ISRA,A.Md
FIP - UNG
BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Peningkatan kualitas sumber daya manusia sudah tentu tidak terlepas dari peningkatan kalitas pendidikan,dimana sesuai dengan tuntutan kemajuan zaman yang semakin megglobal dewasa ini,maka penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berdasarkan iman dan takwa sangatlah diperlukan. Permasalahan kualitas pendidikan mencakup permasalahan kualitas dan kuantitas pendidikan baik yang dilaksanakan secara formal dan non formal.
Sekolah sebagai pusat pelaksanaan pendidikan formal telh berusaha mengantisipasi permasalahan kualitas pendidikan,ini melalui upaya menciptakan situasi yangf efektif dalam Proses Belajar Mengajar (PBM),karena proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan formal,bahwasanya didalamnya terjadi interaksi antara berbagai komponen yang meliputi guru,materi pembelajaran dan siswa. Interaksi antara ketiga komponen ini terjadi dalam suasana dan prasarana yang diharapkan dapat tercipta situasi pembelajaran yang aktif dan menyenangkan bagi siswa serta memungkinkan terciptanya tujuan pengajaran yang telah ditetapkan.
Paradigma tersebut memberikan suatu asumsi bahwa jalan kegiatan pembelajaran siswa yang diharapkan dapat mencapai tujuan. Oleh karena itu kegiatan pembelajaran diupayakan agar siswa memiliki animo belajar yang cukup tinggi dan diharapkan tidak mendapat hambatan dalam kegiatannya,sehingga dapat membangkitkan semangat belajarnya guna terwujudnya hasil belajar yang optimal.
Untuk meningkatkan hasil belajar yang optimal maka peran guru sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar untuk merangsang serta mendorong dan memancing keinginan mereka untuk belajar. Sehingga guru dalam melaksanakan pembelajaran harus dapat memilih strategi,metode,media dan teknik pembelajaran yang efektif khususnya pada mata pelajaran matematika,misalnya guru dalam mengajarkan materi bilangan bulat negatif dalam operasi pengurangan guru harus mampu memilih metode dan teknik yang efektif.
Sesuai dengan kondisi IV SD Laboratorium UNG bahwa sebagian besar hasi belajarnya rendah dalam mengajarkan soal tentang operasi pengurangan bilangan bulat negatif. Hal ini disebabkan karena guru dalam pembelajaran kurang memiliki metode dan teknik yang dapat meningkatkan semangat belajar siswa dalam belajar. Untuk mengatasi hal tersebut guru harus memilih metode dan teknik pembelajaran yang langsung membangkitkan semangat siswa dalam belajar,salah satu cara yang ditempuh adalah dengan menggunakan garis bilangan pengurangan bilangan bulat negatif.
Berdasarkan uraian dan latar belakang tersebut maka dalam penelitian ini penulis menformulasikan judul : “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pengurangan Bilangan Bulat Negatif Dengan Menggunakan Garis Bilangan”.
1.Permasalahan
Berdasarkan latar belakang maka penulis merumuskan permasalahan : “Apakah hasil belajar siswa pada pengurangan bilangan bulat negatif dikelas IV SD Laboratorium UNG dapat meningkat dengan menggunakan garis bilangan?
2.Cara Pemecahan Masalah
Berdasarkan permasalahan diatas salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam operasi pengurangan bilangan bulat negatif guru dalam mengajarkan materi tersebut harus memilih teknik pembelajaran yaitu dengan menggunakan garis bilangan.
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
2.1.Mengidentifikasi masalah dengan cara berkonsultasi dengan guru pengajar matematika di SD Laboratorium UNG.
2.2.Menganalisis masalah pembelajaran yang dapat diajarkan dengan menggunakan garis bilangan sebagai alternatif pembelajarannya.
2.3.Melaksanakan alternatif pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran yang telah direncanakan.
2.4.Mengadakan evaluasi pembelajaran dan merevisi kesulitan belajar siswa.
