Rabu, 09 Juni 2010

SIAPA BANGGA MENJADI GURU INDONESIA?

Menurut hasil survei di Amerika Serikat, menujunkkan bahwa pekerjaan guru menjadi pilihan pertama, sekitar 31,3% diikuti pekerjaan perawat, pegawai pemerintah ,pedagang, dan ahli hukum. Guru menjadi pilihan pertama karena sangat berkait dengan penghargaan finansial masyarakat atau negara terhadap profesi guru.Amerika dan Australia memberikan penghargaan yang proporsional kepada guru, karena untuk memasuki profesi itu diperlukan persyaratan khusus yang tidak mudah diperoleh begitu saja.Hal ini sangat bertolak belakang dengan fenomena yang ada di Indonesia, dimana pekerjaan guru atau dosen menjadi pilihan terakhir setelah pekerjaan-pekerjaan lain seprti Dokter, apoteker, ekonomi, dan hukum.Akhirnya profesi guru sekarang tidak diapresiasi oleh angkatan muda.Ada beberapa alasan yang kuat masyarakat Indonesia tidak ingin menjadi guru, gaji guru sangat kecil, sering terlambat, dan kadang-kadang masih harus disunat Dilihat dari segi gaji, memang gaji guru di Indonesia lebih rendah daripada gaji guru di negara-negara tetangga. Contohnya saja di Mungkid, Magelang, guru wiyata bakti ( honorer ) menerima gaji yang nilainya sangat melecehkan profesi guru dan sangat tidak manusiawi, berkisar Rp 15.000 – Rp 50.000 per bulan. Berbeda dengan gaji guru yang ada di Australia. Di Australia, Dua bulan gaji guru dapat digunakan untnk membeli mobil yang masih jalan untuk kerja mereka. Gaji guru pemula ( sarjana ) di Malaysia mencapai kurang lebih enam juta rupiah perbulan. Jauh lebih tinggi dibandingkan dengan gaji utama profesor yang senior sekalipun yang ada di Indonesia.
Secercah harapan sebenarnya mulai tampak pada awal pemerintah Indonesia memutuskan kebijakan politik, melakukan otonomi daerah, termasuk didalamnya desentralisasi pendidikan. Namun hal ini mengakibatkan implementasi desentralisasi manajemen pendidikan di kabupaten / kota malah menumbuhkan penguasa-penguasa daerah yang tidak profesional dan belum bersih dari KKN. Sehingganya sebagian daerah tidak mampu membayar repel kenaikan gaji guru tahun 2001.


0 komentar:

Posting Komentar