A. Judul:
Pelatihan Pemurnian Minyak Goreng Bekas dengan Adsorben Arang Aktif Bagi Pengusaha Gorengan di Kelurahan Wumialo, Kota Gorontalo.
B. Latar Belakang Masalah:
Di wilayah Kecamatan Kota Barat desa Wumialo terdapat sentra kelompok industri rumah tangga (home industri) dengan bidang usaha produksi gorengan pisang, tahu dan tempe. Secara geografi kelurahan Wumialo merupakan kelurahan yang terletak di pusat kota Gorontalo, dan berpenduduk 3400 jiwa. Sentra industri rumah tangga yang bergerak dalam usaha penggorengan pisang, tempe dan tahu keberadaannya di Gorontalo terhitung telah lama, kurang lebih 8 tahun yang lalu yakni sejak tahun 2001 dan berkembang dengan baik di daerah ini. Hal ini karena ditunjang dengan bahan baku yang merupakan hasil dari mata pencaharian penduduk di kelurahan , yang sebagian besar sebagai petani penghasil pisang, tempe dan tahu. Pada awalnya pengusaha industri rumah tangga ini hanya sedikit, dan minyak yang dipakai setiap kali penggorengannya juga masih sedikit.
Kondisi usaha gorengan saat ini telah mengalami kemajuan yang pesat, hal ini dapat dilihat dengan bertambahnya pemakaian minyak goreng, rata-rata 20 kg perhari/ untuk satu lokasi gorengan. Di Kelurahan Wumialo, terdapat 5 lokasi penggorengan.
Bahan baku minyak goreng yang digunakan saat ini harga perkilogram Rp. 13000.- Modal yang diperlukan untuk beroperasi setiap harinya Rp. 1.300.000.- untuk lima lokasi penggorengan. Dalam satu hari, setiap penggoreng selalu menghasilkan minyak goreng bekas yang berwarna hitam sebanyak ±10 liter perhari. Bisa dibayangkan apabila hal ini tidak ditangani oleh pengusaha atau tidak dicarikan upaya penanggulangannya, maka minyak goreng bekas akan menjadi permasalahan yang serius.
Menggoreng dengan suhu tinggi akan menurunkan mutu minyak yang antara lain ditunjukkan oleh warna yang semakin gelap. Hal ini akan menurunkan mutu gorengan baik dari segi rasa, penampilan dan kesehatan, sehingga perlu dilakukan pemurnian dengan adsorben arang aktif yang mampu memperbaiki
kembali mutu minyak yang telah digunakan untuk menggoreng. Mengkonsumsi makanan yang digoreng dengan minyak yang telah dipakai berulang kali akan berpengaruh terhadap kesehatan, sebab akan menyebabkan tumor atau kanker (Winarno, 2004).
Penggunaan minyak goreng yang berkali-kali dengan pemanasan pada suhu tinggi akan menurunkan kualitasnya. Menurut Perkins (1967), pemanasan minyak pada suhu tinggi dengan adanya oksigen akan merusak asam-asam lemak tak jenuh yang terdapat dalam minyak. Oksigen akan mengoksidasi minyak dengan cepat pada proses penggorengan. Menurut Simanjuntak (1995), dalam industri pangan, arang aktif dapat digunakan untuk pemumian minyak goreng bekas. Arang aktif berfungsi untuk menghilangkan warna dan asam lemak bebas.
Melihat perkembangan usaha gorengan di Kelurahan Wumialo yang sangat pesat dan menghasilkan minyak goreng bekas yang sangat banyak, maka dipandang perlu dilakukan pelatihan kepada pengusaha gorengan pisang, tahu dan tempe untuk pemurnian minyak goreng bekas menggunakan adsorben arang aktif, sehingga masih dapat dimanfaatkan lagi dan produktivitasnya dapat ditingkatkan.
C. Perumusan Masalah
Dari latar belakang di atas yang menjadi rumusan masalah adalah:
1.Bagaimana cara pembuatan arang aktif?
2.Bagaimana cara memurnikan minyak goreng bekas menggunakan adsorben arang aktif, sehingga produktivitas pengusaha gorengan menjadi optimal.
D. Tujuan Program
Adapun tujuan dari program ini antara lain :
1.Untuk mengetahui cara pembuatan arang aktif
2.Untuk mengetahui bagaimana cara memurnikan minyak goreng bekas dengan adsorben arang aktif melalui penyuluhan dan pelatihan
E. Luaran yang Diharapkan
Hal-hal yang ingin dicapai dalam kegiatan ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1.Untuk menanamkan wawasan secara umum kepada khalayak sasaran (pengusaha gorengan pisang, tempe dan tahu) tentang pentingnya memurnikan minyak goreng bekas, sebab dapat menyebabkan gangguan kesehatan.