3.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil kerja siswa pada pengurangan bilangan bulat negatif di kelas IV SD Laboratorium UNG dapat di tingkatkan dalam operasi pengurangan bilangan bulat negatif.
4.Manfaat Penelitian
4.1.Bagi Siswa
Setelah penelitian ini dilaksanakan maka diharapkan siswa dapat meningkat hasil belajarnya pada operasi pengurangan bilangan bulat negatif.
4.2.Bagi Guru
Sebagai bahan masukan agar dalam meningkatkan hasil belajar siswa maka perlu dipilih metode dan teknik pembelajaran yang efektif.
4.3.Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan bagi calon seorang pendidik dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
BAB II
KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Teoritis
2.1.1 Belajar dan Pembelajaran
Belajar adalah usaha manusia memperoleh pengetahuan dalam membangun dan memenuhi kebutuhanya. Menurut Uzer dan Setiawati (2001:4) bahwa belajar dapar diartikan sebagai perubahan tingkah laku yang terjadi pada dirinya terkait dengan adanya interaksi antara individu dengan individu,individu dengan lingkungannya.
Menurut Winataputra (1993:148) bahwa belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku yang terjadi melalui pelatihan dan pengalaman tingkah laku yang mengalami perubahan karena menyangkut berbagai aspek kepribadian,baik fisik maupun psikis. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa belajar adalah pada dasarnya merupakan proses perubahan tingkah laku seseorang setelah mendapatkan pelatihan dan ilmu pengetahuan.
Sedangkan pembelajaran adalah merupakan kegiatan inti dalam proses belajar dimana dalam kegiatannya melibatkan guru dan murid untuk berinteraksi dalam kegiatannya. Menurut Sumantri (1992:2) dalam proses pembelajaran,terdapat dua macam tipe perhatian. Pertama,perhatian terpusat maksudnya perhatian yang hanya tertuju satu objek saja,kedua perhatian terbagai maksudnya perhatian jenis ini tertuju kepada hal atau objek secara sekaligus.
Suatu proses pembelajaran dinyatakan berhasil apabila tujuan dapat tercapai. Untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan,guru perlu mengadakan tes formatif setiap selesai menyajikan suatu bahan pada siswa.
2.1.2 Hasil Belajar Matematika
Hasil belajar merupakan hasil dari proses belajar. Perilaku aktif dalam belajar adalah siswa. Hasil belajar juga merupakan proses pembelajaran. Perilaku aktif dalam pembelajaran adalah guru. Dengan demikian hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi. dari sisi siswa hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik setelah siswa mendapatkan materi pengurangan bilangan bulat negatif melalui garis bilangan.
Dari sisi guru,hasil belajar merupakan bahan pelajaran yag kemudian berguna bagi guru untuk melakukan perbaikan tindak mengajar dan evaluasi. Dari pernyataan ini guru dapat menilai apakah melalui teknik penggunaan garis bilangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada pengurangan bilangan bulat negatif.
Menurut Hamalik (1983:56) mengemukakan bahwa hasil belajar merupakan perilaku yang dapat diukur,hasil belajar dapat dievaluasi dengan menggunakan standar tertentu. Sejalan dengan itu Sumartono (1987:81) bahwa “hasil belajar atau prestasi belajar adalah suatu nilai yang menunjukan hasil yang tertinggi dalam belajar,yang dicapai menurut kemampuan anak dalam menerima pelajaran dari guru.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika adalah hasil yang dicapai oleh seorang siswa setelah melakukan kegiatan belajar pada mata pelajaran matematika.
2.1.3 Bilangan Bulat
2.1.3.1 Sistem Bilangan Bulat
Herman,Yudoyo,dkk (1992:92) berbicara tentang sistem bilangan bulat tidak terlepas dari sistem bilangan cacah,dimana himpunan bilangan cacah c = {0,1,2,3,4},beserta dengan operasi penambahan dan perkalian,serta suatu relasi yang didefinisikan. Pada bagian ini kita akan memperluas sistem bilangan cacah dengan jalan memasukan bilangan negatif kedalam sistem tersebut,sehingga memperoleh suatu sistem bilangan bulat yang baru,yang disebut dengan sistem bilangan bulat.
