BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Provinsi gorontalo merupakan daerah pemekaran dari sulawesi utara,dimana pemerintah daerah telah memutuskan sebagai daerah agropolitan yakni sektor pertanian di jadikan sebagai sektor pembangunan ekonomi yang unggul.
Kegiatan pertanian khususnya bidang haltikultura banyak menarik perhatian berbagai kalangan,karena kegiatan ini juga dapat dijadikan mata pencarian yang menghasilkan keuntungan. Komoditas holtikultura terutama tanaman cabai dan tomat sejak lama telah dibudidayakan oleh petani karena produk ini dibutuhkan oleh setiap lapisan masyarakat sebagai menu hidangan sehari-hari.
Cabai dan tomat merupakan komoditas sayuran terpenting karena hampir setiap produk ini dibutuhkan. Kian hari kebutuhan akan komoditas ini meningkat sejalan makin bervariasinya jenis kebutuhan dan menu makanan yang memanfaatkan produk cabai.
Tanaman cabai dan tomat mudah dibididayakan baik didaratan rendah maupun didaratan tinggi. Kedua tanaman ini akan tumbuh baik pada tanah berhumus dan gembur dengan pH yang tidak jauh berbeda.untuk cabai yang tanahnya 5 - 6 sedangkan tomat pH 5,5 – 6 tanaman tomat akan tumbuh baik pad iklim tropis dengan curah hujan antara 1000 – 25000 mm/tahun. Sedangkan tanaman cabai tidak tahan hujan tapi cabai masih dapat ditanam pada musim penghujan asalkan drainesanya baik.
1.Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:
1.Untuk mengetahui proses pembudidayaan tanaman cabai dan tomat.
2.Untuk mengetahui produksi tanaman cabai dan tomat dan penangan hasil.
2.Manfaat
1.Bagi mahasiswa
Adapun manfaat yang diharapkan dari praktikum ini adalah :
Agar menjadi bahan informasi bagi mahasiswa khususnya program stuid D3 pertanian untuk dijadikan bahan kajian yang akan datang.
2.Bagi pengembangan ilmu.
Agar menjadi informasi atau pengetahuan bagi petani dan masyarakat tentang budidaya cabai dan tomat.
Sebagai bahan kajian bagian instansi terkait dalam pengambilan kebijakan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.Botani Tanaman Cabai Dan Tomat.
a.Cabai
Cabai atau lombok adalah tanaman semusim berbentuk perdu.tanaman ini berakar tunggang dengan banyak akar samping yang dangkal (Sunarjono,2006)
Tanaman ini merupakan famili terung-terungan (solanaceae) walaupun varietas cabai banyak,tetapi ciri umumnya seragam (Sehati.2004)
Tanaman cabai tergolong semusim,mempunyai banyak cabang dan dari setiap cabang akan tumbuh bunga atau buah. Tanaman cabai dapat beradaptasi dengan baik pada tanah berpasir,tanah liat atau liat berpasir (Lantja.1997)
Perakaran tanaman cabai merupakan akar tunggang, batang utama cabai tegak lurus dan kokoh,tinggi sekitar 30 – 37,5 cm diameter batang antara 1,5 cm - 3,5 cm warna daun cabai hijau muda sampai hijau gelap (Prajnanta,2006).
Batang cabai tidak berbulu,tetapi banyak cabang. Daunnya panjang dengan ujung runcing. Cabai berbunga sempurna dengan benang sarinya tidak menempel (lepas) (Sunarjono.2006)
b.Tomat
Tanaman ini umumnya berbentuk perdu,kecuali tomat liar yang batangnya panjang sekali sehingga bersifat menjalar dan berumur lebih dari setahun.
Tanaman tomat berakar tunggang dengan akar samping yang banyak dan dangkal (Sunarjono.2006)
Batang tomat bersegi dan berbulu,bunganya berbentuk terompet kecil dengan benang sari yang bersatu membentuk tabung. Warna bunga umumnya kuning,buah tomat muda berwarna hijau dan tidak enak dimakan (langu) setelah tua tomat berwarna merah dan dagingnya lunak (Sunarjono.2006).
Bentuk buahnya ada yang bulat,bulat pipih dan adapula yang seperti bola lampu. Buahnya berdaging,banyak mengandung air dan tersusun dalam tandan (Sunarjono).
Daunnya bercelah dengan tulang,daun menyirip dan tersusun dalam sebuah tangkai bersama. Tomat termasuk sayuran buah yang paling digemari oleh setiap orang karenanya rasanya enak,segar dan sedikit asam,selain itu tomat yang telah tua dan berwarna merah merupakan sumber vitamin A,vitamin C dan sedikit vitamin B (Sunarjono.2006)
2.Syarat Tumbuh
a.Cabai
Tanah
Tanah merupakan tempat tumbuh tanaman,oleh karena itu harus subur dan kaya bahan organik.walaupun demikian cabai masih dapat ditanam ditanah lempung (berat),tanah agak liat,tanah merah maupun tanah hitam tapi harus diolah terlebih dahulu (Sehadi.2004).