2.Mengenalkan salah satu alternatif pemurnian minyak goreng bekas dengan menggunakan adsorben arang aktif.
3.Membantu para pengusaha gorengan pisang, tahu dan tempe di kelurahan Wumialo Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo untuk meningkatkan produktivitas usahanya dengan cara mengolah/memurnikan minyak goreng bekas dengan adsorben arang aktif.
4.Terciptanya iklim kerjasama yang baik dan saling menguntungkan antara pengusaha kecil di masyarakat dengan lembaga Perguruan Tinggi, dalam hal ini direncanakan untuk jangka panjang mahasiswa jurusan Kimia melalui UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) akan memproduksi arang aktif dalam skala besar, dan selanjutnya dijual kepada masyarakat pengguna.
F. Kegunaan Program
Bagi kelompok khalayak sasaran (para pengusaha gorengan pisang, tahu dan tempe) kegiatan ini secara langsung dapat dirasakan dan sangat berguna untuk peningkatan pengetahuan dan ketrampilannnya dalam memumikan minyak goreng bekas dengan adsorben arang aktif. Bagi Pemerintah Daerah dan Instansi terkait, terutama dinas Kesehatan, kegiatan ini mempakan bentuk pembinaan yang secara tidak langsung meringankan beban tugas dan fungsinya. Sementara itu bagi pelaksana kegiatan (mahasiswa dan dosen) akan bermanfaat dalam pengembangan dan pengabdian ilmu terapan di masyarakat.
G. Gambaran (Umum Masyarakat Sasaran)
Khalayak sasaran kegiatan ini adalah para pengusaha gorengan pisang, tahu dan tempe di Kelurahan Wumialo, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo. Selain sebagai penjual gorengan pisang, tempe dan tahu, manyarakat desa Wumialo memiliki mata pencaharian lainnya, diantaranya adalah sebagai petani pisang serta pembuat tempe dan tahu, sehingga menunjang penyediaan bahan baku pembutan gorengan.
Pemilihan kelompok khalayak sasaran didasarkan atas pertimbangan bahwa kelompok ini memiliki peran yang sangat penting di Kelurahannya yang dapat diharapkan bisa menerapkan dan mengembangkan cara pemumian minyak goreng bekas dengan adsorben arang aktif, serta menularkan pengetahuannya kepada pengusaha gorengan di Kelurahan lainnya.
H. Metode Pelaksanaan Program
Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan metode pelatihan penerapan IPTEKS. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini melalui tahapan sebagai berikut:
1.Melakukan survei untuk mengidentifikasi khalayak sasaran secara rinci, terutama penggunaan minyak goreng bekas pada sentra industri gorengan pisang, tahu dan tempe di kelurahan Wumialo.
2.Melakukan pembuatan arang aktif dari tempurung kelapa di laboratorium kimia UNG.
Adapun cara pembuatan arang aktif terbagi dalam dua tahap yakni :
Tahap I (Tahap Pembuatan Arang)
Dengan menggunakan drum atau lubang dalam tanah, dengan tahap pengolahan
sebagai berikut:
a.Bahan yang akan dibakar dimasukkan dalam lubang atau drum yang terbuat dari plat besi.
b.Membakar arang, pada saat pembakaran, drum atau lubang ditutup sehingga hanya ventilasi yang dibiarkan terbuka. lni bertujuan sebagai jalan keluarnya asap.
c.Ketika asap yang keluar berwarna kebiru-biruan, ventilasi ditutup dan dibiarkan selama kurang lebih kurang 8 jam atau satu malam.
d.Dengan hati-hati lubang atau dibuka dan dicek apakah masih ada bara yang menyala.
e.Jika masih ada yang atau drum ditutup kembali.
f.Tidak dibenarkan mengggunakan air untuk mematikan bara yang sedang menyala, karena dapat menurunkan kwalitas arang
Tahap II (Tahap Aktivasi Arang)
a.Bahan baku (arang) dicampur dengan bahan-bahan kimia seperti hidroksida logam alkali, garam-garam karbonat, klorida, sulfat, fosfat dari logam alkali tanah dan khususnya ZnCl2, asam-asam anorganik seperti H2SO4 dan H2PO4
b.kemudian campuran tersebut dipanaskan pada temperatur 100°C.
c.Selanjutnya didinginkan,
d.dicuci untuk menghilangkan dan memperoleh kembali sisa-sisa zat kimia yang digunakan.
e.disaring dan dikeringkan.
f.Bahan baku dapat dihaluskan sebelum atau setelah aktifasi.