Langkah pertama dalam memperluas sistem bilangan cacah adalah menggabungkan himpunan bilangan cacah dengan bilangan bulat negatif,yang dimaksud dengan bilangan negatif adalah {-1,-2,-3}.
Untuk selanjutnya,bilangan cacah tak nol disebut bilangan bualt positif, bilangan 0 adalah bilangan bulat,tetapi tak positif dan juga tak negatif. Jadi yang dimaksud dengan bilangan bulat adalah bilangan nol,bilangan bulat positif dan bilangana negatif . himpunan bilangan bulat dinotasikan dengan B.
Seperti pada sistem bilangan cacah,sistem bilangan bulat melibatkan juga dua buah operasi,yaitu operasi penambahan bilangan bulat dan operasi perkalian bilangan bulat. Operasi yang didefinisikan pada himpunan bilangan bulat merupakan perluasan dari operasi yang didefinisikan pada himpunan cacah.
Operasi penambahan pada himpunan bilangan bulat memenuhi sifat-sifat
1.Sifat Komunikatif : X + 4 = 4 + X, untuk setiap X,y ∈ B.
2.Sikap Asosiatif : X + (4 + Z) = (X+4) + 2,untuk setiap X,y, ∈ B.
3.Ada unsur identitas penambahan.
Ada bilangan bulat 0 sehingga X + 0 = 0 + X
Operasi perkalian pada himpunan bilangan bulat memenuhi sifat-sifat
a.Sifat Komunikatif : X x y= y x X, untuk setiap X,y ∈ B.
b.Sikap Asosiatif : X . (y x z) = (X x y ) x z,untuk setiap x,y.z ∈ B.
c.Ada unsur identitas perkalian
2.1.3.2 Jenis-Jenis Bilangan Bulat
Jenis-jenis bilangan bulalt ada dua macam
1.Bilangan bulat positif
2.Bilangan bulat negatif
1.Bilangan bulat positif
Contoh bilangan bulat positif sebagai berikut:
a.+ 1 dibaca positif satu
b.+ 12 dibaca positif dua belas
c.+ 79 dibaca potitif tujuh puluh sembilan
Bilangan –bilangan diatas adalah contoh bilangan bulat positif. Tetapi sudah menjadi kebiasaan dan kesepakatan umum bahwa untuk menuliskan bilangan bulat positif tidak perlu dengan tanda + sehingga membacanya tanpa kata positif. Jadi,bilangan-bilangan tersebut cukup ditulis :
a.1 dibaca satu
b.12 dibaca dua belas
c.79 dibaca tujuh puluh sembilan
2.Bilangan bulat negatif
Contoh bilangan bulat negatif adalah sebagai berikut :
a.-4 dibaca negatif empat
b.-16 dibaca negatif enam belas
c.-62 dibaca negatif enam puluh dua.
Pada bilangan bulat negatif penulisanya disertai dengan tanda (-) dan membacanya dengan kata negatif atau minus.
1.3.3.Pengurangan Bilangan Bulat Negatif Melalui Garis Bilangan
Daerah pegunungan yang bersalju suhunya dingin sekali. Jika suhu dipuncak gunung sekitar 100C dibawah nol dan di lereng gunung 40C dibawah nol,maka selisih suhu dipuncak dan dilereng gunung adalah 60C.
Cara Penghitungannya,
Suhu 100C dibawah nol berarti suhu – 100C
Suhu 40C dibawah nol berarti suhu – 40C
Karena 10C lebih besar dari -100C maka selisihnya adalah -40C – (-10)0C
Kalimat matematikanya: -40C – (-10)0C = 60C
Sedangkan : -4 + 10 = 6
Jadi,-4 – (-10) = -4 + 10
Nur Akhsin (2004:184) dapat disimpulkan sebagai berikut:
“Menguraikan bilangan negatif dengan negatif yang sama artinya dengan menambahkan bilangan negatif dengan lawan negatif pengurang”.
