Jumat, 20 Agustus 2010

LANGKAH-LANGKAHMENGEMBANGKAN TIM YANG EFEKTIF


1.Menentukan apakah Anda benar-benar memerlukan sebuah tim
Telah terlihat bahwa keria kelompok dapat memperoleh target yang lebih efektif dari pada sendiri. Tetapi, ada situasi ketika seseorang memiliki semua pengetahuan dan keahlian untuk melakukan pekerjaannya sendiri atau ketika tidak ada tujuan umum yang nyata untuk diselesaikan oleh satu tim untuk memperolehnya. Karena itu pertama tentukan apakah tim benar-benar diperlukan.

2.Menciptkan visi tim
Berilah tim Anda satu visi yakni sejenis orientasi yang diharapkan dari mereka untuk memperoleh tujuan perusahaan. Berilah tim Anda sebuah misi untuk membuat pilihan ketika berada dalam ketidakpastian. Visi ini memberikan nilai-nilai dan gagasan yang mendasari keria tim.

3.Menentukan tujuan tim
Pastikan bahwa sebuah tim memiliki tugas yang berguna untuk dikerjakan dan jelaskan tentang hasil keria tim. Identifikasi keahlian teknis dan profesional yang diperlukan dan bentuk sebuah tim dari pribadi yang memiliki keahlian itu. Periksa tujuan tim secara teratur sehingga setiap orang memiliki fbkus yang jelas akan apa yang mereka kerjakan baik secara individu maupun sebagai tim.

4.Kencanakan satu strategi untuk membangun tim
investasikan waktu dalam mendapatkan pelaksanaan kerangka kerja yang tepat sehingga tim dapat dikembangkan. Hal pertama yanp diperlukan untuk membangun tim yang baik adalah menciptakan iklim kepercayaan di mana kegagalan menjadi pengalaman untuk belajar Kemudian, yang penting adalah ada aliran informasi yang bebas yang memberikan kontribusi terhadap integrasi kerja tim dengan tujuan per-usahaan. Aspek penting selanjutnya adalah pelarihan karyawan dalam keahlian komunikasi, interper¬sonal dan negosiasi. Hal yang juga diperlukan sejalan dengan hal ini adalah waktu untuk mengkoordinasikan aktifitas, memonitor kemajuan dan pertemuan rutin untuk diskusi. Feedback juga harus membentuk bagian dan strategi membangun tim sehingga setiap orang tahu seberapa bagus yang dia lakukan dan identifikasi aspek yang lemah dapat dibuat untuk mengambil tindakan untuk pengembangan.

5.Jagalah agar anggota drn tetap memperoleh informasi
mendapat informasi tentang adanya perubahan, jika ada, dalam strategi dan kebijakan perusahaan sehingga mereka dapat menerima tujuan perusahaan secara efektif dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Seperti yang disebutkan dalam poin 4 di atas, feedback seharusnya diberikan agar tim bisa berfungsi secara efektif dan menjaga agar tetap pada jalur dari kebutuhan sebenamya yang perlu dipenuhi. Penting kiranya memonitor sebuah tim dan menentukan satu system dalam satu tim

6.Identifikasi kelebihan anggota tim pribadi
Satu tim tak berarti tanpa sekumpulan keterampilan dan keahlian anggotanya. Lakukan audit tentang persamaan untuk mengevaluasi hasil yang diperoleh tim. Masukkan dalam tim seseorang yang memiliki pengalaman membangun tim untuk membantu mereka yang masih dalam tahap awal

7.Masukkan din Anda sebagai anggota tim
Jangan hanya bertingkah seperti bos, masukkan diri Anda sebagai anggota tim. Ingat, Kemurahan hati berasal dan rumah. Hanya kerika sendiri yang bekerja dalam tim, Anda dapat memfokuskan pada kebutuhan sebenarnya akan membangun tim. Berbuatlah sebagai role model jadilah pemimpin tim.

8.Pimpinlah Tim
Tentukan dengan jelas tugas-tugas tim. Pastikan bahwa sebuah tim tidak memiliki kekurangan informasi. Buadah kondisi yang menyenangkan untuk performa yang bagus. Ciptakan tim dengan anggota yang memiliki keterampilan dan pengetahuan yang disyaratkan. Berikan pelatihan dan bantuan untuk anggota tim kapan pun diperlukan. Berikan tim kesempatan untuk mengekspresikan emosi dan frustasi mereka.

9.Bubarkan tim bila tugas telah diselesaikan
Nyatakan ketika telah menyelesaikan tugasnya. kajilah untuk melihat jika tujuan yang diperlukan telah diperoleh dan berikan feedback aktif untuk anggota um berdasarkan kualitas dan kinerja mereka hingga mereka dapat belajar, berkembang dan mendapatkan keuntungan di masa datang. Bubarkan tim ketika tugas yang diberikan telah selesai dengan alasan bahwa satu tim dibentuk untuk menyelesaikan satu tugas tertentu dan tugas yang lain memerlukan kombinasi yang berbeda akan keterampilan dan pengetahuan individu, karena itu jarang sekali benar bahwa orang yang sama memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan berbagai jenis fungsi.

SUMBER :
F.Falino, David. 2007.Manajemen Karyawan.Yogyakarta: Tugu Publisher

0 komentar:

Posting Komentar