Rabu, 07 Juli 2010

Masalah dan judui Penelitian


Telah disebutkan bahwa penelitian akan berjalan sebaik-baiknya jika peneliti menghayati masalah. Dia tentu akan lebih senang menggarap masalah yang dihayati daripada yangtidak. Memang untuk bekerja baik permasaiahannya harus menarik perhatian peneliti. Masalah atau permasalahan penelitian dapat dilihat dari rumusan judulnya.
Di samping menarik, peneliti harus mennikirkan masalah-masalah lain. Menarik saja beium cukup menjamin terlaksananya penelitian. Ada kalanya peneliti sangat ingin mencari jawaban atas sesuatu masalah tetapi faktor-faktor lain tidak memungkinkan pelaksanaannya. Ibarat pungguk merindukan bu!an, rasa rindu ada tetapi kondisi tidak mendukung.
Secara singkat dapat dikemukakan di sini bahwa faktor-faktor kondisi tersebut ada yang bersumber dari diri peneliti maupun dari luar. Apabila disarikan ada empat hal yang harus dipenuhi bagi terpilihnya masalah atau judul penelitian, yaitu harus sesuai dengan minat peneliti, harus dapat dilaksanakan, harus tersedia faktor pendukung dan harus benmanfaat. Dua hal yang pertama bersumber dari peneliti (faktor intern) dan dua hal yang terakhir bersumber dari I uar penel iti (faktor ekstern).

1.Penelitian harus sesuai dengan minat peneliti
Meneliti bukannya pekerjaan mudah. Kegiatan ini harus betul-betui diniati. Apabila permasalahan atau judulnya tidak sesuai dengan minat, maka peneliti tidak akan bergairah untuk melaksanakannya. jika tidak, dapat diduga bahwa hasilnya tidak akan baik, bahkan boleh jadi terhenti karenanya. Sebaliknya apabila peneliti memang berminat, akan melakukannya dengan tekun dan tidak mudah putus asa apabila menjumpai kesulitan.
Faktor minat ini kelihatannya tidak normal dan bersifat subjektif. Namun demikian biasanya faktor ini berkaitan erat dengan hal yang bersifat formal, yaitu keahlian. Bagi peneliti yang bukan mahasiswa atau peneliti pemula, selain minat secara etis dipersyaratkan bahwa masalah yang diteliti harus sesuai dengan bidang keahliannya. Di samping hasilnya akan. lebih baik, manfaatlain adaiah pertanggungjawaban ilmiah.
2.Penelitian dapat dilaksanakan . .
Ada empat hal sebagai pertimbangan penelitian dapat dilaksanakan
atau tidak, ditinjau dari diri peneliti, yaitu berikut ini.
Peneliti mempunyai kemampuan untuk meneliti masalah itu, artinya
a.menguasai teori yang melatarbelakangi masalah dan menguasai metode untuk memecahkannya.
b.Peneliti'mempunyai waktu yang cukup sehingga tidak melakukannya asal selesai.
c.Peneliti mempunyai tenaga untuk melaksanakan, dalam arti cukup kuat fisiknya untuk merencanakan, menyusun alat pengumpul data, mengumpulkan data, dan menyusun laporannya.
d.Peneliti mempunyai dana secukupnya untuk biaya tranportasi,
e.Alat tulis-menulis, biaya fotokopi, dan lain-lain.
3.Tersedia Faktor Pendukung
Yang dimaksud sebagai faktor pendukung yang bersumberdari luar
peneliti antara lain sebagai berikut.
a.Tersedia data sehingga pertanyaan penelitian dapat dijawab. Sebagai misal, peneliti lain mengetahui bagaimanakah rasanya hidup di dalam tanah, sedangkan untuk mencobanya seolah-olah tidak mungkin.
b.Ada izin dari yang berwenang.'Banyak hal yang menarik untuk diteliti tetapi peneliti dibatasi oleh peraturan-peraturan, mungkin menyangkut masalah politik, keamanan, ketertiban umum, dan sebagai nya.
4. Hasil penelitian bermanfaat
Menurut penulis, syarat keempat ini adalah yangterpenting. Meneliti adalah pekerjaan yang tidak mudah, yang membutuhkan tenaga, waktu, dan biaya. Untuk apa kegiatan tersebut dilakukan jika tidak menghasilkan sesuatu yang tidak bermanfaat. Kita meneliti bukan karena agar lebih mahir meneliti, tetapi karena ingin menyumbang-kan hasilnya untuk kemajuan ilmu pengetahuan, meningkatkan efektivitas kerja atau mengembangkan sesuatu.
Oleh karena itu setiap peneliti, baik mahasiswa penyusun skripsi ataupun peneliti lain sudah harus siap dengan jawaban andai-kata orang mengajukan pertanyaan, "Apakah manfaat penelitian Anda?"
Seorang ahli penelitian, yaitu Prof. Dr. Suhardjono dari Universitas UNIBRAW memberikan petunjuk kepada peneliti mengenai persyaratan