3.Merencanakan tempat kegiatan pelatihan pemurnian minyak goreng bekas dengan adsorben arang aktif.
4.Membentuk kelompok pengusaha gorengan pisang, tahu dan tempe untuk pelatihan penerapan teknologi pemumian minyak goreng bekas dengan adsorben arang aktif.
5.Pelaksanaan pelatihan. Pada kegiatan ini kelompok pengusaha gorengan pisang, tahu dan tempe (peserta pelatihan) diajak untuk mempraktekkan sendiri) teknologi pemurnian minyak goreng bekas dengan adsorben arang aktif.
6.Mengevaluasi dan memantau efektifitas dan efisiensi penerapan teknologi
pemumian minyak goreng bekas dengan adsorben arang aktif oleh para pengusaha gorengan pisang, tahu dan tempe.
Evaluasi dilakukan dalam 3 (tiga) tahapan, yaitu (1) mulai dari perencanaan, (2) selama proses pelaksanaan dan (3) akhir kegiatan. Evaluasi pada awal kegiatan dilakukan untuk memantapkan rencana kegiatan yang akan dilakukan. Evaluasi selama proses pelaksanaan dilakukan untuk mengetahui keterlaksanaan program dan umpan balik untuk perbaikan lanjutan. Evaluasi pada akhir kegiatan dilakukan untuk tingkat keberhasilan dari keseluruhan program kegiatan.
Kriteria keberhasilan yang digunakan adalah sebagai berikut:
1.85 % tingkat pengetahuan dan pemahaman ketrampilan teknologi pemurnian minyak goreng bekas dapat diserap (dikuasai) oleh peserta pelatihan
2.75 % dari seluruh peserta pelatihan mampu memurnikan sendiri minyak goreng bekas dengan adsorben arang aktif dari tempurung kelapa.
Evaluasi dilakukan melalui instrumen, dan observasi partisipasi aktif selama proses kegiatan pelatihan berlangsung.
Secara skematis langkah-langkah pelaksanaan program pemecahan masalah dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1. Skema langkah-langkah pelaksanaan program
I.Jadwal Kegiatan Program
Rencana kerja dari kegiatan ini mengacu pada metode kegiatan yang telah diuraikan di bagian terdahulu. Secara lebih spesifik rencana kegiatan dan jadwal kerja disusun dalam bentuk tabel sebagai berikut:
No
KEGIATAN
Bulan ke-
1
2
3
4
5
6
1
Survei lapangan
x
2
Perijinan dan persiapan
xx
3
Diskusi pemantapan
x
4
Pembuatan arang aktif
xxxx
5
Pelaksanaan pelatihan
xxxx
6
Penerapan hasil pelatihan
xxxx
xxxx
7
Evaluasi dan monitoring
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
8
Penyusunan draft laporan
xxxx
9
Seminar hasil/revisi/penye-rahan laporan
xxxx
J.Nama Dan Biodata Ketua Serta Anggota Kelompok
1.Ketua Pelaksana Kegiatan
a.Nama Lengkap : Eko Cahyono
b.NIM : 441 406 012
c.Fakultas/Jurusan : MIPA / Kimia
d.Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Gorontalo
e.Waktu Untuk Kegiatan PKM : 8 jam / Minggu
2.Anggota Kelompok Kegiatan
a.Nama Lengkap : Kostiawan Sukamto
b.NIM : 441 408 025
c.Fakultas/Jurusan : MIPA / Kimia
d.Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Gorontalo
e.Waktu Untuk Kegiatan PKM : 8 jam / Minggu
a.Nama Lengkap :
b.NIM :
c.Fakultas/Jurusan :
d.Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Gorontalo
e.Waktu Untuk Kegiatan PKM : 8 jam / Minggu
K. Nama Dan Biodata Dosen Pendamping
Nama Lengkap : Dra. Nurhayati Bialangi, M.Si
NIP : 131 597 649
Golongan / Pangkat : IVb /pembina Tkt.1
