Kamis, 23 September 2010

Air dan Kekuatan Ucapan (Kata-kata)


Tuhan menciptakan air begitu sempurna dan sangat banyak fungsinya bagi kehidupan terutama manusia. Dengan banyak fungsi tersebut kehidupan ini tidak akan ada tanpa adanya air. Bisa kita bayangkan kalau di dunia ini tanpa adanya air maka dunia ini seperti halnya di bulan yangsama sekali tidak ada oksigen dan kehidupan pun tidak ada. Oleh karena itu, kita harus baik dalam memperlakukan air dan menggunakannya sebagaimana mestinya.
Air bersifat sensitif. la akan merespon kata-kata yang kita ucapkan. Apabila kita mengatakan kata-kata yang bersifat posi-tif pada air, ia akan membentuk sebuah kristal yang indah. Doa juga mengeluarkan energi yang dapat mengubah kualitas air. Dengan memberikan doa kepada air, berarti kita memberikan energi positif pada air.
Air dalam kitab umat agama Samawi disebut sebagai sum-ber kehidupan. Di Jepang, seorang ilmuwan membuktikan bahwa air mampu menangkap pesan dan membaca tulisan. Saat dibacakan doa kebaikan dari agama apapun, molekulnya membentuk konfigurasi indah. Saat diperdengarkan kata kasar, molekulnya amburadul.
Seperti halnya dalam Islam sendiri bahwa sejak awal menggunakan air untuk berwudlu sebelum salat. Bahkan air zam-zam yang setalu dikelilingi doa, mampu menyembuhkan semua penyakit. Di Indonesia, air juga digunakan sebagai media penyembuhan oleh nenek moyang dan berlanjut hingga
saat ini.
Di Jepang, Masaru Emoto dari Universitas Yokohama dengan tekun melakukan penelitian Tentang perilaku Air. Dan hasil penelitiannya, bahwa menurut Emoto air akan merespon kata-kata positif dengan membentuk kristal yang indah. Jika air ingin menunjukkan perasaan senang, kristalnya akan merekah seperti bunga. Sebaliknya, apabila air diperlihatkan kata-kata negatif, ia tidak akan membentuk kristal.
Sebagai contoh, ketika kata "ba-hagia" ditunjukkan kepada air, maka air akan membentuk kristal dengan ukuran seimbang yang sangat indah
seperti potongan permata. Sebaliknya, air yang diperlihatkan kata "tidak bahagia" akan menghasilkan pecahan kristal dengan ukuran yang tidak seimbang. Kelihatannya air yang diperlihatkan kata "tidak bahagia" telah berusaha keras untuk membentuk kristal, namun ia kehabisan tenaga karena kebahagiaan menghilangkan dari air tersebut.
Air murni dari mata air di Pulau Honshu didoakan secara agama Shinto, lalu didinginkan sampai -5°C di laboratorium, lantas difoto dengan mikroskop elektron dengan kamera kecepatan tinggi. Ternyata molekul air membentuk kristal segi enamyangindah.
Percobaan diulangi dengan membacakan kata, "Arigato (terima kasih dalam bahasa Jepang)" di depan botol air tadi. Kristal kembali membentuk sangat indah. Lalu dicoba dengan menghadapkan tulisan huruf Jepang, "Arigato". Kristal membentuk dengan keindahan yang sama. Selanjutnya ditunjukkan kata "setan", kristal berbentuk buruk. Diputarkan musik Sym¬phony Mozart, kristal muncul berbentuk bunga. Ketika musik heavy metal diperdengarkan, kristal hancur.
Ketika 500 orang berkonsentrasi memusatkan pesan "peace" di depan sebotol air, kristal air tadi mengembang bercabang-cabang dengan indahnya. Dan ketika dicoba dibacakan doa Islam, kristal bersegi enam dengan lima cabang daun muncul berkilauan.