Contoh pengurangan bilangan negatif melalui garis bilangan :
Contoh 1
-4 – (-3) = -4 + 3
= -1
Dan ditunjukan dengan menggunakan garis bilangan sebagai berikut:
-1
-3
-4
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2
Contoh 2
-6 – 2 = -6 + (-2)
= -8
Dapat ditunjukan dengan menggunakan garis bilangan sebagai berikut
-8
-2
-6
-9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0
2.2 Hipotesis Tindakan
Hipotesis dalam penelitian ini adalah jika guru dalam mengajarkan materi pengurangan materi bilangan bulat negatif melalui garis bilangan maka hasil belajar siswa akan meningkat khususnya siswa kelas IV pada SD Laboratorium UNG
3.Indikator Keberhasilan
Yang menjadi indikator keberhasilan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1.Untuk hasil belajar minimal 75% dari seluruh siswa yang dikenai tindakan memperoleh nilai 6,5 keatas ada materi sajian.
2.Untuk hasil belajar seluruh siswa dikelas memperoleh daya serap mencapai 75%
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Setting Penelitian Dan Karakteristik Yang Dikenal Tindakan
3.1.1 Setting Penelitian
Penelitian ini merupakan suatu penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan di SD. Laboratorium UNG yang dikenai tindakan dalam penelitian ini adalah kelas IV
1.2.Karakteristik Subjek Penelitian
Adapun yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Laboratorium UNG yang hasil belajarnya masih rendah khususnya materi pengurangan bilangan bulat negatif.
2.Prosedur Penelitian
3.2.1 Persiapan
Adapun hal-hal yang dilakukan pada langkah ini adalah sebagai berikut :
1.Menghadap kepala sekolah tempat penelitian untuk dapat memberikan kesempatan melaksanakan penelitian tindakan kelas.
2.Mengadakan observasi dan wawancara dengan pihak yang terkait pada pelaksanaan tindakan.
3.Menyusun rencana pembelajaran.
4.Menyusun lembar observasi
5.Merancang alat evaluasi
2.2.Pelaksanaan Tindakan
Jika tahap persiapan sudah matang,maka tahap berikutnya adalah pelaksanaan tindakan,yaitu menerapkan dan melaksanakan tindakan berdasarkan rencana yang ditetapkan. Apabila tidak menunjukan hasil yang diharapkan maka diadakan peninjauan kembali terhadap prosedur serta merumuskan rencana perbaikan penyemrpunaan yang akan dilaksanakan pada siklus berikutnya.
Siklus I
Mengadakan persepsi (pre-test)
Melaksanakan pembelajaran dengan materi pengurangan bilangan bulat negatif melalui dengn garis bilangan.
Membantu proses pembelajaran
Memberikan bimbingan terhadap siswa,baik yang aktif dalam kegiatan belajar mengajar ataupun tidak aktif.
Melaksanakan tes akhir,dan
Melaksanakan analisis dan refleksi
Silkus II
Jika pada pelaksanaan tindakan siklus I belum berhasil,maka sebagai alternatif untuk menyempurnakan kesalahan yang terjadi pada siklus I adalah melalui pelaksanan tindakan pada siklus II.adapun kegiatan yang dilakukan pada siklus II adalah:
Merumuskan tindakan baru seperti halnya pada siklus I
Melaksanakan proses belajar mengajar
Memberikan bimbingan terhadap siswa yang aktif maupun yang tidak aktif dalam menerima materi pelajaran yang disajikan.
Melaksanakan tes akhir,dan
Melaksanakan analisis dan refleksi
2.3.Observasi Dan Interpretasi
Kegiatan observasi merupakan upacara mereka semua peristiwa dan kegiatan selama tindakan berlangsung terutama menyangkut keaktifan siswa dalam pembelajaran langsung.
