Kamis, 10 Maret 2011

Zat Aditif Makanan

Zat adiktif makanan adalah bahan yang ditambahkan ke dalam bahan makanan untuk mempengaruhi sifat dan bentuk makanan, baik yang mempunyai nilai gizi maupun yang tidak mempunyai nilai gizi.
Manfaat Penggunaan Zat Aditif dalam Makanan
Beberapa manfaat penggunaan bahan tambahan pada makanan adalah:
  1. Agar Dapat mempertahankan nilai gizi makanan tersebut
  2. Tidak mengurangi zat-zat esensial di dalam makanan.
  3. Untuk Mempertahankan dan memperbaiki mutu makanan.


Macam Zat Aditif Makanan
Berikut ini beberapa macam zat aditif makanan.

1.   Pewarna makanan
Pewarna adalah bahan tambahan makanan yang mempengaruhi penampilan makanan. Zat adiktif pewarna terbagi menjadi dua, yaitu pewarna alami dan pewarna sintetis. Sifat-sifat kedua zat aditif ini sebagai berikut.
Pewarna alami
1. terbuat dari bahan alami
2. relatif aman untuk digunakan
3. memiliki kelemahan, yaitu warna yang dihasilkan tidak homogen, ketersedianya terbatas, dan memiliki aroma dan rasa yang dapat menganggu rasa dan aroma asli
contoh :
1. kunyit warnanya kuning
2. daun suji/pandan warnanya hijau
3. bunga talang warnanya biru
4. wortel warnanya jingga
5. cabe merah warnanya merah
6. merah bit warnanya merah keunguan
Pewarna buatan
1. terbuat dari hasil sintesisbahan kimia di laboratorium
2. jika terkontaminasi logam berat atau dikonsumsi secara berlebihan dapat berbahaya
3. wananya lebih homogen, penggunaanlebih efisien, dan tersedia dalam berbagai warna
contoh :
1. sunset yellow FCF warnanya orange
2. tartrazine warnanya kuning
3. quineline yellow warnanya kuning
4. fast green FCF warnanya hijau
5. briliant blue FCF warnanya biru
6. amarath warnanya merah


2.Pemanis
Bahan pemanis adalah zat yang dapat menimbulkan rasa manis. Ada dua jenis bahan pemanis, yaitu pemanis alam dan pemanis buatan. Pemanis alami, misalnya gula pasir (gula putih) dan gula merah (gula kelapa atau gula aren), serta madu. Pemanis buatan, antara lain:
a.    Neotam, merupakan pemanis buatan turunan dari Aspartam.
b.    Sorbitol, digunakan untuk pasta gigi
c.    Aspartam, memiliki kadar kemanisan 200 kali.
d.    Sukralosa, memiliki kadar kemanisan 600 kali gula.
e.    Siklamat, memiliki kadar kemanisan 50 kali gula.
f.    Dulsin, memiliki kadar kemanisan 250 kali gula.
g.    Sakarin, memiliki kadar kemanisan 400 kali larutan gula 10 %

3.   Pengawet
Bahan pengawet makanan adalah bahan yang sudah ditambahkan ke dalam makanan dengan tujuan yaitu untuk mencegah dan menghambat kerusakan atau pembusukan makanan. Dengan pemberian zat pengawet, proses fermentasi (pembusukan), pengasaman, atau penguraian karena aktivitas mikroorganisme dapat dicegah sementara waktu.
Ada dua macam cara pengawetan pada makanan,yaitu pengawet alami dan pengawetan buatan.
a.    Pengawetan alami itu dengan cara
•    Menggunakan gula dan penggaraman, contohnya pembuatan manisan.
•    Pengasapan, contohnya pada kelapa.
•    Pendinginan, contohnya pada ikan dan buah-buahan.
b.    Pengawet buatan, biasanya dilakukan dengan pemberian senyawa kimia,
seperti:
•    Garam benzoat digunakan untuk sirup, margarin, dan kecap.
•    Asam benzoat dan natrium benzoat: dipakai untuk pengawet minuman, jus buah, saus, dan kecap.
•    Asam propionat dan natrium propionat: dipakai pada pengawet roti dan keju.
•    Asam sorbat: dipakai untuk pengawet keju.

4.   Penyedap rasa
Penyedap rasa adalah bahan yang berfungsi untuk meningkatkan cita rasa makanan sehingga menambah rasa nikmat dan memperjelas rasa. Salah satu bahan penyedap sintetis yang populer adalah Monosodium Glutamat (MSG) atau vetsin. Penggunaan MSG berlebihan itu berbahaya dan dapat menimbulkan Chinese Restaurant Syndrome (CRS), yang ditandai dengan sesak napas, sakit dada, pusing, dan mudah letih. Bahan pengawet sintetis lainnya adalah HVP (Hydrolisyn Vegetable Protein), garam guainat, dan garam inosinat. Bahan penyedap alami contohnya kayak biji pala, cengkeh, daun salam, sereh, kayu manis, lada, laos, bawang putih, kaldu sapi, dan kaldu ayam.

0 komentar:

Posting Komentar