Hampir semua jenis tanah dapat ditanami cabai. Namun demikian tanah yang paling sesuai untuk cabai adalah tanah yang berstruktur lemah,gembur,tidak terlalu liat dan tidak terlalu keras serta kaya akan bahan organik,derajat keasaman (pH) yang sesuai berkisar antara 5,5 – 6,8 dengan pH optimum 6,0 – 6,5 (lanjta,2007)
Air
Fungsi air adalah membantu penyerapan unsur hara dari dalam tanah oleh akar tanaman,mengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh bagian tanaman,serta melancarkan aerasi udara dan suplai oksigen dalam tanah. Keberadaan air harus sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tanaman (Sehadi.2004).
Air merupakan unsur vital bagi keberhasilan bertanam cabai.air berfungsi sebagai pelarut unsur hara yang terdapat dalam tanah,sebagai media mengangkut unsur hara keorganisasi tanaman,serta pengisi cairan tubuh tanaman,proses fotosintesis dan respirasi (Lanjta.1997)
Iklim
Angin berperan penting sebagai perantara penyerbukan meskipun peranannya tidak besar,bila dibandingkan lebah. Namun angin kencang justru akar merugikan karena dapat merusak tanaman.(Lantja.1997)
Cabai memerlukan curah hujan sebanyak 1500 – 2500 mm/tahun. Hujan yang terlalu keras akan mengakibatkan bunga cabai rontok dan tidak diserbuki oleh lebah,air hujan yang menggenang diparit akan menyulitkan pernafasan tanaman (Prajnanta.2006)
Cahaya matahari penting bagi fotosintesis. Yang penting dari cahaya matahari adalah intensitas cahaya (Prajnanta.2006)
Tanaman cabai menghendaki suhu dan kelembapan yang tertentu. Suhu perkecambahan benih paling baik antara 250C – 300C. Suhu optimal untuk pertumbuhan 24 0C – 28 0C dan kelembapan relatif 80 % (Lantja.1997)
b.Tomat
Tomat dapat tumbuh baik didaratan rendah maupun daratan tinggi (pegunungan).
Tanaman tomat sangat peka terhadap tanah yang sedikit kekurangan zat-zat hara,terutama unsur nitrogen (zat lemas) oleh karena itu penanaman tomat harus pada tanah gembur,sedikit mengandung pasir,dan banyak bahan organik dengan pH antara 5 – 6 (Sumarjono.2006).
Tanaman tomat pun tidak tahan terhadap hujan oleh karena itu waktu tanam yang baik adalah dua bulan sebulan sebelum musim hujan hingga akhir musim hujan. Waktu tanam pun dapat dilakukan pada awal musim hujan,akan tetapi tanaman sering mengalami kegagalan karena banyak terjadi serangan penyakit daun dan buahnya banyak yang pecah (Sumarjono.2006)
Tomat tumbuh baik pada iklim tropis dengan curah hujan 1000 – 2500 mm / tahun.
pH tanah antara 5,6 – 6 (Adiguna W,1998).
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
a.Kondisi Lapangan
Adapun kondisi lapangan yang kami temukan adalah satu areal tanah ditanam dengan berbagai macam tanaman dan beraneka ragam varietas. Karena suhu yang sangat tinggi petani menggunakan mulsa plastik hitan perak untuk menghindari penguapan yang tinggi dan agar kelembapan selalu stabil,sebab pengairannya hanya mengandalkan sumur pompa.
Petani menanam berbagai tanaman dalam satu areal,karena merka ingin melihat tanaman apa yang cocok dengan tanah yang berada diaral tersebut.
Dengan melihat kondisi yang demikian tentu hama yang berkembang dan menyerang tanaman akan bervariasi seperti ulat penggerek buah,hama ini hanya khusus menyerang buah,tidak akan menyerang daun. Selain hama ada berbagai penyakit seperti cendawan bakteri dan virus yang menyerang tanaman yang ada disatu areal tanah pertanian.
3.2 Budidaya
a.Cabai
Penyemaian :
Benih disemaikan dengan cara disebar ditanah dengan bahan dasar jerami yang sudah dibakar setelah seminggu dipindahkan kepolibeg lalu 3 – 4 minggu brikut benih siap dipindahkan kelahan pertanian dimana bibit sudah memiliki 3 – 4 helalian daun sejati.
Penanaman :
waktu penanaman saat udara sejuk atau sore hari dengan jarak tanam 60 x 70 atau 60 x 60 cm
Pemeliharaan :
Bibit yang sudah ditanam tidak semua dapat bertahan tumbuh menjadi tanaman dewasa,maka tanaman yang mati disulam atau diganti. Waktu penyulaman minggu pertama dan minggu kedua setelah tanam,penyulaman dilakukan pada sore hari.
Pemupukan : Pupuk yang digunakan dalam penanaman cabai yaitu:
Pupuk urea sebanyak 150 kg / Ha diberikan 3 kali yaitu saat tanam,30 Hst dan 60 Hst.
Pupuk KCl sebanyak 100 kg / Ha diberikan 3 kali pada saat tanam, 30 Hst dan 60 Hst.