Bersamaan dengan pelaksanaan observasi,dilakukan interpretasi yakni memberikan kesan,pendapat atau pandangan atau penafsiran terhadap proses belajar mengajar sesuai dengan hasil observasi.
2.4.Tahap Pemantauan dan Tahap Evaluasi
Untuk menjadi pedoman dalam tahap pemantauan dan evaluasi akan menggunakan indikator kinerja,variabel dan alat pengumpul data sebagai berikut.
a.Variabel
Hal – hal yang akan diteliti dalam pelasanaan tindakan kelas ini adalah :
Proses pembelajaran yang terlibat aktivitas dalam memberikan materi pelajaran pada materi pengurangan bilangan bulat negatif melalui garis bilangan.
Hasil belajar yang akan dicapai siswa dalam proses pembelajaran.
b. Data dan Pengumpulannya
- Data tentang hasil belajar akan diperoleh melalui penggunaan alat evaluasi pada pemberian evaluasi belajar.
- Data proses pembelajaran diperoleh melalui pelaksanaan tindakan observasi selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi kegiatan guru.
2.5.Tahap Analisis dan Refleksi
1.Data hasil belajar yang diperoleh dari pemberian evaluasi belajar berupa data kuantitatif dan akan dianalisis secara kuantitarif
2.Data yang diperoleh dari lembar observasi berupa kegiatan guru dalam proses pembelajaran dalam bentuk kualitatif (presentase) dan kualitatif (pernyataan).
3.Setiap akhir pemberian tindakan akan direfleksi bersama guru seprofesi terhadap pemberian pelaksanaan tindakan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
4.1.1 Sejarah Singkat SD Laboratorium UNG
SD Laboratorium UNG merupakan salah satu sekolah dasar yang berada di Provinsi Gorontalo yang dibuka berdasarkan izin operasional dari dikelas kota Gorontalo atas prakarsa dari Bapak Rektor UNG yang saat itu masih berstatus IKIP Negeri Gorontalo,tepatnya pada bulan Juli awal tahun pelajaran 2002-2003 serta diresmikan pada tanggal 23 agustus 2003 oleh dirjen Dikdasmen Prof.Dr.Indra Djati Sidi didampingi oleh Gubernur Gorontalo Ir.Fadel Muhammad dan dihadiri oleh para pejabat instansi,baik dilingkungan pendidikan maupun pemerintah setempat.
a.Keadaan siswa
Keberadaan guru pada suatu tingkat pendidikan sangat menentukan bagi kelancaran tugas,fungsi serta keberlangsungan proses pendidikan dilembaga tersebut untuk lebih jelas mengetahui keberadaan guru di SD Laboratorium UNG dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel keadaan Guru / Pegawai SD Laboratorium UNG Tahun Pelajaran 2007/2008
LAPORAN KEADAAN GURU / PEGAWAI
BULAN : OKTOBER 2007 TAHUN PELAJARAN 2007 / 2008
Nama Sekolah : SD Laboratorium Uniersitas Negeri Gorontalo
Status Sekolah : Swasta
Alamat : Jl.Ki Hadjar Dewantoro No.50 Kota Gorontalo Telp.(0435) 834161
Kelurahan : Limba U 2
Kecamatan : Kota Selatan
Daerah : Kota Selatan
Profinsi : Gorontalo
NO
Nama / NIP
L/P
KS
GK
GBS
GO
Mengajar dikelas
Ijazah ter
tinggi
PNS
TMT
Agama
1
2
3
4
5
6
7
8
1
