Minggu, 06 Juni 2010

Model Penilaian Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Tulis

Penilaian pembelajaran keterampilan berbahasa tulis mencakup penilaian membaca dan menulis.

A.Penilaian Membaca
Kemarnpuan membaca siswa banyak ditentukan oleh pengalamannya membaca dan kemampuannya menguasai pengetahuan yang berkaitan dengan aspek–aspek kebahasaan misalnya, kosakata dan struktur.
Aspek terpenting dalam penilaian membaca adalah pemahaman. Karenanya, alat ukur yang paling tepat digunakan berbentuk tes. Ada dua jenis tes yang dapat digunakan untuk menguji kemampuan membaca siswa SD, yaitu tes pemahaman kalimat dan pemaharnan wacana.

1.Tes pemahaman kalimat
Jenis tes ini biasanya diberikan di kelas rendah. Bagi siswa SD kelas rendah, tes seperti ini terasa cukup sukar karena kemampuan membaca mereka masih terbatas. Dalam menyusun tes pemahaman kalimat, guru harus memilih cara yang tepat agar tidak membuat siswa frustrasi karena tidak mampu mengerjakan tes.
Ada dua cara yang dapat ditempuh guru dalam menyusun tes pemahaman kalimat, yaitu menyajikan gambar dan menyajikan kata atau frase untuk pilihan jawabannya.
Tes pemahaman kalimat biasanya digunakan untuk mengukur kemampuan siswa memahami fungsi kosakata dan struktur dalam kalimat.

Contoh :
a.Bentuk pertanyaan dengan gambar sesuai dengan alternatif jawabannya.
Didepan rumah siska ada dua batang pohon mangga





b. Bentuk pernyataan dengan alternative jawaban betul - salah
B - S Bulan terbit di sebelah barat.

c. Bentuk pilihan ganda
Bulan terbit di sebelah ....
A. barat
B. timur
C. selatan

2. Tes Pemahaman Wacana
Tes pemahaman wacana bersifat integratif. Artinya, banyak aspek yang dapat diukur dengan menggunakan tes ini, misalnya, penguasaan kosakata, penguasaan struktur, dan pemahaman isi wacana. Tes ini dapat diberikan di kelas tinggi dan kelas rendah. Dengan sendirinya, bahan dan tingkat keterbacaan serta teknik penyajiannya harus disesuaikan tingkat kelas siswa yang akan dijadikan sasaran penilaian.
Tes pemahaman wacana terdiri dari tes pilihan ganda dan tes isian rumpang ( cloze prochedure ).

a.Tes pilihan ganda
Penggunaan tes pilihan ganda harus memperhatikan panjang pendeknya wacana yang dibaca. Panjang pendeknya wacana harus disesuaikan dengan kemampuan membaca siswa yang akan mengikuti tes. Dalam menyusun tes pilihan ganda guru dapat menggunakan beberapa macam wacana pendek atau hanya satu wacana panjang, semuanya disertai dengan beberapa pertanyaan.

b. Tes isian rumpang
Tes_isian rumpang adalah tes_pemahaman wacana yang disaiikan dengan cara siswa diminta mengisi rumpang–rumpang dalam teks bacaan yang kata - katanya ditanggalkan.
Kalimat awal dan akhir dalam wacana tes isian rumpang dibiarkan utuh. Penanggalan kata, baru dapat dilakukan mulai kalimat kedua dan seterusnya. Penanggalan kata dilakukan dengan dua cara. Jika pemahaman isi wacana yang dijadikan sasaran pengukuran, penanggalan kata dapat dilakukan secara teratur, misalnya pada setiap kata ke - 6.






A.Penilaian Menulis

1. Tes Pratulis
Tes pratulis dinamakan juga tes respons terbatas. Tes ini digunakan untuk menguku kemampuan siswa dalam menggunakan kosakata dan struktur dalam menulis. Tes in mudah disusun dan hanya dapat diberikan dikelas rendah. Tes ini tidak mengukur kemampuan menulis yang sebenarnya.
Wujudnya berupa penggabungan kalimat atau penyusunan kalimat ndengan menggunakan kata – kata yang diberikan secara acak.

2. Tes Menulis Terpadu
Pelaksanaan tes ini bempa tugas bagi siswa untuk menuliskan kembali dengan kata katanya sendiri paragraf atau cerita yang telah dibacanya atau dibacakan guru. Tes ini dapat disusun dengan mudah dan cepat serta dapat digunakan untuk mengukur kemampuan menulis dengan bahasanya sendiri. Kelemahannya, tes ini tidak mengukur kemampuan siswa dalam menyusun organisasi tulisan dan penilaiannya pun memakan banyak waktu.

3.Tes Menulis bebas
Dengan menggunakan teknik tes seperti, siswa diminta menulis secara bebas dengan rambu-rambu tes ini memungkinkan siswa untuk mengungkapkan gagasannya secara bebas dalam kedalam bentuk tulisan, kelemahannya guru memerlukan banyak waktu dalam menilai hasil tulisan siswa dan sifat penilaiaanya menjadi subyektif.
Ada tiga jenis tes yang dapat digunakan dalam penilaian pembelajaran menyimak yaitu respons terbatas, tes respons pilihan ganda, dan tes komunikasi luas.

1.Tes respons terbatas
Bentuk tes respons terbatas mencakup tes benar-salah, tes ya tidak, dan tes pilihan pilihan gambar, bentuk – bentuk tes ini hanya memerlukan jawaban benar atau salah, ya atau tidak, dari siswa dan memilih salah satu dari dua pilihan gambar yang tersedia.

