Selasa, 15 Juni 2010

Pemisahan Iod dengan metode ekstraksi pelarut dengan menggunakan corong pisah

JUDUL : Pemisahan Iod dengan metode ekstraksi pelarut dengan
menggunakan corong pisah

TUJUAN : Agar mahasiswa dapat memahami ekstraksi pelarut dengan
menggunakan corong pisah

PRINSIP KERJA : Metode pemisahan komponen dari suatu campuran dengan menggunakan
sautu pelarut dimana zat terlarut (solut) atau bahan yang dipisahkan terdistribusi diantara kedua lapisan (organik dan air) berdasarkan kelarutan relatifnya.

DASAR TEORI
Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut yang berbeda, biasanya air dan yang lainnya pelarut organik.
Proses ekstraksi dapat berlangsung pada:
Ekstraksi parfum, untuk mendapatkan komponen dari bahan yang wangi.
Ekstraksi cair-cair atau dikenal juga dengan nama ekstraksi solven. Ekstraksi jenis ini merupakan proses yang umum digunakan dalam skala laboratorium maupun skala industri.
Leaching, adalah proses pemisahan kimia yang bertujuan untuk memisahkan suatu senyawa kimia dari matriks padatan ke dalam cairan.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu bahan dari campurannya, biasanya dengan menggunakan pelarut. Ekstraksi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Ekstraksi menggunakan pelarut didasarkan pada kelarutan komponen terhadap komponen lain dalam campuran (Suyitno, 1989). Shriner et al. (1980) menyatakan bahwa pelarut polar akan melarutkan solut yang polar dan pelarut non polar akan melarutkan solut yang non polar atau disebut dengan “like dissolve like”.
Tehnik ekstraksi lainnya misalnya menggunakan air untuk mengambil pigmen alami dari tumbuhan, seperti: daun, dll. Contoh: Ekstraksi pigmen biru dari daun tanaman Baphicacanthus cusia Brem dan Indigofera tintoria Linn (Tanaman asli negeri Gajah Thailand). ekstraksi betasianin pada tanaman suku Amarantaceae dapat dilakukan dengan 2 tahap yaitu ekstraksi dengan menggunakan air kemudian dilanjutkan dengan menggunakan metanol 80%. Namun ekstraksi pewarna alami dengan metanol, diragukan aspek keamanan pangannya.
Ekstraksi zat warna bunga kembang sepatu dengan menggunakan pelarut alkohol 95% lebih baik dari pada alkohol 70%. Demikian pula ekstraksi zat warna kulit rambutan lebih baik dilakukan pada alkohol 95%. Suhu dan lama pemanasan pada saat ekstraksi pigmen juga akan berpengaruh terhadap rendemen maupun kestabilan warna pigmen. Suhu ekstraksi terlalu tinggi, akan menimbulkan efek pemucatan pada warna pigmen alami. Kadar antosianin pada dedak sorgum lokal varietas coklat cenderung meningkat dengan meningkatnya suhu dan lama ekstraksi (30, 35 dan 40oC) (Muhsin, 2007). pH larutan ekstraksi juga berpengaruh terhadap kestabilan warna pigmen.
Ekstraksi daun darah (Alternanthera dentata) dengan perlakuan suhu (4, 30 & 60 oC) dan proporsi air : etanol (8:2; 5:5 & 2:8) disimpulkan perlakuan suhu ekstraksi 30oC dan pelarut air:etanol perbandingan 5:5 (v/v) didapatkan kadar betasianin 45,81 mg/100g, persen betasianin terekstrak 81,05%, residu etanol 0,099%, pH 6,68, Tingkat kecerahan 24,4, intensitas warna merah 4,7 dan intensitas warna kuning 7,9. Sedang esktraksi pigmen kulit buah tamarillo menunjukkan perbandingan bahan:pelarut 1:4 dan lama ekstraksi 1 jam dengan kadar asam askorbat 2,3466 mg/100 ml, kadar antosianin 197,4643 mg/l, pH 1,5667, Nilai L 22,7, Nilai a* 28,2333, Nilai b* 16,6167, residu alkohol 0,6833 %, persen asam askorbat terekstrak 5,7364 % dan persentase rendemen antosianin 0,7382.10-2 %.  More ekstraksi-antosianin-2 ; pigmen-extraction-indigo
Ekstraksi Pigmen Bahan Nabati By Simon BW
Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu senyawa dari komponen utamanya.
Sedangkan ekstraksi liquid2 (cair-cair) dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
1.Ekstraksi cair2 berkesinambungan
yaitu dimana pelarut yang digunakan untuk ekstraksi adalah pelarut yang sama. (metode: soxlete) metode ini biasa dipakai untuk mengekstrak lemak atau senyawa yang tahan terhadap pemanasan.
2.Ekstraksi cair2 bertahap
pada ekstraksi ini pelarut yang digunakan adalah pelarut yang selalu baru, jadi diperlukan banyak pelarut untuk mengekstraksi senyawa. (metode: maserasi). Metode ini biasa dipakai untuk ekstraksi senyawa kimia bahan alam.
PEMBAHASAN
Pertama dengan menimbang 5 mg Iod dalam timbangan analitik kemudian dimasukan dalam erlenmeyer lalu menambahkan 30 ml air dimasukan dalam corong pisah. Dimana sebagian iod sebagian tidak dapat larut dalam pelarut air. Kemudian menambahkan 30 ml CHCl3 dengan corong pisah dan dikocok selama 5 menit dengan sekali-kali membuka sumbat. Dan setelah ditambahkan CHCl3 ternyata iod dapat melarut seluruhnya. Terbentuk warna merah muda dan setelah di diamkan menjadi dua lapisan dimana lapisan bawah berwarna merah muda yaitu iod yang terdistribusi dalam pelarut CHCl3 karena CHCl3 mempunyai massa jenis yang lebih besar bila dibandingkan dengan air yaitu 1,47 gr/ml sedangkan air yang mempunyai massa jenis yaitu 1 gr/ml sehingga apabila dicampurkan CHCl3 akan berada dibawah dan lapisan atas yaitu iod yang terdistribusi dalam pelarut air. Adapun lapisan yang terbentuk setelah pengocokan adalah :



Gambar terbentuknya dua lapisan setelah pengocokan
Dalam percobaan ini ternyata dilakukan 3x penyarian. Yang mana gambar diatas merupakan hasil hari pengocokan yang belum dilakukan penyarian. Dimana hasil penyarian yang pertama adalah 27 cm, hasil penyarian yang kedua adalah cm dan yang ketiga adalah 18 cm. Hasil penyarian yang ketiga inilah sudah tidak ada gelembung-gelembung dan warna yang dihasilkan adalah warna putih. Kemudian dari nilai yang sudah didapatkan akan kita peroleh konsentrasi iod pada air dalam 1x, 2x dan 3x penyarian.

KESIMPULAN
Metode pemisahan komponen dari suatu campuran dengan menggunakan suatu pelarut dimana zat terlarut atau bahan yang digunakan adalah iod sebagian terdistribusi dalam pelarut air dan sebagian terdistribusi dalam pelarut CHCl3


DAFTAR PUSTAKA

Team Teaching DDPA. 2008. Modul Praktikum. Gorontalo: UNG
Lukum, Astin. 2006. Bahan Ajar DDPA. Gorontalo: UNG
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ekstraksi Pigmen Bahan Nabati By Simon BW

0 komentar:

Posting Komentar