Jabatan Fungsional : Lektor Kepala
Jabatan Struktural : -
Fakultas / Jurusan : MIPA / Kimia
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Gorontalo
Bidang Keahlian : Kimia Organik Bahan Alam
Waktu Untuk Kegiatan PKM : 6 jam / minggu
L. Biaya
1) Tahap persiapan
No
Kegiatan
Biaya yang diperlukan
1
Survey dan persiapan lapangan
Rp. 200.000,-
2
Studi literatur (Jumal, internet, dll)
Rp. 300.000,-
3
Sewa alat retort destilasi kering, tanur, analitik, eksikator, pompa vakum
Rp.750.000
4
Pengujian alat
Rp. 200.000,-
5
Penyediaan /pembelian bahan/zat kimia habis pakai :
Tempurung kelapa
Larutan CaCl2 30%
Aquades
Aluminium foil 2 rol
Minyak kelapa bekas
Ember plastik besar (5 x Rp.50.000,-)
Gayung Plastik (5 x Rp. 5.000,-)
Log book 5 buah
Minyak tanah (5 liter @Rp.3000,)
Rp. 50.000,-
Rp. 200.000,-
Rp. 100.000,-
Rp. 50.000,-
Rp. 100.00,-
Rp. 250.000,-
Rp. 25.000,-
Rp. 15.000,-
Rp. 15.000,-
Total
Rp. 2.255.000,-
2) Operasional Lapangan
No
Kegiatan
Biaya yang diperlukan
1
Biaya pelatihan (konsumsi, dll) (75 orang x 3 hari x Rp. 20.000,- )
Rp. 4.500.000
2
Transfortasi ke lapangan (3 org x Rp. 100.000) selama kegiatan
Rp. 300.000,-
3
Penggandaan makalah ( 75 org x 20 Ibr x Rp. 200,-)
Rp. 300.000,-
4
Note book ( 75 org x Rp. 5000,-
Rp. 375.000,-
5
Ballpoint (75 org x Rp.2000,-)
Rp. 150.000,-
6
Stofmap plastik ( 75 org x Rp. 2.500,-)
Rp. 187.500,-
7
Dokumentasi
Rp. 300.000,-
Total
Rp. 6.112.500,-
3) Lain-Lain
No
Kegiatan
Biaya yang diperlukan
1
Penyusunan/ penulisan konsep laporan
Rp 500.000,-
2
Seminar Laporan
Rp 300.000,-
3
Revisi dan Pengetikan Akhir Laporan
Rp 150.000,-
4
Penggandaan Laporan
Rp 200.000,-
5
Penjilidan Laporan
Rp 75.000,-
Total
Rp. 1.225.000,-
Rekapitulasi Biaya :
1.Persiapan : Rp. 2.255.000,-
2.Pelaksanaan : Rp. 6.112.500,-
3.Lain-lain : Rp. 1.225.000,- (+)
Total Rencana Biaya : Rp. 9.592.500,-
Terbilang : Sembilan Juta Lima Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu Lima Ratus Rupiah
M. LAMPIRAN
1. Daftar Riwayat Hidup Ketua Dan Anggota Pelaksana
a. Ketua kelompok
Nama Lengkap : Eko Cahyono
NIM : 441 406 012
TTL : Tirta Kencana, 11 Juli 1987
Alamat : Jl Dewi Sartika No.17 Kel. Limba U1 Kota Gorontalo
Agama Islam : Islam
Tahun Lulus
Sekolah Dasar (SD) : 1999 (SD Inpres Tirta Kencana, Kec. Toili Prov. Sul-Teng)
SMP / MTs : 2002 (SMP Negeri 1 Toili Prov. Sulteng)
SMA / MA : 2005 (SMA Negeri 1 Toili Prov. Sul-Teng)
Anak ke : 1 / 3
Orang Tua : Misiran (ayah) dan Siti Alfiah (ibu)
Pekerjaaan Orang Tua : Tani
b. Anggota Pelaksana
1. Nama Lengkap : Kostiawan Sukamto
NIM : 441 408 025
TTL : Liberia, 20 Januari 1991
Alamat : Jl Dua Susun (JDS) No.46 Kel.Tanggkidaa Kota Gorontalo
Agama Islam : Islam
Tahun Lulus
Sekolah Dasar (SD) : 2002 (SDN 2 liberia, Kec. Modayag Prov. Sulut)
SMP / MTs : 2005 (SMPN 2 Modayag Prov. Sulut)
SMA / MA : 2008 (MAN Dumoga Kec. Dumoga Utara Prov. Sulut)
Anak ke : 1 / 2
Orang Tua : Sukamto (ayah) dan Suyati (ibu)
Pekerjaaan Orang Tua : Tani
2.Nama Lengkap :
NIM :
TTL :
Alamat :
Agama Islam :
Tahun Lulus
Sekolah Dasar (SD) :
SMP / MTs :
SMA / MA :
Anak ke :
Orang Tua :
Pekerjaaan Orang Tua :
0 komentar:
Posting Komentar