JUDUL : Destilasi
TUJUAN : Agar mahasiswa dapat membuat cara penggunaan dan prinsip kerja
destilasi
PRINSIP KERJA : Pemisahan zat cair yang didasarkan atas perbedaan titik didih
cairan
DASAR TEORI
Destilasi digunakan untuk memurnikan zat cair, yang didasarkan atas perbedaan titik didih cairan. Pada proses ini cairan berubah menjadi uap. Uap ini adalah zat murni. Kemudian uap ini didinginkan pada pendinginan ini, uap mengembun menjadi cairan murni yang disebut destilat
Destilat dapat digunakan untuk memperoleh pelarut murni dari larutan yang mengandung zat terlarut misalnya destilasi air laut memperoleh air murni.
Modul Praktikum DDPA.
Pemisahan dengan destilasi yang didasarkan pada perbedaan titik didih cairan pada tekanan tertentu. Pemisahan dengan destilasi melibatkan penguapan diferensial dari suatu campuran cairan yang diikuti dengan penampungan material yang menguap dengan cara pendinginan dan pengembunan. Beberapa teknik destilasi lebih cocok untuk pekerjaan-pekerjaan preparatif di laboratorium dan industri. Sebagai contoh adalah pemurnian alkohol, pemisahan minyak bumi menjadi fraksi-fraksinya, pembuatan minyak atsiri dan sebagainya
Pemisahan dengan destilasi berbeda dengan pemisahan dengan cara penguapan. Pada destilasi semua komponen yang terdapat didalam campuran bersifat mudah menguap (volatil). Tingkat penguapan masing-masing komponen berbeda-beda pada suhu yang sama. Pada pemisahan dengan cara penguapan, komponen volatil dipisahkan dari komponen non volatil, karena proses pemanasan.
Lukum Astin. 2006. Bahan Ajar DDPA: 17-18
Ada yang menarik dari desain alat gelas di lab ku untuk menyimpan stok pelarut absolut alias bebas air. Labu dilengkapi dengan mulut untuk memasukkan pelarut dan ditutup dengan teflon stopcock dan saluran panjang sebagai keluaran.
Cara penggunaannya cukup mudah, mula-mula labu dihubungkan pada Schlenk manifold dan divakum dengan tujuan menghilangkan jejak-jejak uap air atau oksigen pada mulut labu. Kemudian, dengan cara membuka sedikit stopcock, argon atau gas inert lainnya dialirkan dengan tekanan rendah kedalam labu. Akibat tekanan didalam labu maka pelarut bisa mengucur dari lubang keluaran jika stopcock keluaran dibuka. Setiap saat setelah penggunaan, labu senantiasa diisi dengan gas inert agar udara luar tidak masuk ke dalamnya.
Pengisian pelarutpun mudah, mulut labu cukup dihubungkan dengan alat destilasi ketika hendak memurnikan pelarut.
Posted in Chemistry, Mengenal Lab by mAthA inggin bixara on the June 22, 2007
F.HASIL PENGAMATAN
1.Cairan yang pertama keluar terjadi pada suhu 370C dan selang waktu 5 menit. Kemudian cairan yang pertama berakhir pada suhu 810C selang waktu 18 menit
2.Cairan yang kedua terjadi pada suhu 900C selang waktu 21 menit kemudian cairan yang kedua berakhir pada suhu 990C selang waktu 34 menit
3.Terbentuk dua lapisan yang saling tidak bercampur, lapisan yang diatas yaitu cairan yang pertama dan lapisan yang dibawah yaitu cairan yang kedua.
