Rabu, 09 Juni 2010

GENDER

2.1 Jenis Kelamin dan Gender
a.Jenis kelamin
Konsep seks atau jenis kelamin mengacu pada perbedaan biologis antara perempuan dan laki-laki. Perbedaan antara lain tubuh laki-laki dan perempuan. Sebagaimana dikemukakan Moore dan Siadair (1995 :117) “sex refers to the biological differences betwen men dan women the selut of differences in the choromosom of the embrio”.
b.Gender
Menurut defenisi (Giddes.1989:158) konsep gender menyangkut “ the pscichological sosial and cultural differences between males and females”. Perbedaan psikologis sosial dan budaya antara laki-aki dan perempuan. Achionis mendefinisikan gender sebagai significance a sosialitif attathes to biological categories of female and male
c.Gender dan Sosialisasi
Gender tidak dibawah sejak lahir melainkan dipelajari melalui sosialisasi.
d.Keluarga Sebagai Agen Sosialisasi Gender
Sebagaiman bentuk – bentuk sosialisasi,maka sosialisasi gender berawal dari keluarga,karena keluarga yang mula-mula mengajarkan seorang anak untuk menganut sifat muskun dan seorang anak menganut sifat feminim melalui proses pembelajaran gender (gender learning) yaitu proses pembelajaran feminitas dan maskulinitas yang berlangsung sejak dini. Seorang mempelajari peran gender (gender role) yang masyarakat dianggap sesuai dengan jenis kelamin.
e. Kelompok Bermain Sebagai Agen Sosialisasi Gender
Kelompok bermain merupakan agen sosialisasi yang telah sejak dini membentuk perilaku dan sikap kanak-kanak. Dalam kelompok bermain laki-laki seorang anak laki cenderung memainkan jenis permainannya yang lebih menekankan pada segi persaingan,kekuatan fisik dan memainkan pemainan yang lebih menekankan pada segi kerja sama sekolah sebagai sosialisasi gender.


Sebagai agen sosialisasi gender sekolah menerapkan pembelajaran gender melalui media utama yaitu kurikulum formal pembelajaran gender dapat pula melalui buku teks yang diusahakan,bentuk pembelajaran lain melalui kurikulum terselubung (hidden curikulum). Pada guru sering memperlakukan siswa secara berbeda dengan siswa.
Sebagai halnya buku cerita untuk anak-anak dan remaja serba buku pelajaran disekolah,maka media masa sangat berperan dalam sosialisasi gender. Baik melalui pemberitahuan kata fikis yang dimuatnya maupun dikalahkan.yang dipasang didalmnya media masa baik media cetak maupun elektronik sering memuat iklan yang menunjang steoretip gender (gender steoreti).
a.Gender dan Stratifikasi
Machionis (1996:245-246) mendefinisikan stratifikasi gender (gender stratifikation) sebagai “The uniqal distriblition of wealth power and privilage between the two sexex” yaitu ketimpangan dalam pembagian kekawanan,kekuasaan privilices. Antara laki dan perempuan. Menurut Malionis ketimpangan beberapa bidang misalnya didunia kerja dalam pelaksanaan kegiatan rumah tangga,dibidang pendidikan dibidang politik. Selain itu perempuan lebih cenderung menjadi korban kekerasan laki dari pada sebaliknya.
b.Gender dan pendidikan
Dalam berbagai masyarakat maupun dalam kalangan tertentu dapat kita jumpai berupa nilai dan aturan agama ataupun adat kebiasaan yang tidak mendukung atau bahkan melarang keikutsertaan anak perempuan dalam pendidikan formal. Pendapat mengemukakan bahwa perempuan tidak perlu sekolah tinggi karena akhirnya akan kedapur juga.
Akibat ketidaksamaan kesempatan demikian maka banyak masyarakat dijumpai ketimpangan dalam aneka partisipasi dalam pendidikan formal,prestasi akademik ataupun motivasi belajar sering bukan merupakan penghambat partisipasi perempuan,karena siswa berprestasipun sering tidak melanjutkan pendidikanya kejenjang yang lebih tinggi.
c.Gender dan Pekerjaan
Apabila membahas pekerjaan yang dilakukan perempuan domestik yaitu penyediaan barang dan jasa bagi sesama anggota keluarga termaksud suami,merupakan suatu pekerjaan produktif jenis pekerjaan ini menyita banyak waktu dan tenaga dan menguntungkan suami,keluarga serta masyarakat namun tidak diberi imbalan materi dan umumnya dianggap sebagai pekerjaan rendah.



Semakin meningkatnaya tingkat pendidikan penduduk diseluruh dunia telah mengakibatkan berkurangnya kesenjangan antara kedudukan laki-laki dan perempuan dibidang pendidikan.

Gender dan Penghasilan
Dalam banyak masyarakat seorang pekerja apapun jenis kelaminnya menerima upah yang sama untuk pekerjaan laki sama. Namun diberbagai masyarakat lain pekerja laki-laki memperoleh upah lebih tinggi dari pada upah pekerja perempuan walau pekerjaan yang dilakukan sama.

Gender dan Kekuasaan
Hak perempuan untuk memilih dan dipilih,selama beberapa dasawarsa kita menyaksikan keikutsertaan kaum perempuan dinegara kita dalam pemilihan umum untuk memilih DPR,anggota DPRD.


























BAB III
KESIMPULAN



1.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah diuraikan pada pembahasan kami menarik kesimpulan bahwa konsep seks dan jenis kelamin mengacu pada perbedaan biologis antara perempuan dan laki-laki.
Sosialisasi gender berawal dari keluarga,kelompok bermain (play group),media massa,lingkungan sekolah. Dalam angkatan kerja ada dua jenis segregasi jenis kelamin : segregasi vertikal terkonsentrasinya perempuan pada pekerjaan rendah dalam organisasi. Sedangkan segregasi horizontal yaitu terkonsentrasinya pekerja perempuan pada pekerjaan yang dilakukan laki-laki.


1.2 Saran
penulis menyarankan agar karya tulis ini bukan hanya menjadi bahan bacaan saja,tetapi menjadi acuan dan pedoman dalam menyusun skripsi.
Penulis mengharapkan adanya saran dan kritikan maupun masukan dari pembaca.

0 komentar:

Posting Komentar