Semakin kuat konsentrasi pemberi pesan, semakin dalam pesan tercetak di air. Air bisa mentransfer pesan tadi melalui molekul air yang lain. Barangkali temuan ini bisa menjelaskan, kenapa air putih yang didoakan bisa menyembuhkan si sakit. Dulu ini kita anggap musyrik, atau paling sedikit kita anggap se-kadar sugesti, tetapi ternyata molekul air itu menangkap pesan doa kesembuhan, menyimpannya, lalu vibrasinya merambat kepada molekul air lain yang ada di tubuh si sakit.
Emoto akhirnya berkeliling dunia melakukan percobaan dengan air di Swiss, Berlin, Prancis, Palestina, dan kemudian ia diundang ke Markas BesarPBBdi New York untukmempresen-tasikan temuan pada Maret 2005 lalu. Ternyata air bisa "men-dengar" kata-kata, bisa "membaca" tulisan, dan bisa "mengerti" pesan.
Dalam bukunya, Masaru Emoto menguraikan bahwa air bersifat bisa merekam pesan, seperti pita magnetik atau com¬pact disk. Semakin kuat konsentrasi pemberi pesan, semakin dalam pesan tercetak di air. Air bisa mentransfer pesan tadi melalui molekul air yang lain.
Temuan ini menjelaskan air putih yang didoakan bisa me¬nyembuhkan si sakit. Dulu, hal ini kita anggap musrik, atau paling sedikit kita anggap sugesti, tetapi ternyata molekul air itu me¬nangkap pesan doa kesembuhan, menyimpannya, lalu vibrasinya merambat kepada molekul air lain yang ada di tubuh si sakit.
Air putih galon di rumah, bisa setiap hari didoakan dengan khusyu kepada Allah, agar anak yang meminumnya saleh, sehat, dan cerdas, dan agar suami yang meminum tetap setia. Air tadi akan berproses di tubuh meneruskan pesan kepada air di otak dan pembuluh darah. Dengan izin Allah, pesan tadi akan dilaksanakan tubuh tanpa kita sadari. Bila air minum di suatu kota didoakan dengan serius untuk kesalehan, Insyaallah semua penduduk yang meminumnya akan menjadi baik dan tidak beringas.
Air kiranya benar-benar dapat memahami maksud dari kata yang diperlihatkan dan kemudian membawa informasi yang diterima ke dalam dirinya. Air mengenali kata tidak ha-nya sebaga.i sebuah desain sederhana, tetapi air dapat me¬mahami makna kata tersebut. Saat air sadar bahwa kata yang diperlihatkan membawa informasi yang baik, maka air akan membentuk kristal. Mungkin juga air dapat merasakan perasaan orang yang menulis kata tersebut.
Temuan ilmuwan Jepang ini membuktikan khasiat doa yang ditransfer melalui air memang nyata. Meksi sejak ribuan tahun sudah dipraktikkan, temuan ini membangunkan kembali kesadaran umat manusia.
Bila kita renungkan berpuluh ayat Alquran tentang air, kita akan tersentak bahwa Allah rupanya selalu menarik perhatian kita kepada air. Bahwa air tidak sekadar benda mati. Dia menyimpan kekuatan, daya rekam, daya penyembuh, dan sifat-sifat aneh lagi yang menunggu disingkap manusia.
Islam adalah agama yang paling melekat dengan air. Shalat wajib perlu air wudlu 5 kali sehari. Habis bercampur, suami istri wajib mandi. Mati pun wajib dimandikan. Tidak ada agama lain yang menyuruh memandikan jenazah, malahan ada yang dibakar. Tetapi kita belum melakukan zikir air. Kita masih perlakukan air tanpa respek. Kita buang secara mubazir, bahkan kita cemari.
Seorang ilmuwan Jepang telah merintis. llmuwan muslim harus melanjutkan kajian kehidupan ini berdasarkan Alquran dan hadis.

Sumber :
Hamidin. 2010. Kebaikan air putih. Jakarta: Media Pressindo


0 komentar:

Posting Komentar