G. PEMBAHASAN
Pemisahan dengan destilasi yang didasarkan pada perbedaan titik didih cairan pada tekanan tertentu. Pemisahan dengan destilasi melibatkan penguapan diferensial dari suatu campuran cairan yang diikuti dengan penampungan material yang menguap dengan cara pendinginan dan pengembunan. Beberapa teknik destilasi lebih cocok untuk pekerjaan-pekerjaan preparatif di laboratorium dan industri. Sebagai contoh adalah pemurnian alkohol, pemisahan minyak bumi menjadi fraksi-fraksinya, pembuatan minyak atsiri dan sebagainya
Dalam percobaan ini dimana yang pertama dilakukan dengan memasukan sampel dalam labu leher dua kemudian ditambahkan dengan 100 ml air. Selanjutnya memasukan beberapa batu didih kemudian labu dihubungkan dengan pendingin dan dihubungkan dengan generator uap air, dipanaskan selanjutnya cairan yang pertama keluar berakhir pada suhu 810C. Jadi dapat disimpulkan bahwa sampel tersebut adalah alkohol dimana titik didih dari alkohol secara umum adalah 780C.
Sedangkan cairan yang kedua mencapai titik didih pada suhu 990C dalam selang waktu 34 menit dari cairan yang keluar pertama. Sehingga dapat disimpulkan bahwa cairan yang kedua adalah air, dimana air mempunyai titik didih secara umum 1000C. Dua lapisan tersebut tidak saling campur dimana lapisan yang diatas adalah cairan yang pertama keluar yaitu alkohol karena disamping alkohol mempunyai titik didih yang rendah bila dibandingkan dengan air disamping itu pula bahwa alkohol mempunyai massa jenis yang lebih rendah sehingga terletak pada lapisan yang diatas. Sedangkan air berada pada lapisan yang paling bawah hal ini disebabkan karena sifat dari air yang mempunyai titik didih lebih tinggi dan mempunyai massa jenis yang lebih besar bila dibandingkan denagan alkohol. Atau dengan kata lain bahwa yang lebih bersifat volatil atau lebih menguap adalah alkohol bila dibandingkan dengan air.
Pada pemisahan cara destilasi jika pada suhu tertentu cairan setimbang dengan uapnya, maka cairan dengan uapnya mempunyai komposisi yang berbeda.uap selalu lebih banyak mengandung komponen yang lebih volatil demikian juga terjadi sebaliknya. Pada suhu yang berbeda komposisi uap dan cairannya akan berbeda. Dengan demikian maka komposisi uap yang setimbang dengan cairannya akan berubah sejalan dengan perubahan suhu.
Pemisahan secara destilasi menyangkut kesetimbangan uap dan cairan pada suhu tertentu. Uap dari campuran biner selalu mengandung lebih banyak zat yang lebih volatil. Hal ini menjadi dasar proses pengayaaan komponen tertentu pada destilasi fraksional. Destilasi kolom tutup gelombung merupakan wujud dari proses pengayaan destilasi fraksional dengan teori plat. Destilasi uap digunakan untuk memisahkan zat yang tidak bercampur dengan air, senyawa yang secara tidak langsung menguap dalam air dan campuran berair yang engandung garam-garam terlarut.
I.KESIMPULAN
Pemisahan dengan destilasi yang didasarkan pada perbedaan titik didih cairan pada tekanan tertentu. Pemisahan dengan destilasi melibatkan penguapan diferensial dari suatu campuran cairan yang diikuti dengan penampungan material yang menguap dengan cara pendinginan dan pengembunan. Beberapa teknik destilasi lebih cocok untuk pekerjaan-pekerjaan preparatif di laboratorium dan industri. Sebagai contoh adalah pemurnian alkohol, pemisahan minyak bumi menjadi fraksi-fraksinya, pembuatan minyak atsiri dan sebagainya
J. DAFTAR PUSTAKA
Lukum, Astin. 2006. Bahan Ajar DDPA. Gorontalo: UNG
Team Teaching DDPA. 2008. Modul Prakt. DDPA. Gorontalo: UNG
Posted in Chemistry, Mengenal Lab by mAthA inggin bixara on the June 22, 2007
0 komentar:
Posting Komentar