Jumat, 28 Mei 2010

Pengertian Media

B. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti 'tengah', 'perantara' atau 'pengantar'. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach & Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafts, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.

Batasan lain telah pula dikemukakan oleh para ahli yang sebagian di antaranya akan diberikan berikut ini. AECT {Association of Education and Communication Tech­nology, 1977) member batasan tentang media sebagai-segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk me-nyampaikan pesan atau informasi. Di samping sebagai sistem penyampai atau pengantar, media yang sering diganti dengan kata mediator menurut Fleming (1987: 234) adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Dengan istilah mediator media menunjukkan fungsi atau pe-rannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara pihak utama dalam proses belajar—siswa dan isi pelajaran. Di samping itu, mediator dapat pula mencer-minkan pengertian bahwa setiap sistem pembelajaran yang melakukan peran mediasi, mulai dari guru sampai kepada peralatan paling canggih, dapat disebut media. . Ringkasnya, media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran.
Heinich, dan kawan-kawan (1982) mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantar in-formasi antara sumber dan penerima. Jadi, televisi, film, foto/ radio/ rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media ko­munikasi. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengan-dung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran. Sejalan dengan batasan ini, Hamidjojo dalam Latuheru (1993) memberi batasan media sebagai sen-iua bentuk perantara yang digunakan ' oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan/ atau pendapat sehingga ide/ gagasan atau pen-dapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju.
Acapkali kata media pendidikan digzmakan secara bergantian dengan istilah alat bantu atau media komu-nikasi seperti yang dikemukakan oleh Hamalik (1986) di mana ia melihat bahwa hubungan komunikasi akan ber-jalan lancar dengan hasil yang maksimal apabila meng-gunakan alat bantu yang disebut media komunikasi. Sementara itu, Gagne' dan Briggs (1975) secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran/ yang terdiri dari antara lain buku/ tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto/ gambar, grafik, televisi, dan komputer. Dengan kata lain/media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat meran°-sang siswa untuk belajar. Di lain pihak. National Education Association memberikan definisi media se-ba°-ai bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio-visual dan peralatannya; dengan demikian, media dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, atau dibaca.
Istilah "media" bahkan sering dikaitkan atau diper-eantikan dengan kata "teknologi" yang berasal dari kata latin tekne (bahasa Inggris ar{) dan logos (bahasa Indo­nesia "ilmu").
Menumt Webster (1983: 105), "art adalah keteram-pilan {skill) yang diperoleh lewat pengalaman, studi dan observasi. Dengan demikian, teknologi tidak lebih dari suatu ilmu yang membahas tentang keterampilan yang diperoleh lewat pengalaman, studi, dan observasi. Bila dihubungkan dengan pendidikan dan pembelajaran, maka teknologi mempunyai pengertian sebagai:
perluasan konsep tentang media, di mana tek­nologi bukan sekadar benda, alat, bahan atau perkakas, tetapi tersimpul pula sikap, perbuatan, organisasi dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan ilmu. (Achsin, 1986:10)
Erat hubungannya dengan istilah "teknologi", kita Juga mengenal kata teknik. Teknik dalam bidang pem­belajaran bersifat apa yang sesungguhnya terjadi antara guru dan murid, la merupakan suatu strategi khusus (Anthony, 1963: 96). Bahkan Richards dan Rodgers (1982: 154) menjelaskan pula bahwa "teknik" adalah prosedur dan praktek yang sesungguhnya dalam kelas. ^an sini, tampak jelas bahwa "teknologi" bukanlahnya pembuatan kapal terbang model mutakhir dan ^misalnya saja, tetapi melipat-lipat kertas jadi kapal terbang mainan itu juga hasilleknologi; karena itu juea merupakan suatu keterampilan dan seni {skill). Barane-kali inilah yang menyebabkan beberapa kalangan lantas membagi pengertian teknologi menjadi dua macam;
ada yang disebut teknologi tinggi (canggih), ada pula yang disebut teknologi tradisional. Teknologi pembe-lajaran agama sementara masih heavy ke wawasan pe­ngertian teknologi tradisional.
Dengan demikian, kalau ada teknologi pembelajaran agama misalnya, maka it'u akan membahas masalah bagaimana. kita memakai media dan alat bantu dalam proses mengajar agama, akan membahas masalah ke­terampilan, sikap, perbuatan, dan strategi mengajarkan agama.
Dalam kegiatan belajar mengajar, sering pula pema-kaian kata media pembelajaran atau
digantikan dengan istilah-istilah seperti alat pandang-dengar, bahan pengajaran (instructional material), ko-munikasi pandang-dengar (audio-visual communication), pendidikan alat peraga pandang (visual education), tek­nologi pendidikan (educational technology), alat peraga dan media penjelas.
Berdasarkan uraian beberapa batasan tentang media di atas, berikut dikemukakan ciri-ciri umum yang ter-kandung pada setiap batasan itu.
1.Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai hardware (perangkat ke-ras), yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, dide-ngar, atau diraba dengan pancaindera.
2.Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.
3.penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio.
4.Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas.
5.Media Pendidikan digunakan dalam rangka komu-•nikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
6.Media pendidikan dapat digunakan secara massal (misalnya: radio, televisi), kelompok besar dan ke-lompok kecil (misalnya film, slide, video, OHP)/ atau perorangan (misalnya: modul, komputer, radio tape/ kaset, video recorder).
7.Sikap, perbuatan/ organisasi, strategi, dan manaje-men yang berhubungan dengan penerapan suatu ilmu.

0 komentar:

Posting Komentar