PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Kalau kita mendengar kata dahlia, yang terlintas dalam pikiran kita ialah bunga indah dengan warna-warni yang sangat beragam, dari warna putih, merah, ungu, kuning, jingga, sampai kombinasinya. Namun, umbi dahlia tidak pernah dimanfaatkan, kecuali sebagai bibit. Padahal, umbi dahlia mengandung inulin yang bermanfaat bagi kesehatan. Inulin adalah salah satu komponen bahan pangan yang kandungan serat pangannya sangat tinggi (lebih dari 90 persen, bk), dimanfaatkan dalam pangan fungsional.
Inulin merupakan polimer dari unit-unit fruktosa, antara lain terdapat padaumbi dahlia (Dahlia sp. L), umbi Jerusalem artichoke (Helianthus tuberosus),chicory (Chicoryum intybus L.), dandelion (Taraxacum officinale Weber), umbi yacon (Smallanthus sanchifolius) dan dalam jumlah kecil terdapat dalam bawang merah, bawang putih, asparagus, pisang, gandum, dan barley.Manfaat inulin di bidang pangan antara lain sebagai pengganti lemak dan gula pada produk makanan rendah kalori serta sebagai bahan baku pembuatan sirup fruktosa. Dalam bidang farmasi, inulin digunakan untuk uji fungsi ginjal.
Tim peneliti dari Laboratorium Bioindustri,jurusan teknologi industri pertanian, FATETA IPB bekerja sama dengan pusat antar universitas (PAU) bioteknologi IPB,melakukan serangkaian penelitian sejak 1990,mengenai pendayagunaan inulin dari umbi bunga dahlia untuk dikonversi menjadi sirup fruktosa. Dari penelitian yang menggunakan teknik isolasi ini diperoleh kadar inulin sebesar 10% dari setiap 100 gr umbi bunga dahlia (Lutony,1993).
Inulin banyak terdapat didalam umbi dahlia yaitu berkisar antara 10 – 12%. Dari setiap hektar tanaman dahlia bisa dihasilkan antara 590 – 1500 ton inulin,bergantung pada kondisi lahan dan cara pengolahannya (Lutony,1993).
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Kalau kita mendengar kata dahlia, yang terlintas dalam pikiran kita ialah bunga indah dengan warna-warni yang sangat beragam, dari warna putih, merah, ungu, kuning, jingga, sampai kombinasinya. Namun, umbi dahlia tidak pernah dimanfaatkan, kecuali sebagai bibit. Padahal, umbi dahlia mengandung inulin yang bermanfaat bagi kesehatan. Inulin adalah salah satu komponen bahan pangan yang kandungan serat pangannya sangat tinggi (lebih dari 90 persen, bk), dimanfaatkan dalam pangan fungsional.
Inulin merupakan polimer dari unit-unit fruktosa, antara lain terdapat padaumbi dahlia (Dahlia sp. L), umbi Jerusalem artichoke (Helianthus tuberosus),chicory (Chicoryum intybus L.), dandelion (Taraxacum officinale Weber), umbi yacon (Smallanthus sanchifolius) dan dalam jumlah kecil terdapat dalam bawang merah, bawang putih, asparagus, pisang, gandum, dan barley.Manfaat inulin di bidang pangan antara lain sebagai pengganti lemak dan gula pada produk makanan rendah kalori serta sebagai bahan baku pembuatan sirup fruktosa. Dalam bidang farmasi, inulin digunakan untuk uji fungsi ginjal.
Tim peneliti dari Laboratorium Bioindustri,jurusan teknologi industri pertanian, FATETA IPB bekerja sama dengan pusat antar universitas (PAU) bioteknologi IPB,melakukan serangkaian penelitian sejak 1990,mengenai pendayagunaan inulin dari umbi bunga dahlia untuk dikonversi menjadi sirup fruktosa. Dari penelitian yang menggunakan teknik isolasi ini diperoleh kadar inulin sebesar 10% dari setiap 100 gr umbi bunga dahlia (Lutony,1993).
Inulin banyak terdapat didalam umbi dahlia yaitu berkisar antara 10 – 12%. Dari setiap hektar tanaman dahlia bisa dihasilkan antara 590 – 1500 ton inulin,bergantung pada kondisi lahan dan cara pengolahannya (Lutony,1993).
0 komentar:
Posting Komentar