Selasa, 25 Januari 2011

SENYAWA TERPENOID

Sebagian besar dan berbagai klas senyawa organik bahan alam yang terdapat dalam sekunder metabolisme tanaman mempakan terpena yang mencakup mono, sesqui, di-, tri dan senyawa poli-terpenoid. Nama terpen diberikan terhadap senyawa yang mempunyai pemmusan molekul C10H18 yang secara etimologi berasal dari pohon terebinth, Pistacia terebinthus. Tanaman conifer, ecalyptus dan buah jeruk kaya terpen volatil dengan berat molekul rendah. Volatilitas mereka yang mudah dikenal dalam tanaman yang berbau harum dan disamping itu terpen mudah sekali diisolasi dengan cara distilasi dari daun, batang dan bunga, yang kemudian dikenal dengan nama minyak "essential" atau disebut juga minyak atsiri. Banyak minyak atsiri yang digunakan untuk berbagai keperluan seperti sebagai pengharum makanan, parfum, obat-obatan dan sebagainya. Meskipun banyak minyak atsiri merupakan senyawa terpenoid, namun demikian pengertian tersebut tidak berlaku umum karena terdapat senyawa non-terpenoid filiage dan bunga juga volatil dan berbau harum.
Terpen mendapatkan tempat tersediri dalam kimia organik-Cepatnya asetibilitas mereka, kelimpahan, mudahnya mereka diisolasi. relatif sederhana komposisi mereka dan mudahnya dikenal serta transformasi yang sangat menarik menyebabkan senyawa terpen merupakan objek yang sangat disukai oleh pakar kimia organik. Pada akhir abad 1800 muncul banyak pakar terkenal dalam bidang organik senyawa terpenoid seperti: Wallach, Perkin, Tiemann, Baeyer, Bredt," Meerwein, Triebs, Ruzicha, Barfon, Jones dan masih banyak lagi. pada awal tahun 1900-an penelitian difokuskan pada pengungkapan struktur senyawa terpen yang umum, berikut penemuan-penemuan baru, kemudian mempelajari secara mendalam stereokimia, reaksi, tata ulang dan biosintesis dari senyawa-senyawa yang sangat menarik. Senyawa terpenoid yang meliputi kimia steroid dan karotenoid sekarang merupakan bagian utama dalam bidang kimia organik dan kimia organik bahan alam.
Kebanyakan senyawa terpenoid terdapat bebas dalam jaringan tanaman, tidak terikat dengan senyawa-senyawa lain, tetapi banyak diantara mereka yang terdapat sebagai glikosida, ester dari asam organik dan dalam beberapa hal terikat dengan protein. Anggota yang rendah (senyawa C10 dan C15) sering dapat diperoleh dengan cara-distilasi uap dari tanaman yang segar atau kering, sedangkan anggota yang lebih tinggi (C20 atau lebih) biasanya diisolasi dengan cara ekstraksi dengan pelarut kemudian dipisahkan dan dimumikan dengan cara kristalisasi, distilasi dan kromatografi. (Geissman, 1963).

0 komentar:

Posting Komentar