Rabu, 02 Februari 2011

GORONTALO SERAMBI MEDINAH

Yang menjadi icon di nasional bahwa gorontalo adalah serambi medinah. Dimana selain aceh sebagai serambi mekah. Hal ini dibuktika dengan adanya masyarakat gorontalo yang kental dalam memeluk dan menjalankan syariat islam. Tentunya hal ini terus dikembangkan sejalan dengan melesatnya perkembangan di era gitilalisasi yang merubah paradigma seseorang kearah negative. Tidak bisa di pungkiri teknologi semakin maju akan membawa bobroknya moral anak bangsa kalau tidak diimbangi dengan agama yang kuat. Tentunya selain mengutamakan materi dibidang ilmu masing-masing melainkan juga pelajaran yang memperkuat moral bangsa harus diutamakan. Karena tidak ada gunanya orang pintar namun akhlaknya rendah. Sehingga tidak heran negara ini masih banyak pejabat yang mendapat kasus-kasus yang merugikan orang banyak.
            Universitas Negeri Gorontalo sebagai satu-satunya universitas negeri di gorontalo menjadi pabrik dalam menciptakan sarjana yang siap dalam memajukan pembangunan di gorontalo. Semakin tahun keberadaan universitas ini semakin pesat dengan meningkatnya kemajuan kampus peradaban dan melesatnya kerjasama dengan universitas yang bonafit di Indonesia. Ini tidak lain kerja keras para pejabat gorontalo, mahasiswa dan masyarakat gorontalo dalam memajukan pendidikan di gorontalo.
            Ketika kita berada di gorontalo tidak asing lagi dengan keberadaan mesjid yang memadati gorontalo. Suara adzan selalu disiplin menetapi waktunya dalam mengajak masyarakat gorontalo dalam mengajak kaumnya melaksanakan shalat lima waktu. Tindakan criminal yang kurang baik dari kalangan ataupun bawah merupakan wujud nyata dari gorontalo itu sendiri sebagi serambi medinah yang mengutamakan islam sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan. Berikut ini sebagian gambar yang saya ambil dari jalan utama gorontalo sampai ke limboto dan masih banyak lagi mesjid-mesjid yang menghiasi indahnya gorontalo sebagai kota islam.

Mesjid bairurahim

Mesjid Almourky

mesjid jami










0 komentar:

Posting Komentar