Pupuk ZA sebanyak 350 kg / Ha diberikan 3 kali pada saat tanam, 30 Hst dan 60 Hst.
Pupuk TSP sebanyak 200 kg / Ha diberikan satu kali sebagai pupuk dasar.
Pengairan :
Setelah penanaman dilakukan penyulaman,bila tidak ada hujan,dilakukan 3 x seminggu
Penyiangan :
Penyiangan dilakukan satu kali setiap dua minggu. Untuk menghindari tanaman rebah maka perlu ditopang dengan masang ajir.
Panen / pasca panen :
Waktu panen setelah tanaman cabai berumur 80 hari untuk panen pertama selang seminggu panen kedua.hasil panen dikemas dalam karung paranet agar cabai tidak mudah rusak bisa juga dikemas dalam kantong plastik.Pemasaran hasil panen biasanya dijemput langsung oleh tengkulak
b.Tomat
Penyemaian :
Bibit disemaikan dibedeng yang tanahnya sudah dicampur dengan pupuk organik. Jarak penyemaian 2 cm. pada umur 21 hari dipindahkan kelahan siap tanam.
Penanaman :
Bibit yang telah berumur 4 - 6 sejak semai dapat dipindahkan ke kebun / lahan yang telah diolah., dengan jarak tanam 60-70 cm.
Pemeliharaan :
Setelah penanaman perlu diperiksa jika ada yang mati maka disulam. Disela-sela tanaman diberi pelmusaan bila ada rumput liar harus segera dibersihakan. Memangkas tunas-tunas muda dan pucuk belang. Setiap batang ditinggalkan 1-2 cabang utama.
Pemupukan :
Biasanya diadakan pemupukan dasar sebelum ditanam, kemudian dengan pupuk susulan kurang lebih 2, 3 dan ke-4 atau sesuai kondisi. Pupuk yang digunakan KCL dan SP 36 serta ZA.
Pengairan :
Tanaman harus disiram dengan hati-hati, usahakan air tidak mengenai batang dan daun.
Penyiangan :
Jika ada mulsa tidak perlu disiangi jika tidak ada mulsa maka rumput harus dibersihkan.
Panen/pasca panen :
Buah tomat dipanen dengan cara dipetik waktu panen setelah umur tanaman 60 hari. Setelah dipanen buah tomat dikemas dalam kantong plastik, 7 kg / plastik. Agar buah tromaty tidak rusak hindarkan dari penumpukan. Tomat yang sudah dikemas siap dipasarkan atau dijemput langsung olehg para tengkulak.
c.Penanganan hasil.
Buah tomat dan cabai yang sudah dipetik atau dipanen dikemas dalam karung paranet atau plastik. Jika dikemas dalam kantong plastik maksimal 7 kg setiap kantong, hal ini untuk menghindari penumpukan agar hasil panen tidak rusak. Hasil panen dijual langsung ke pasar atau dijemput langsung oleh para tengkulak. Namun tidak menuntut kemungkinan petani sendiri yang membawa langsung ke pasar tradisional.
PEMBAHASAN
a.Ekologi
Ditinjau dari ekologi,pembudidayaan tomat dan cabai yang dilakukan petani sangatlah bagus sesuai dengan yang diharapkan petani. Dimana petani menanam tanaman lebih dari satu jenis tanaman dan varietas yang berbeda pula namun tanaman masih dapat tumbuh dengan baik dan produksinya juga baik. Hal bisa terjadi karena pola hubungan timbal balik antara makluk hidup dan lingkungannya.
b.Fisiologi
Bila ditinjau dari fisiologi : Jika pembudidayaan dalam satu areal lebih dari satu jenis tanaman dan varietas akan terjadi persaingan dalam mendapatkan unsur hara hal ini bisa berpengaruh langsung pada hasil produksi. Dan akan kewalahan dalam penanganan hasil panen. Apalagi jika waktu panen bersamaan pada jenis tanaman yang berbeda sehingga berpengaruh pada kualitas hasil panen.
BAB IV
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari hasil praktikum ini adalah :
Dalam pembudidayaan tanaman cabai dan tomat harus memperhatikan beberapa aspek yaitu :
Penyemaian
Penanaman
Pemupukan
Pengairan
Penyiangan / pemeliharaan
Panen / pascapanen
Selain itu yang tidak kalah penting adalah keadaan tanah dan iklim.
Untuk mengurangi penggunaan atau pegendalian hama / penyakit secara kimia maka jalan yang ditempuh dengan menanam tanaman yang beragam dalam satu lokasi karena hama yang berbeda sehingga ada hama yang menjadi predator.
DAFTAR PUSTAKA
Ir.Arifudin Lantja.1997.Budidaya Cabe.Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian Sulawesi Utara.
Drs.H.Hendro Sunarjono.2006.Bertanam 30 Jenis Sayur.Penebar Swadaya:Jakarta.
Hery Tugiyono.2005.Bertanam Tomat.Penebar Swadaya:Jakarta
0 komentar:
Posting Komentar