Dra.Tuti Wantu,M.Pd
NIP.131 633 067
P
KS
Kelas 1
S2
1-1-1986
Islam
2
Rohana Wantu
NIP.130 974 615
P
GK
Kelas 3
SPG
1-10-1981
Islam
3
Warahma Olii,S.Pd
NIP.132 180 934
P
GK
kelas 1 B
S1
1-5-2000
Islam
4
Solehan,S.Pd.I
NIP.150 319 897
L
GA
Kelas
1,2,3,4,5
S1
31-11-2002
Islam
5
Sildja Otoluwa
NIP.940 007 465
P
GBS
Kelas
1,2,3,4,5
SGO
20-8-2007
Islam
6
Ans Pautina,S.Pd
P
GBS
Kelas
4,5
S1
---
Islam
7
Meiske Puluhulawa,S.Pd
P
GK
Kelas 5
S1
---
Islam
8
Risman Samheda,S.Pd.I
L
GBS
Kelas
1,2,3,4,5
S1
---
Islam
9
Asma Daud,S.Pd
P
GBS
Kelas 4,5
S1
---
Islam
10
Helena Badu,S.Pd
P
GBS
Kelas
1,2,3,4,5
S1
---
Islam
11
Astanovia Hanapi,A.Ma.Pd
P
GBS
Kelas 2b
D2
---
Islam
12
Fahmi Djibran,Amd
L
GBS
Kelas
1,2,3,4,5
D3
---
Islam
13
Aswin Sapeni,A.Ma.Pd
L
GK
Kelas 4
D2
---
Islam
14
Pupung puspa
Ardini ,S.Pd
P
GK
Kelas 1A
S1
---
Islam
15
Hijrah Syahputra,S.Pd
L
GK
Kelas 2A
S1
---
Islam
16
Yulianti Katili,Amd
P
TA
---
D3
---
Islam
17
Jusnita R.Taha,A.Md
P
TA
---
D3
---
Islam
b Keadaan Siswa
Keberadaan siswa pada suatu lembaga pendidikan sama halnya dengan keberadaan guru atau tenaga pengajar untuk mengetahui lebih jelas keadaan siswa SD laboratorium UNG dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel II Keadaan Siswa SD laboratorium UNG Tahun Pelajaran 2007 / 2008
Asal Murid
Kls 1
Kls II
Kls III
Kls IV
Kls V
Jumlah
L
P
L
P
L
P
L
P
L
P
L+P
Kelurahan ini
1
3
-
-
-
-
1
-
1
1
7
Kelurahan lain
19
14
18
11
7
8
8
9
7
9
110
Daerah lain
2
3
4
3
3
1
2
1
-
1
20
Jumlah
22
20
22
14
10
9
11
10
8
11
137
Sumber Data : Laporan Siswa Bulan Oktober 2007 – 2008.
c Keadaan Sarana dan Prasarana
Untuk mengetahui secara umum keadaan sarana dan prasarana SD laboratorium UNG T.P. 2007 /2008 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel III Keadaan Sarana Dan Prasarana SD lab. UNG T.P 2007 / 2008
No
Jenis Sarana / Prasarana
Jumlah
Keterangan
1
Gedung Ruangan Belajar / Kelas
6
Permanen
2
Ruangan Dewan Guru
1
Permanen
3
Jam Dinding
7 Buah
Baik
4
Tape / Salon / Piano
1 Buah
Baik
5
Ruangan UKS
1
Permanen
6
Lemari
2
Baik
7
Meja Guru
5
Baik
8
Kursi Guru
5
Baik
Siklus I
1.Hasil Observasi
Guna melihat efektifitas penggunaan model pembelajaran dengan menggunakan garis bilangan dalam penyajian materi pengurangan bilangan bulat negatif,digunakan lembar obsevasi KBM berupa lembar pengamatan dan penilaian keterampilan guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran
2.Hasil Belajar Siswa
Untuk melihat hasil belajar siswa pada siklus I dilakukan penilaian tertulis dengan menggunakan tes seperti pada lampiran 2. dari 21 orang siswa yang dikenakan tindakan,hasilnya seperti diuraikan pada tabel:
Tabel I : Data Hasil Penelitian Pada Siklus I
No
Rentang nilai
Jumlah
Persentase (%)
1
9,0 - 10
1
4,76
2
7,5 – 8,9
4
14,04
3
6,5 – 7,4
11
52,4
4
5,0 – 6,4
5
23,80
5
1,0 – 4,9
0
0
Jumlah
21
100
0 komentar:
Posting Komentar