaerah lain atau peristiwa didatanginya suatu daerah oleh satu atau lebih organisme; didaerah yang didatangi sudah terdapat kelompok dari jenisnya. Imigrasi ini akan meningkatkan populasi
c) Komunitas
Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu dan populasi. Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya.
d) Ekosistem
Antara komunitas dan lingkungannya selalu terjadi interaksi. Interaksi ini menciptakan kesatuan ekologi yang disebut ekosistem. Komponen penyusun ekosistem adalah produsen (tumbuhan hijau), konsumen (herbivora, karnivora, dan omnivora), dan dekomposer/pengurai (mikroorganisme).
B. FAKTOR ABIOTIK
Faktor abiotik adalah faktor tak hidup yang meliputi faktor fisik dan kimia. Faktor fisik utama yang mempengaruhi ekosistem adalah sebagai berikut.
a) Suhu
Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. Ada jenis-jenis organisme yang hanya dapat hidup pada kisaran suhu tertentu.
b) Air
Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran biji; bagi hewan dan manusia, air diperlukan sebagai air minum dan sarana hidup lain, misalnya transportasi bagi manusia, dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain, misalnya tanah dan batuan, air diperlukan sebagai pelarut dan pelapuk.
c) Tanah
Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbeda menyebabkan organisme yang hidup didalamnya juga berbeda. Tanah juga menyediakan unsur-unsur penting bagi pertumbuhan organisme, terutama tumbuhan.
d) Ketinggian
Ketinggian tempat menentukan jenis organisme yang hidup di tempat tersebut, karena ketinggian yang berbeda akan menghasilkan kondisi fisik dan kimia yang berbeda.
2.3 PENGERTIAN EKOSISTEM
Ekosistem adalah Suatu tatanan unsur ekologi yang saling berinteraksi antara komponen biotik yang bersifat hidup dan komponen abiotik yang bersifat fisik - kimia dengan berbagai komponen penyusunannya,yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor Ekosistem merupakan satuan fungsional dasar yang menyangkut proses interaksi organisme hidup dengn lingkungan mereka. Istilah tersebut diperkenalkan oleh A.G Tansley pada tahun 1935.
Antara komunitas dan lingkungannya selalu terjadi interaksi. Interaksi ini menciptakan kesatuan ekologi yang disebut ekosistem. Komponen penyusun ekosistem adalah produsen (tumbuhan hijau), konsumen (herbivora, karnivora, dan omnivora), dan dekomposer/pengurai (mikroorganisme).
A. Pengolompokkan Makhluk Hidup
1) Organisme Autotrof
Organisme yang mampu menyusun zat makanan sendiri melalui mekanisme fotosintesis Jenis – jenis organisme autotrof ;
• Fotoautotrof (organisme yang memanfaatkan energi matahari) contoh: tumbuhan hijau
• Kemoautotrof (organisme yang memanfaatkan energi kimia) contoh: bakteri
2) Organisme heterotrof
Organisme yang tidak mampu menyusun zat makanan sendiri., Jenis- jenis organisme heterotrof :
• Herbivora (pemakan tumbuhan): sapi, domba, kelinci
• Karnivora (pemakan daging): harimau, burung elang, singa
• omnivora(pemakan segala): manusia
B. Komponen – komponen Ekosistem
Ekosistem merupakan kesatuan dari semua komponen yang membangunnya. Di dalam suatu ekosistem terdapat kesatuan proses yang saling terkait dan mempengaruhi semua komponen.Pada suatu ekoistem terdapat komponen yang hidup (biotik) dan komponen yang tidak hidup (abotik).
1) Komponen biotik
Komponen biotik terdiri atas, manusia, hewan, dan tumbuhan, termasuk komponen biotik yang terdapat dalam suatu ekosistem.
2) Komponen abiotik
Bagian dari komponen abiotik adalah:
1. Tanah : Sifat – Sifat fisik tanah yang brepran dalam ekosistem meliputi fekstur, kematangan dan kemampuan menahan air.
2. Air : Hal-hal penting pada air yang mmpengaruhi kehidupan mahluk hidup adalah suhu air, kadar mineral air, salinitas, arus air, penguapan dan kedalaman air.
3. Udara : Udara merupakan lingkungan abiotik yang berupa gas.
4. Matahari : Matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan di bumi ini.
5. Suhu / Temperatur : Setiap mahluk hidup memerlukan suhu optimum untuk kegiatan dan perkembangbiakan.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Istilah ekologi diperkenalkan oleh Ernset haeckhel (1869), berasal dari bahasa yunani yaitu : Oikos =Tempat tinggal (rumah), Logos = Ilmu telaah. Oleh karena itu ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara mahluk hidup dan sesamanya dan dengan lingkungannya. Sedangkan ekosistem merupakan satuan fungsional dasar yang menyangkut proses interaksi organisme hidup dengn lingkungan mereka. Istilah tersebut diperkenalkan oleh A.G Tansley pada tahun 1935.
3.2 SARAN
Kami harapkan kontribusi dan saran serta kritik yang bersifat membangun guna sebagai proses penyempurnaan makalah kami. Mohon maaf atas kekeliruan kami, sebab kesempurnaaan hanyalah milik yang diatas.
0 komentar:
Posting Komentar