penelitian yang baik dengan menggunakan istilah yang mudah diingat, yaitu AP(K,singkatan dari Asli, Penting, llmiah, dan Konsisten.
Asli, artinya bukan jiplakan dari atau mengganti-ganti penelitian orang lain, sehingga kelihatan bukan buatan sendiri. Penelitian yang baik apabila berbeda dari penelitian yang sudah pernahtliteliti oleh orang lain.
Penting, artinya bahwa hasil penelitian itu bermanfaat dan dipandang penting bagi peningkatan mutu pendidikan, khususnya bagi tugas yang sedang dilaksanakan.
flmiah/ Artinya menggunakan proses yang dibenarkan oleh teori penelitian, yaitu mengikuti sistematika penelitian yang lazim berlaku. Penelitian tindakan dikatakan ilmiah apabila terdiri dari:
a.Pendahuluan - latar belakang masalah, ada bukti berupa fakta empirik yang dialami oleh peneliti sendiri-atau pengamatan orang lain, ada tujuan yang dirumuskan dengan jelas apa tar­get yang akan dicapai melalui tindakan itu. Tujuan penelitian tindakan adalah ingin mengetahui dampak dari tindakan terhadap masalah yang akandiatasi.
Contoh:
Tujuan penelitian tindakan:
a.Ingin mengetahui kelancaran diskusi kelompok dalam bermain kartu kata yang dibuat sendiri oleh siswa.
b.Ingin mengetahui kesungguhan siswa dalam belajar menyusun kalimat dengan menggunakan kartu kata.
c.Ingin mengetahui kemampuan siswa dalam menyusun kalimat dengan menggunakan kartu kata.
b.Rumusan masalah yang jelas menunjukkan pertanyaan sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu:
1.Apakah dengan diskusi menggunakan kartu kata yang dibuat sendiri oleh siswa dapat mendorong kelancaran siswa belajar menyusun kalimat?
2.Apakah siswa bersungguh-sungguh dalam belajar menyusun kalimat apabila menggunakan kartu kata dengan metode diskusi?
3.Apakah siswa dapat memiliki kemampuan menyusun kalimat dengan benar apabila belajar dengan metode diskusi dengan menggunakan kartu kata?


c.Kajian pustaka, yaitu bagian yang berisi teori-teori yang mendukungnya. Kajian pustaka, yang biasa juga disebut dengan istilah telaah pustaka atau iandasan teori, atau apa pun sebutannya, merupakari bagian yang amat penting dalam sebuah kaiya ilmiah. Penelitian adalah upaya untuk mengkaji gejala untuk membuahkan hasil yang diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, penelitian harus berpijak pada ilmu-ilmu yang akan diperkaya. Semakin banyak teori relevan yang digunakan sebagai dasar berpijak, semakin mantaplah penelitian itudilakukan.
Teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian ini bukan hanya apa yang tertera dalam peraturan atau pedoman-pedoman yang sifatnya formal, tetapi pengertian, definisi, dan teori yang menunjukkan hubungan sebab akibat atau semacamnya. Sebagai contoh, untuk penerapan metode diskusi dalam penyusunan katimat, diperlukan teori tentang bagaimana diskusi yang baik, bagaimana kartu-kartu yang menarik dan lain-tain teori yang menunjuk pada kualitas kinerja manusia yang terkait dengan teori-teori ilmu jiwa dan hubungan antar manusia.
Banyak di antara calon peneliti yang kebingungan mencari teori yang akan digunakan untuk mendukung penelitiannya. Pada umumnya mereka terpaku pada judul penelitiannya, bukan pada teori yang ada di balik variabel. Sebagai contoh, ketika meneliti variabe praktikum, teori yang dicari adalah tentang praktikum, bukan kejiwaan yang melatarbelakangi siswa yang ketika akan atau sedang melakukan praktikum. Demikian juga dengan variabel lain yang terkait dengan manusia. Dalam hal ini peneliti harus mengarahkan perhatiannya pada teori-teori ilmu jiwa yang terkait dengan variabel.
Konsisten, artinya ada keruntutan antara bagian yang satu dengan bagian yang lain.Ketika peneliti sudah selesai menyusun laporan, sebaiknya langsung mencermati kembali, apakah butir-butir pada kesimpulan sudah runtut dengan rumusan dan tujuan penelitian atau belum. Kesimpulan merupakan jawaban dari rumusan masalah dan memenuhi harapan yang tertera dalam tujuan. Keempat bagian ini harus menunjukkan adanya sambungan yang harmonis, runtut, dan benar. Apabila belum runtut, peneliti harus meninjau kembali pada data yang, terkumpul dan pada proses analisisnya.

Sumber :
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rhineka Cipta

0 komentar:

Posting Komentar