
Kita semua tahu bahwa tubuh ini didominasi oleh air, yaitu sebanyak 70 persen tubuh ini terdiri dari air. Sehingga apabila Anda kekurangan air akan terasa dahaga atau haus atau juga bisa disebut dehidrasi, yaitu diakibatkan terjadinya keluar keringat karena aktivitas atau terbuang berupa urine. Apabila terasa dehidrasi, maka Anda harus memasukkan cukup air untuk pengganti cairan yang hilang tersebut.
Dengan keadaan atau kenyataan seperti itu, maka harus disadari bahwa yang berkaitan dengan kesehatan yang kita miliki untuk melakukan aktivitas sehari-hari dipengaruhi dengan pikiran Anda sendiri. Yaitu dengan dipengaruhinya pikiran, baik pikiran yang positif maupun pikiran negatif itu akan berpengaruh terhadap kondisi tubuh itu sendiri. Oleh karena itu, betapa pentingnya hidup dengan berpikiran positif.
Dengan adanya pikiran positif, maka Anda akan merasakan timbulnya rasa optimis dalam diri Anda sendiri. Pada akhirnya, pengaruh ke tubuh Anda akan terasa sehat dan selalu semangat dalam menjalankan kehidupan ini. Hal tersebutlah yang menjadi kekuatan yang sangat dahsyat dalam tubuh.
Orang yang suka atau selalu berpikiran negatif cenderung akan mudah sakit. Disebabkan orang yang seperti itu akan kehilangan keseimbangan tubuhnya. Hal ini dapat terjadi, disebabkan pikiran negatif akan membentuk resonansi dengan faktor negatif seperti virus sehingga membuat virus tersebut masuk ke dalam tubuh.
Seperti halnya rasa kesepian yang menyelimuti Anda berhu-bungan dengan bagian hippocampus dalam otak, yaitu bagian yang bergantung jawab terhadap penyimpanan memori. Begitujuga dengan aluminium berhubungan dengan demensia (kerusakan pikiran akibat luka otak). Dengan demikian, dari hasil analisisyangdilakukan oleh Masaru Emoto menyimpulkan bahwa ada kaitan erat dari rasa kesepian dengan hippocampus, dan kaitan antara aluminium dengan demensia.
Emosi negatif dari rasa kesepian akan mempengaruhi hippocampus sehingga gelombang intrinsiknya terganggu. Fre-kuensi gelombang hippocampus yang terganggu itu kemudian membentuk rasonansi dengan frekuensi gelombang pada aluminium yang tertimbun dalam hippocampus. Akibatnya memori juga akan terganggu.
Emosi negatif juga akan membentuk resonansi dengan virus. Salah satu contoh adalah penyakitflu. Salah satu penye-bab flu adalah virus. Apabila Anda sendiri mempunyai pikiran bahwa musim ini akan banyakterjadi penyakitflu karena adanya perubahan cuaca dari musim panas ke musim dingin ataupun sebaliknya. Informasi tersebut didapatkan dari ahli kesehatan melaluisuratkabar ataupun televisi yang menginformasikanhal tersebut atau karena sudah menjadi langganan sebagai siklus tahunan mengenai perubahan cuaca akan mudah terserang penyakit tersebut. Atau bisa juga dengan memikirkan hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang berkaitan keluarga, teman ataupun pekerjaan. Dan hal tersebut manjadikan emosi dan pikiran Anda negatif. Dengan adanya emosi negatif yang ada dalam pikiran Anda mulai memikirkan flu tersebut.
Sebaliknya, apabila Anda berpikiran positif sehingga mempunyai rasa optimis, maka Anda sendiri tidak mungkin ada kepikiran tentang flu tersebut. Dalam benak Anda yang terbayang hanyalah rutinitas pekerjaan, seperti kalau pekerja¬an Anda dagang, bagaimana meningkatkan penjualan bulan ini, atau yang lainnya sehingga memacu kinerja Anda untuk meningkatkan omset tersebut. Maka yang gampang terkena flu, yaitu yang mempunyai pikiran negatif karena dapat merasa-kan dan mendapatkan pengaruh buruk tadi.
Pikiran negatif membentuk resonansi dengan banyak fak-tor negatif sehingga situasi semakin memburuk. Hal ini tidak hanya belaku pada penyakit. Orang acapkali melakukan peram-pokan atau pun pembunuhan setelah ia membaca ataupun mendapatkan informasi-baik dari surat kabar, televisi, maupun dari film yang ditontonnya-tentang materi tersebut. Akhir-akhir ini banyak kejadian pembunuhan dengan cara korbannya dimutilasi (dimaksudkan untuk menghilangkan jejak dengan membuang semua identitas yang ada dalam tubuhnya) agar korban tidak bisa dikenali lagi. Dengan cepat berita tersebut menyebar, sehingga banyak dilakukan bagi pembunuh setelah melihatatau membaca berita. Hal ini terbukti dengan banyaknya berita mengenai pembunuhan dengan cara mutilasi.
Dari pikiran atau emosi negatif tersebut yang diterima tubuh akan berpengaruh terhadap kesehatan. Karena kualitas air yang ada dalam tubuh maupun yang diterima oleh tubuh-baik dengan cara minum maupun dengan cara mandi-tergantung pada informasi yang diterimanya. Konsekuensi lo-gisnya adalah manusia-sebagai makhluk yang sebagian besar adalah air-sudah seharusnya diberikan informasi yang baik. Jika kita melakukan hal ini, pikiran dan tubuh kita akan menjadi sehat. Di pihak lain, jika kita menerima informasi yang buruk, kita akan merasakan sakit.
Dengan demikian, pada intinya semua yang ada dalam pikiran atau Pola pikir-baik pikiran positif maupun negatif -akan mempengaruhi terhadap kehidupan kita, baik mengenai kesehatan maupun kehidupan Yang lainnya.
Sumber :
Hamidin. 2010. Kebaikan air putih. Jakarta: Media Pressindo
0 komentar:
Posting Komentar