2.Tes respons pilihan ganda
Bentuk tes respons pilihan ganda menuntut siswa untuk memahami pernyataan atau pertanyaan atau pertanyaaan yang diperdengarkan secara langsung atau melalui media rekaman.


3.Tes komunikasi luas
Bahasa merupakan sarana komunikasi verbal dan menyimak merupakan salah satu bentuk kegiatan berbahasa.
Penilaian dengan menggunakan tes ini menuntut siswa untuk memahami penggalan dialog atau pembicaran seperti yang biasa dilakukan yang dilakukan siswa dalam kesehariannya.



B.Penilaian Menyimak

Kemampuan menyimak adalah kemampuan memahami isi ujaran. Ada beberapa faktor yang mempunyai pertalian yang sangat erat dengan kemampuan ini. Pertama, faktor fisik berupa alat penyimak atau pendengaran dengan situasi lingkungan tempat berlangsungnya kegiatan menyimak. Kedua, faktor kebahasaan berupa kosa kata dan struktur. Ketiga, faktor isi berupa pesan yang disampaikan berupa wacana lisan. Ketiga faktor itu selalu muncul secara bersamaan daalm setiap peristiwa menyimak.
Situasi lingkungan tempat peristiwa menyimak berlangsung sangat berpengaruh pada kualitas hasil simakan. Faktor kebahasaan juga mempunyai pengaruh yang sangat menentukan dalam peristiwa menyimak. Faktor isi yang sangat berperan penting dalam menentukan hasil simakan.
Ada tiga jenis tes yang dapat digunakan dalam penilaian pembelajaran menyimak, yaitu ;

1.Tes Respons Terbatas
Bentuk tes respons terbatas mencakup tes benar – salah, tes ya – tidak, and tes pilihan gambar, bentuk tes ini hanya memerlukan jawaban benar atau salah, ya atau tidak dari siswa, dan memilih salah astu dari dua pilihan gambar yang tersedia.

2.Tes Respons Pilihan Ganda
Bentuk tes respons pilihan ganda menuntutn siswa untuk memahami pernyataan atau pertanyaan yang diperdengarkan secara langsung atau melalui media rekaman.

3.Tes Komunikasi Luas
Bahasa merupakan sarana komunikasi verbal dan merupakan salah satu kegiatan berbahasa. Penilaian dengan menggunakan tes ini menuntut siswa memahami penggalan dialog aatu ceramah ( pembicaraan ) seperti biasayang dilakukan siswa kesehariannya.




D. Penilaian Berbicara
Penilaian pembealajaran berbicara sulit dilaksanakan, karena selain hal – hal tersebut diatas juga karena hakikat kemampuan kemampuan berbicara itu sendiri sulit didefinsikan. Akibatnya terjadi perbedaan pendapat dalam menentukan kriteria penilaiannya.
Ada tiga jenis tes yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan berbicara para siswanya, yaitu tes respons terbatas, tes terpadu dan tes wawancara.

1.Tes respons terbatas
a.Tes respon terarah
Dalam respon terarah siswa diminta menirukan isyarat yang disampaikan guru. Pada respon terarah siswa juga dapat diminta untuk tidak hanya sekedar menirukan isyarat atau ujaran yang diucapkan guru, tetapi juga memodifikasi sesuai dengan konteksnya.
b.Test isyarat atau penanda gambar
Gambar dapat kita gunakan sebagai sarana untuk mengukur kemampuan berbicara siswa kelas rendah. Kemampuan berbicara yang baik dapat dimunculkan dari siswa dengan cara menampilkan gambar yang lebih kompleks.
c.Test berbicara nyaring
Guru meminta siswa membaca dengan bersuara kalimat atau paragraf yang disediakan. Berdasarkan bahannya, ada dua cara yang dapat ditempuh guru
1)bahan bacaan berupa kalimat-kalimat lepas, terdiri dari berbagai jenis
kalimat, misalnya kalimat berita, kalimat perintah, dan kalimat tanya.
2)Bahan bacaan berupa sebuah paragraf utuh
Respon yang diberikan dari tes berbicara nyaring sama, sehingga dapat dibanding-bandingkan dengan mudah. Respon dari siswa mudah diperoleh karena mereka tidak merasa takut mengikuti tes seperti ini.


2.Test terpadu
a.Tes parafrase
Dalam pelaksanaannya, tes ketrampilan berbicara ini dapat dipadukan dengan pembelajaran menyimak dan membaca.

b.Tes penjelasan
Siswa diminya untuk menjelaskan topik tertentu dalam waktu yang telah ditentukan, misalnya dalam watu 3 menit. Kegiatan ini dapat diawali dengan memberikan rangsangan gambar dan benda-benda lain yang lebih akrab dengan siswa.
c.Tes bermain peran terpandu
Tes ini diberikan kepada siswa yang kurang mampu berimajinasi atau pemalu, guru memberi siswa naskah dialog. Sebelum dialog dilangsungkan, guru menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan dialog itu. Topik yang diangkat dalam dialog, sebaiknya berkaitan dengan hal-hal yang dekat dengan siswa.]


3.Tes wawancara
Wawancara tidak hanya sebatas menanyakan nama, usia, pekerjaan, kepada orang yang kita wawancarai. Dalam wawancara, antara siswa satu dengan yang lainnya, terjadi percakapan seperti halnya bercakap dalam kehidupan sehari-hari.


0 komentar:

Posting Komentar